Rabu, 01 April 2020

Ketika Salju Menyelimuti Bunga Sakura di Tokyo

Bunga Sakura mulai bermekaran di sejumlah daerah di Jepang, termasuk Tokyo. Menariknya, salju juga sempat turun di Musim Semi ini dan menutupi bunga sakura.
Musim semi di Jepang identik dengan mekarnya bunga sakura yang diikuti tradisi hanami, tapi tidak dengan musim semi tahun ini. Fenomena unik terjadi ketika hujan salju turun di Tokyo pada saat bunga sakura mulai mekar.

Cuaca dingin menyelimuti ibukota Jepang pada saat cuaca biasanya sedikit mulai hangat. Bunga sakura pada beberapa taman di Tokyo yang mulai mekar dengan warna pink dan putih pun tertutup salju.

Selain Tokyo, kawasan lain yang juga turun salju saat bunga sakura mulai mekar tahun ini adalah di Tochigi, Ibaraki, Saitama, Chiba, dan Kanagawa.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, udara tekanan rendah selama akhir bulan Maret mengubah hujan menjadi salju. Fenomena unik ini adalah yang pertama dalam 32 tahun terakhir.

Kejadian ini bersamaan dengan pandemi virus corona yang juga melanda Jepang. Hingga akhir Maret, tercatat 2000 orang positif, 424 sembuh, dan 59 meninggal.

Pemerintah Tokyo meminta warganya tetap di rumah sepanjang akhir pekan. Festival sakura dan hanami di beberapa tempat populer seperti Ueno Park dan Yoyogi Park juga dibatalkan untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Kemenparekraf Latih Pelaku Pariwisata Bahasa Inggris Lewat Daring

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama perusahaan rintisan di bidang edukasi berbasis aplikasi digital, CAKAP, melatih kemampuan berbahasa Inggris para pelaku industri pariwisata lewat daring (online) di tengah pandemi Corona (COVID-19).
Kerja sama itu disahkan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Cerdas Digital Nusantara (CAKAP) di Jakarta, Senin (30/3/2020). Kerja sama itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sebagai elemen kunci yang menunjang pelayanan pariwisata, terutama untuk turis mancanegara.

Dalam penandatanganan itu, Kemenparekraf diwakili oleh Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Frans Teguh, sedangkan PT. Cerdas Digital Nusantara diwakili oleh Direktur Utama, Tomy Yunus Tjen.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyampaikan kerja sama ini mencerminkan optimisme untuk tetap meningkatkan kemampuan dan daya saing di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Program ini memiliki makna strategis bagi kita semua, terutama karena pembelajaran ini diselenggarakan di tengah wabah COVID-19," kata Menteri Wishnutama.

Selain itu, Kemenparekraf juga memiliki tanggung jawab untuk mendorong dan mengembangkan sumber daya manusia di bidang pariwisata.

"Kolaborasi semacam ini memungkinkan kita menjangkau peserta yang lebih banyak peserta sehingga peningkatan kemampuan bahasa pelaku pariwisata bisa dilakukan lebih masif," ujar Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo.

Untuk tahap awal, pelatihan bahasa Inggris secara daring akan diberikan kepada para pemandu wisata di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP).

Menurut Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Frans Teguh, pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi pelaku pariwisata yang akan bermanfaat pada saat wabah Corona mulai mereda dan kegiatan pariwisata bertumbuh kembali.

CAKAP sendiri merupakan sebuah perusahaan rintisan yang bergerak dalam bidang edukasi teknologi berbasis aplikasi digital yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui sebuah inovasi pelatihan bahasa asing secara daring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar