Minggu, 19 April 2020

Kemenkop Apresiasi Kaesang Dorong UMKM Nasional Naik Kelas

 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengapresiasi inisiasi Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT) untuk mendorong UMKM nasional naik kelas. Salah satunya melalui program kompetisi penjaringan UMKM.
Staf Khusus Menkop UKM Fiki Satari mengungkapkan pihaknya sangat terbuka bagi siapa saja yang membantu pengembangan KUMKM.

"MenkopUKM Teten Masduki sangat terbuka dan memberi apresiasi terhadap siapa saja yang mau membantu pengembangan KUMKM, seperti yang sudah banyak dilakukan berbagai pihak, mulai pelaku usaha, koperasi, asosiasi pendamping, universitas, kalangan akademisi, institusi pembiayaan, platform e-commerce, payment gateway, inkubator, agregator, komunitas usaha, dan masih banyak lagi," ujar Fiki dalam keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020).

"Hampir setiap hari ada yang datang ke kantor untuk menyampaikan gagasan, berdiskusi, serta bertukar pikiran dalam pengembangan KUMKM di Indonesia. Dengan jumlah usaha lebih dari 64 juta, pemerintah tentunya harus bersinergi dengan semua pihak," imbuh Fiki.

Menkop, kata Fiki, memegang komitmen untuk menegakkan transparansi ini dan terbuka untuk menerima masukan dari segala pihak.

"Namun, apapun yang dilakukan oleh pihak lain itu, sama sekali tidak dalam bingkai kerja sama formal, MoU, maupun kontrak kerja dengan KemenKop dan UKM," tegas Fiki.

Sebelumnya, HEBAT yang diwakili oleh Chief Marketing Officer Ansari Kadir hadir untuk berbagi ide dan pengalamannya dalam penyelenggaraan kompetisi untuk menjaring UMKM di sektor kuliner, yang berpotensi tumbuh besar di masa mendatang.

HEBAT melaksanakan seluruh programnya secara mandiri dengan mitra di sektor swasta, tanpa ikatan kerja sama formal dengan KemenKop dan UKM, juga sudah melakukan pendampingan bagi pelaku usaha kuliner pemula di berbagai wilayah di Indonesia untuk meningkatkan omset serta mengembangkan bisnis.

HEBAT juga telah melakukan coaching clinic bagi para pelaku UMKM, yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan beragam permasalahan bisnis.

Pertemuan dengan HEBAT disebut berlangsung seperti halnya pertemuan lain dengan seluruh pihak yang kerap datang ke Kantor Kemenkop UKM untuk mendiskusikan pengembangan koperasi dan UKM.

"Terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 yang penuh tantangan ini, kami berharap semakin banyak pihak swasta ataupun investor yang tertarik bergabung dengan program peningkatan dan pemberdayaan KUMKM nasional. Mohon dukungannya," tandas Fiki.

Mulai Senin, MRT Jakarta Tutup 3 Stasiun dan Tambah Waktu Tunggu

PT MRT Jakarta (Perseroda) akan menerapkan selang waktu keberangkatan antarkereta menjadi 30 menit sekali mulai Senin, 20 April 2020 mendatang. Hal itu sebagai bagian dari dukungan penerapan pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Selain itu, tiga stasiun tidak akan beroperasi melayani penumpang. Tiga stasiun tersebut adalah Stasiun Haji Nawi, Blok A, dan ASEAN.

Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi mengatakan bahwa operasional MRT Jakarta akan dibatasi untuk mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, salah satunya adalah pembatasan operasional stasiun.

"Mulai hari Senin, kereta MRT Jakarta tidak berhenti dan tidak memberangkatkan penumpang dari tiga stasiun yaitu Stasiun ASEAN, Stasiun Blok A, dan Stasiun Haji Nawi," ujar ia.

Selain pembatasan operasional stasiun, perubahan selang waktu keberangkatan kereta juga akan berubah.

"Selang waktu keberangkatan kereta (headway) menjadi 30 menit sepanjang jam operasional," tambahnya.

Perubahan jadwal operasi ini menguatkan penerapan aturan sebelumnya seperti waktu operasional 06.00-18.00 WIB, maksimal 60 orang per kereta, pengguna jasa wajib menggunakan masker di lingkungan MRT Jakarta, dan penerapan jaga jarak fisik antarpengguna jasa baik di kereta maupun area stasiun. PT MRT Jakarta (Perseroda) mendukung penuh kebijakan pemerintah selama penerapan PSBB agar bekerja, belajar dan beribadah dari rumah guna menghambat penyebaran virus corona COVID-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar