Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan relaksasi penyampaian dokumen kelengkapan surat pemberitahuan tahunan (SPT), baik bagi wajib pajak badan maupun orang pribadi.
Wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi tetap wajib menyampaikan SPT tahunan paling lambat 30 April 2020. Namun mendapatkan relaksasi penyampaian dokumen kelengkapan SPT paling lambat 30 Juni 2020.
Bagi wajib pajak badan, SPT tahunan yang disampaikan paling lambat 30 April 2020 cukup berupa:
1. Formulir 1771 beserta lampiran 1771 I-VI
2. Transkrip Kutipan Elemen Laporan Keuangan yang disampaikan sebagai pengganti sementara dokumen laporan keuangan
3. Bukti pelunasan pajak jika SPT kurang bayar
Bagi wajib pajak orang pribadi, pengusaha atau pekerja bebas, SPT tahunan yang disampaikan paling lambat 30 April 2020 cukup berupa:
1. Formulir 1770 dan lampiran 1770 I-IV
2. Neraca menggunakan format sederhana
3. Bukti pelunasan pajak jika SPT kurang bayar
Sedangkan penyampaian dokumen kelengkapan SPT Tahunan berupa laporan keuangan lengkap dan berbagai dokumen kelengkapan dilakukan paling lambat tanggal 30 Juni 2020, dengan menggunakan formulir SPT pembetulan.
Wajib pajak tidak dikenakan sanksi denda atas keterlambatan penyampaian SPT tahunan. Namun, jika ada kekurangan bayar dalam SPT tahunan yang disetorkan setelah 30 April 2020 tetap dikenakan sanksi bunga sebesar 2% per bulan.
Wajib pajak yang ingin memanfaatkan relaksasi ini harus menyampaikan pemberitahuan sebelum menyampaikan SPT. Pemberitahuan tersebut disampaikan secara online melalui www.pajak.go.id.
Fasilitas ini tidak dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak yang menyatakan lebih bayar dan meminta restitusi dipercepat (pengembalian pendahuluan). Fasilitas juga tidak bisa dimanfaatkan oleh wajib pajak yang menyampaikan SPT setelah 30 April 2020.
Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.06 /PJ/2020 tentang Tata Cara Penyampaian, Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2019 sehubungan dengan pandemi virus Corona (COVID-19).
Dengan relaksasi ini, diharapkan wajib pajak tidak menunda menyetorkan pajaknya karena pajak yang dibayarkan sangat diperlukan oleh negara dalam penanganan wabah COVID-19.
Kemenkop Apresiasi Kaesang Dorong UMKM Nasional Naik Kelas
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengapresiasi inisiasi Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT) untuk mendorong UMKM nasional naik kelas. Salah satunya melalui program kompetisi penjaringan UMKM.
Staf Khusus Menkop UKM Fiki Satari mengungkapkan pihaknya sangat terbuka bagi siapa saja yang membantu pengembangan KUMKM.
"MenkopUKM Teten Masduki sangat terbuka dan memberi apresiasi terhadap siapa saja yang mau membantu pengembangan KUMKM, seperti yang sudah banyak dilakukan berbagai pihak, mulai pelaku usaha, koperasi, asosiasi pendamping, universitas, kalangan akademisi, institusi pembiayaan, platform e-commerce, payment gateway, inkubator, agregator, komunitas usaha, dan masih banyak lagi," ujar Fiki dalam keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020).
"Hampir setiap hari ada yang datang ke kantor untuk menyampaikan gagasan, berdiskusi, serta bertukar pikiran dalam pengembangan KUMKM di Indonesia. Dengan jumlah usaha lebih dari 64 juta, pemerintah tentunya harus bersinergi dengan semua pihak," imbuh Fiki.
Menkop, kata Fiki, memegang komitmen untuk menegakkan transparansi ini dan terbuka untuk menerima masukan dari segala pihak.
"Namun, apapun yang dilakukan oleh pihak lain itu, sama sekali tidak dalam bingkai kerja sama formal, MoU, maupun kontrak kerja dengan KemenKop dan UKM," tegas Fiki.
Sebelumnya, HEBAT yang diwakili oleh Chief Marketing Officer Ansari Kadir hadir untuk berbagi ide dan pengalamannya dalam penyelenggaraan kompetisi untuk menjaring UMKM di sektor kuliner, yang berpotensi tumbuh besar di masa mendatang.
HEBAT melaksanakan seluruh programnya secara mandiri dengan mitra di sektor swasta, tanpa ikatan kerja sama formal dengan KemenKop dan UKM, juga sudah melakukan pendampingan bagi pelaku usaha kuliner pemula di berbagai wilayah di Indonesia untuk meningkatkan omset serta mengembangkan bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar