Selasa, 21 April 2020

Hikmah Corona, Penyu Langka Kembali ke Phuket

 Laut yang eksotis membuat Phuket dijuluki sebagai Mutiara Andaman. Karena ada wabah virus Corona, Phuket tak lagi kedatangan turis tapi penyu langka.

Penyu belimbing menjadi yang terbesar dari jenis penyu lainnya. Ukurannya mencapai 180 cm dengan berat 500 kg.

Satwa ini masuk dalam daftar spesies rentan punah oleh Internasional Union for Conservation of Nature. Thailand sendiri memasukkan penyu belimbing sebagai spesies terancam punah ke dalam daftarnya.

Hal ini dipicu oleh semakin sedikitnya penyu belimbing yang kembali untuk bertelur. Faktornya tentu saja dari aktivitas manusia di pinggir pantai. Phuket yang menjadi rumah bertelur dari penyu belimbing kian ramai oleh turis. Pantai-pantai Phuket sesak dengan wisatawan.

Padahal penyu membutuhkan suasana yang tenang untuk bertelur. Tak boleh ada cahaya, suasana harus sangat gelap. Belum lagi pencurian telur-telur penyu oleh manusia. Wajar jika spesies ini semakin langka.

Penyu belimbing tak selalu bertelur tiap tahun. Masa bertelurnya 2-3 tahun sekali. Dalam satu musim kawin, penyu betina bisa bertelur 4-5 kali. Semenjak ada wabah Corona, Phuket memutuskan untuk lockdown. Semua kegiatan wisata terhenti, turis pulang ke negaranya dan warga tetap diam di rumah.

Pantai Phuket yang senyap rupanya mengundang kembali penyu-penyu belimbing untuk bertelur. Ada 11 sarang penyu yang ditemukan oleh pihak berwenang sejak November lalu. Jumlah ini adalah yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

"Ini adalah pertanda bagus bagi kami karena banyak area pemijahan yang hancur karena manusia," ujar Direktur Pusat Biologi Laut Phuket Kongkiat Kittiwatanawong.

Menurutnya, tahun lalu Phuket tak memiliki sarang sebanyak ini. Namun karena adanya pandemi virus Corona, penyu-penyu kembali untuk bertelur.

Akhir Maret lalu staf taman nasional di selatan Provinsi Phang Nga menemukan 64 tetasan setelah dipantai selama 2 bulan.

Sepasang Penguin yang 'So Sweet', Viral karena Berpelukan Mesra

Dua ekor penguin ini bikin hati meleleh. Momen mereka berpelukan dan saling bersandar ini pun viral dan terlihat sangat romantis.

Jepretan fotografer Australia, Tobias Baumgaertner sukses mencuri perhatian mata netizen di dunia maya. Dia memotret dua ekor penguin yang saling bersandar menatap gemerlap lampu yang berada di depan mereka.

Dalam Instagramnya, Tobias menjelaskan bagaimana momen cantik ini bisa dia dapatkan. Dia rela bermalam 3 malam bersama koloni penguin demi mendapatkan momen indah ini.

Dalam captionnya Tobias menceritakan bahwa dua ekor penguin ini menghabiskan waktu berjam-jam menatap cakrawala Melbourne dengan berdiri di atas sebuah batu. Mereka saling memberikan sirip dan menggosok-gosokannya ke punggung masing-masing.

Tobias diberitahu oleh relawan di sana jika penguin berbulu putih adalah betina tua yang telah kehilangan pasangannya. Sedangkan seekor lagi adalah pejantan muda yang juga mengalami hal yang sama.

Semenjak itu mereka bertemu secara diam-diam secara teratur dan saling menghibur. Mereka berdiri berjam-jam, saling menggosokkan sirip dan membersihkan diri satu sama lain.

Juga Tobias mengatakan bahwa sepasang penguin ini saling merawat satu sama lain dan sangat berbeda dengan penguin lain. Ketika para penguin lain berlari dan tertidur, mereka berdua hanya berdiam diri di sana dan menikmati waktu mereka berdua.

Postingan Tobias inipun langsung viral dan fotonya direpost oleh beragam akun satwa dunia. Memang, saat kita melihat jepretannya ini hati terasa tenang dan meleleh. Sangat romantis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar