Senin, 27 April 2020

Jokowi Minta Rakyat Lebih Disiplin soal Corona agar Juli Hidup Normal Lagi

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta percepatan tes dan pelacakan kasus virus Corona. Jokowi ingin Indonesia segera normal kembali.
"Bapak Presiden menegaskan berulang kali tentang pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif pada bulan April dan bulan ini, dilanjutkan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat," kata Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, usai rapat terbatas, Senin (27/4/2020).

Jokowi mendorong bawahannya bekerja lebih giat dalam menangani virus Corona. Jokowi berharap pada Juli masyarakat Indonesia sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala.

"Bapak Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin, dan juga aparat supaya bisa lebih tegas agar pada bulan Juni yang akan datang kita mampu menurunkan kasus COVID di Indonesia," sebut Doni Monardo.

"Sehingga pada bulan Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," imbuh Doni.

Sudah 8.882 kasus virus Corona yang tercatat di wilayah Indonesia. Sebanyak 743 orang meninggal dunia dan 1.107 lainnya sembuh. Ini adalah data per Minggu (26/4).

Menhub: Arahan Jokowi, Mereka yang Boleh Pergi Adalah Pebisnis

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan mereka yang memiliki keperluan bisnis masih bisa diperbolehkan berpergian. Sedangkan bagi yang berkepentingan untuk mudik tidak diperbolehkan.

Budi mengatakan ada permintaan dari para pebisnis untuk tetap boleh menaiki pesawat. Budi mempersilakan, namun tetap harus menjalani protokol kesehatan yang ketat untuk pencegahan virus Corona (COVID-19).

"Saya hanya ingin tambahkan beberapa hal, Bali seperti itu, tadi ada catatan permintaan pebisnis diperkenankan naik pesawat. Saya bilang kan monggo, tapi protokol kesehatannya harus ketat. Jangan di kami. Kami hanya mengiyakan, oke, hari ini 1 flight, 3 flight, tapi protokol jangan di kami. Saya minta ada satu pimpinan dari Pak Doni (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo) atur itu," kata Budi dalam konferensi video seusai rapat terbatas yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Kabinet (Setkab), Senin (27/4/2020).

Budi menerangkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan bahwa yang boleh pergi adalah yang memiliki urusan bisnis. Pihaknya, dalam hal ini Kemenhub, siap membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam hal ini.

Corona Hantam Industri Makanan dan Minuman, Ini Datanya

Pandemi COVID-19 di Indonesia membuat banyak industri terpukul. Salah satunya adalah industri makanan-minuman yang penjualannya diperkirakan akan turun 20-40%.

Hal itu berdasarkan survei dari Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) .

"Survei kecil-kecilan yang kami lakukan terhadap anggota pada tanggal 2 April, sebelum rapat dengan beberapa kementerian kami hanya dalam waktu tidak sampai sehari itu ada yang menyatakan dari responden 71% menyatakan perkirakan sales akan turun 20-40%," kata dia dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (27/4/2020).

Penurunan penjualan tersebut disebabkan oleh penerapan physical distancing, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan lain sebagainya.

"Dengan adanya physical distancing dan PSBB, dampaknya sangat luar biasa termasuk kegiatan pariwisata berhenti dan tiba-tiba yang sangat tidak disangka-sangka adalah banyak sekali pendapatan masyarakat yang hilang dan turun drastis. Ini yang menjadi bencana bagi industri termasuk industri makanan-minuman," jelasnya.

Bahkan mayoritas anggota Gapmmi tidak terlalu yakin jika penjualan akan tetap stabil di tengah pandemi COVID-19. Sebanyak 39,7% anggota juga yakin jika pembatasan mudik akan mempengaruhi penjualan produk pangan. Namun tidak dijelaskan seperti apa pengaruhnya.

Terkait penjualan, dia menjelaskan memang ada produk-produk yang mengalami kenaikan permintaan, yaitu meliputi susu hingga minyak goreng.

"Meskipun banyak yang turun tapi ada beberapa produk yang masih naik seperti susu, tepung, minyak goreng, biskuit dan sebagainya," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar