Dua ekor penguin ini bikin hati meleleh. Momen mereka berpelukan dan saling bersandar ini pun viral dan terlihat sangat romantis.
Jepretan fotografer Australia, Tobias Baumgaertner sukses mencuri perhatian mata netizen di dunia maya. Dia memotret dua ekor penguin yang saling bersandar menatap gemerlap lampu yang berada di depan mereka.
Dalam Instagramnya, Tobias menjelaskan bagaimana momen cantik ini bisa dia dapatkan. Dia rela bermalam 3 malam bersama koloni penguin demi mendapatkan momen indah ini.
Dalam captionnya Tobias menceritakan bahwa dua ekor penguin ini menghabiskan waktu berjam-jam menatap cakrawala Melbourne dengan berdiri di atas sebuah batu. Mereka saling memberikan sirip dan menggosok-gosokannya ke punggung masing-masing.
Tobias diberitahu oleh relawan di sana jika penguin berbulu putih adalah betina tua yang telah kehilangan pasangannya. Sedangkan seekor lagi adalah pejantan muda yang juga mengalami hal yang sama.
Semenjak itu mereka bertemu secara diam-diam secara teratur dan saling menghibur. Mereka berdiri berjam-jam, saling menggosokkan sirip dan membersihkan diri satu sama lain.
Juga Tobias mengatakan bahwa sepasang penguin ini saling merawat satu sama lain dan sangat berbeda dengan penguin lain. Ketika para penguin lain berlari dan tertidur, mereka berdua hanya berdiam diri di sana dan menikmati waktu mereka berdua.
Postingan Tobias inipun langsung viral dan fotonya direpost oleh beragam akun satwa dunia. Memang, saat kita melihat jepretannya ini hati terasa tenang dan meleleh. Sangat romantis!
Jokowi Larang Semua Warga Mudik Tahun Ini
Presiden Joko Widodo menyatakan akan melarang mudik Lebaran pada hari raya Idul Fitri 1441 H bagi semua warga. Sebelumnya, Jokowi hanya melarang mudik untuk aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN, dan TNI-Polri.
"Mudik semuanya akan kita larang," ujar Jokowi membuka ratas di Istana Presiden yang disiarkan langsung lewat akun YouTube Setpres, Selasa (21/4/2020). .
Jokowi meminta hal-hal yang berkaitan dengan itu segera disiapkan.
"Oleh sebab itu, saya minta persiapan yang berkaitan dengan itu mulai disiapkan," tambahnya.
Jokowi juga mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada 68% masyarakat yang tidak mudik, 24% ingin mudik, dan 7% sudah mudik. Jokowi menekankan angka 24% ini masih cukup tinggi.
"Dari hasil kajian-kajian yang ada di lapangan, pendalaman yang ada di lapangan, kemudian juga hasil survei dari Kemenhub, disampaikan bahwa yang tidak mudik 68%, yang tetap masih bersikeras mudik 24%, yang sudah mudik 7%. Artinya, masih ada angka yang sangat besar, yaitu 24% tadi," kata Jokowi
Penakluk Ombak dengan Segudang Prestasi, Kartini di Dunia Surfing
RA Kartini menjadi simbol kesetaraan perempuan Indonesia. Gemala Hanafiah menyuarakan lewat konsistensi di surfing dan diving. Gemala 'memanfaatkan' hobi, yang bisa jadi kini telah menjadi profesinya, tak cuma untuk kepuasan pribadi. Dia sekaligus mengenalkan keindahan laut dan pantai-pantai, juga sunset Indonesia.
Gemala seolah memiliki waktu yang luas untuk mengajak dan mengedukasi follower-nya di media sosial untuk turut menjaga kelestarian laut dan pantai.
"Indonesia ini luar biasa indahnya dan dunia juga mengakuinya, rasanya sayang banget kalau keindahan ini tak diketahui. Apalagi oleh orang Indonesia sendiri. Masa orang luar jauh-jauh datang kemari untuk diving atau surfing tapi kita sendiri tak menyadari potensi yang kita miliki," kata Gemala saat dihubungi detikcom.
Indonesia memang kaya akan keindahan alamnya. Bahkan, banyak orang yang rela terbang berjam-jam ke Indonesia untuk melihat keelokan alam yang luar biasa. Keindahan bawah lautnya pun tidak diragukan, ada suasana dan kehidupan yang sangat berbeda dan itu menjadi daya tarik banyak pendatang.
"Lokasi Indonesia yang bikin bawah lautnya istimewa. Yang disebut-sebut coral triangle itu, Indonesia salah satunya. Kita memiliki 76% dari keberagaman coral yang ada di dunia ini, dan 37% keberagaman ikan-ikan karang. Jadi memang sangat istimewa," kata Gemala.
Sayangnya, telah banyak kerusakan di laut yang disebabkan oleh tangan manusia. Masih banyak penduduk yang salah dalam menjaga kelestarian bawah laut. Mereka tidak mengetahui potensi daerahnya sehingga tak ada kebijakan-kebijakan yang diberlakukan.
"Banyak daerah-daerah yang merusak bawah lautnya karena tak mengerti bagaimana cara memanfaatkan dengan benar, hanya memilih jalan singkat untuk keuntungan sesaat, seperti potas atau bom ikan," kata Gemala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar