Seorang dokter spesialis paru di California, Amerika Serikat, menceritakan pengalamannya saat menangani pasien Corona. Ia melakukan terapi donor plasma darah dari pasien sembuh Corona seperti yang berhasil dilakukan tenaga medis di China.
Dr George Yu melakukan terapi ini pada pasien bernama Dwight Everett berusia 65 tahun yang sudah dinyatakan sembuh dari Corona, dan Ron Shirley berusia 80 tahun, masih dalam perawatan medis.
"Ketika menyaksikan Ron menggunakan ventilator, di pikiranku adalah Dwight yang sudah sembuh," ungkapnya dikutip The Los Angeles Times pada Rabu (22/4/2020).
Pertama-tama ia mencocokkan golongan darah antara keduanya. Keduanya memiliki golongan darah yang sama. Everett sendiri diketahui sudah sembuh dari Corona selama 2 minggu dan tak keberatan mendonorkan plasma darahnya.
Ron saat itu dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit Pleasent Valley St John di Camarillo. dr George menyadari kalau ia tak punya waktu banyak untuk rangkaian pengobatan di rumah sakit yang cukup panjang.
Akhirnya setelah dilakukan transfusi plasma darah, Ron kondisinya sedikit membaik. Namun sayangnya virus Corona sudah terlanjur merusak beberapa organ tubuhnya sehingga ia dilaporkan meninggal pada 9 April lalu.
Semenjak kepergian Ron ini, plasma darah Everett digunakan untuk dua pasien Corona lainnya. Kemungkinan akan lebih banyak lagi penyintas Corona yang ingin menyumbangkan plasma darahnya.
"Kami melihat beberapa tanda yang menjanjikan dari transfusi plasma darah yang telah kami lakukan," kata Lynn Jeffers, kepala rumah sakit tersebut.
Meski transfusi plasma darah kali ini tak berhasil. Jeffers masih optimis bahwa terapi ini bisa bekerja pada pasien Corona lain dan menjadi obat potensial.
Masker Bedah Didisinfeksi dengan Setrika dan Penanak Nasi? Ini Kata KLHK
Penggunaan masker sekali pakai meningkat di tengah wabah virus Corona COVID-19. Ada info beredar menyebut masker-masker ini bisa dipakai lagi bila sebelumnya didisinfeksi dengan cara sederhana seperti dengan setrika atau penanak nasi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan informasi-informasi tersebut keliru. Menurutnya masker sekali pakai bagaimanapun tidak bisa dimanfaatkan untuk pemakaian berulang.
"Ada hoax masker sekali pakai bisa dipakai lagi kalau disetrika. Itu saya dapat," kata Vivien dalam seminar online yang diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rabu (22/4/2020).
"Ada juga masker sekali pakai kalau ditaruh di rice cooker bisa steril dan dipakai lagi. Intinya sebenarnya kalau untuk menghadapi hal ini, kalau memang barangnya untuk sekali pakai ya harus sekali pakai," lanjutnya.
Vivien menyadari kebutuhan yang tinggi memang menyebabkan masker kini sulit dicari di tengah pandemi. Namun, daripada 'mendaur ulang' masker bedah atau N95 yang sekali pakai lebih baik memanfaatkan masker yang bisa dipakai berulang seperti masker kain.
Penggunaan masker yang bisa dipakai berulang ini terutama disarankan untuk masyarakat sehat secara umum.
"Saran dari kami adalah pakailah masker guna ulang. Malah ini bisa jadi fashion," pungkas Vivien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar