Selasa, 28 April 2020

Kasus Positif Melambat, Anies Bicara Keluar Masa Sulit Corona

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada pelambatan kasus positif covid-19 dalam dua pekan terakhir atau saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.

Anies pun menyinggung harapan situasi bisa segera keluar dari periode saat ini.

"Jika kita melihat ada pelambatan dalam dua pekan ini, kita mungkin akan segera keluar dari periode ini," kata Anies dalam video conference dengan sejumlah perusahaan multinasional pada Selasa (28/4).


Anies mengatakan, pelambatan angka positif ini merupakan cermin dari penerapan PSBB di ibu kota.

PSBB di Jakarta sedianya telah dilangsungkan sejak tanggal 10 hingga 23 April 2020. Namun, karena masih terdapat penambahan kasus positif.

Berdasarkan data Pemprov DKI, dari tanggal 10-21 April masih terlihat jumlah kenaikan jumlah kasus positif. Namun, sejak tanggal 21 April 2020 atau menjelang berakhirnya PSBB periode pertama pelambatan jumlah kenaikan kasus positif mulai terlihat.

Seperti diketahui, pada 22 April jumlah pasien positif berjumlah 3.399, naik 120 pasien dibandingkan 21 April yang berjumlah 3.832 kasus. Dari tanggal 22 April ke 23 April jumlah pasien bertambah 107 orang menjadi 3.506 kasus positif.

Tren penurunan kasus pasien positif di DKI memang terjadi hingga tanggal 26 April 2020. Jumlah kasus positif di tanggal 26 April hanya bertambah 65 kasus menjadi 3.746 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Namun, ada anomali tren penurunan itu. Peningkatan kembali terjadi dari tanggal 26 April ke tanggal 27 April, serta dari 27 April ke 28 April.

Pada 27 April, kasus pasien positif bertambah 86 kasus menjadi 3.832 kasus. Sementara, pada 28 April, kasus pasien positif bertambah 118 menjadi 3.950 kasus.

Peneliti Prediksi Lahirnya Kehidupan dengan Kebiasaan Baru Usai Corona

Peneliti dari Pusat Riset Bencana Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh dr Ichsan menilai virus Corona dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Setelah pandemi berakhir, akan lahir kebiasaan baru di tengah-tengah masyarakat.
"Kita tidak akan kembali ke kehidupan normal, tetapi akan menuju kehidupan normal yang baru. Hidup akan berubah, seperti pertemuan yang dilakukan secara online atau terciptanya robot yang tidak menyentuh pasien," kata Ichsan dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2020).

Ichsan menyampaikan pernyataan tersebut dalam seminar online yang digelar TDMRC sebagai bagian dari Satgas COVID-19 Universitas Syiah Kuala siang tadi. Seminar dengan tema 'Menjaga Aceh dari COVID-19: Pandangan Cendekiawan Muslim dan Kebijakan Pemerintah' ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Tgk Faisal Ali (Wakil Ketua MPU Aceh), dr. Ichsan, M.Sc (Peneliti TDMRC/Dosen Unsyiah), dan dr. Hanif (Kepala Dinas Kesehatan Aceh).

Menurut Ichsan, kebiasaan baru tersebut secara tidak langsung terbentuk akibat merebaknya virus Corona. Saat ini, hampir seluruh negara di dunia melaporkan adanya kasus COVID-19.

Ichsan menilai perlu usaha bersama untuk memutuskan rantai penularan COVID-19. Penyelesaian tersebut, jelasnya bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga harus diselesaikan lintas sektoral dan kolaborasi antar pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar