Selasa, 21 April 2020

Bima dan Pantai Kolo

 Liburan ke Bima, tak lengkap rasanya bila tidak ke Pantai Kolo. Inilah pantai favorit wisatawan di Bima.

Diantara banyak daya tarik kota Bima, salah satunya yang sempat saya kunjungi adalah Pantai Kolo. Konon menurut informasi rekan-rekan sejawat di Bima kalau tidak datang ke Pantai Kolo, tidaklah lengkap kunjungan ke Kota Bima.

Pagi hari sekitar pukul delapan saya bersama rekan-rekan berangkat dari pusat kota Bima karena ingin melihat langsung sesungguhnya seindah apa Pantai Kolo Kota Bima. Konon di akhir pekan biasanya warga Kota dan Kabupaten Bima yang belum mendatangi langsung Pantai tersebut meluangkan waktu untuk melihat ke Pantai Kolo.

Kota Bima adalah kota dengan keindahan yang tidak cukup diucapkan dengan kata-kata pujian.  Mulai mendarat di Bandara, saya sudah merasakan kekaguman pada keindahan Kota dan Pulau ini. Pulau ini juga menyimpan segudang potensi yang mungkin belum banyak diekspose di dunia luar.

Walaupun hanya 2 hari mendapatkan kesempatan bertugas di tempat ini, luar biasa ucapan syukur kepada Tuhan telah memberikan kesempatan menikmati secuil surge di bagian Nusantara ini.

Diantara banyak daya tarik kota Bima, salah satunya yang sempat saya kunjungi adalah Pantai Kolo. Konon menurut informasi rekan-rekan sejawat di Bima kalau tidak datang ke Pantai Kolo, tidaklah lengkap kunjungan ke Kota Bima.

Pagi hari sekitar pukul delapan saya bersama rekan-rekan berangkat dari pusat kota Bima karena ingin melihat langsung sesungguhnya seindah apa Pantai Kolo Kota Bima. Konon di akhir pecan biasanya warga Kota dan Kabupaten Bima yang belum mendatangi langsung Pantai tersebut meluangkan waktu untuk melihat ke Pantai Kolo.

Saya sendiri sudah mengagumi suasana di sepanjang jalan menuju Pantai Kolo. Sugungan pemandangan indah, paduan antara pegunungan, laut, kelok-kelok jalan sudah mengundang decak kagum pendatang seperti saya. Kalau dalam bahasa petualang memang mengunjungi tempat seperti ini menyimpan sejuta rasa.

Sebelum sampai ke Bima saya hanya mendengar tentang susu kuda liar atau madu. Ternyata Bima bukan hanya tentang kedua hal yang saya pikirkan. Bima memiliki pemandangan alam yang eksotik. Namun demikian menurut percakapan dengan warga setempat pengunjung perlu berhati-hati dan sebaiknya memahami peta wisatanya karena kawasan ini belum tertata dengan baik. Walalupun demikian jalan jalan menuju Pantai Kolo sudah dibangun aspal mulus yang menyisir pantai. Birunya hamparan laut memanjakan mata kita.

Di sekitar pantai Kolo terdapat Pulau Kambing serta jajaran pegunungan Soromandi dan Donggo menambah keindahan. Sungguh surge tersembunyi yang tidak pernah saya pikirkan. Semoga pemerintah daerah akan semakin membangun kawasan ini. Saya berfikir kiranya ada rejeki pasti akan saya lanjutkan petualangan untuk menjelajah Bima lebih lama.

Cha-Am, Tempat Anti Mainstream di Thailand

 Namanya mungkin tidak familiar, namun pesona wilayah Cha-am harus kamu jelajahi saat traveling ke Thailand. Seperti ini tempatnya.

Tidak banyak yang saya tau sebenarnya tentang Cha-am, Distrik ini baru saja saya ketahui di counter informasi stasiun Kereta Api Hua Hin. Saya menanyakan kepada mereka kota mana yang terdekat dengan Hua Hin dan bisa saya kunjingi.

Petugas informasi di Stasiun kereta api menunjukkan Cha-am, semua distrik tidak jauh dari Hua Hin dan dapat ditempuh dengan Kereta api dalam waktu 30 menit. Langsung saya menuju loket dan membeli tiket ke Cha-am dengan harga 6TBH atau sekitar Rp 2.800. Murah sekali pikir saya.

Namun demikian memang tidak banyak kereta yang berhenti di Stasiun Cha'Am. Hanya ada sekali saja dalam sehari yang berhenti di Stasiun Cha-am, demikian juga arah sebaliknya. Jadi saya hanya memiliki waktu kurang lebih 5 jam untuk jalan-jalan menyusuri lorong-lorong di Cha-am. Saya sedikit nekat datang ke daerah baru tanpa informasi sebelumnya.

Distrik Cha-am adalah sebuah distrik (amphoe) di bagian selatan Provinsi Phetchaburi, Thailand barat. Menurut sejarahnya distrik ini didirikan pada tahun 1897 dengan nama Na Yang. Namun demikian dalam perkembangannya, pada tahun 1914 pusat distrik dipindahkan ke Ban Nong Chok yang berada di Distrik Tha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar