Kamis, 30 April 2020

Seperti Bilik Disinfektan, Penyemprotan ala Fogging Juga Tak Bermanfaat

Berbagai cara dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus corona COVID-19. Ada satu cara yang dipercaya bisa mencegahnya juga yaitu dengan menggunakan fogging atau cara pengasapan.
Namun, menurut Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, hal itu sangat tidak dianjurkan. Hal ini karena bisa menimbulkan iritasi kulit dan mengganggu pernapasan.

"Tidak dianjurkan secara berlebihan seperti 'fogging', karena dapat menimbulkan iritasi kulit bahkan mengganggu pernapasan," katanya dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Penyemprotan disinfektan juga dilakukan dengan mobil pemadam kebakaran.Penyemprotan disinfektan juga dilakukan dengan mobil pemadam kebakaran. Foto: Adhar Muttaqien
Penggunaan disinfektan pun tidak disarankan terlalu berlebihan dan memperhatikan komposisi serta jenis bahan yang digunakan. Ini dimaksudkan agar iritasi itu juga tidak terjadi.

Cairan ini juga tidak akan bisa melindungi diri dari virus. Apalagi saat berkontak dekat dengan orang yang sakit.

"Cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda, tubuh, dan baju. Tapi, tidak akan melindungi diri dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit. Jadi, sifatnya adalah sementara," jelasnya.

Prof Wiku mengatakan, cara yang paling ampuh untuk membunuh virus adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Tapi, jika tidak bisa langsung cuci tangan, bisa menggunakan hand sanitizer dengan bijak dan aman.

Ahli Sarankan Tidak Gunakan Lensa Kontak Saat Wabah Virus Corona

Pengguna contact lenses atau lensa kontak sepertinya harus dipertimbangkan kembali menggunakannya di tengah wabah virus corona saat ini.
Dikutip dari CNN, seorang ahli menyarankan, pengguna lensa kontak untuk menggantinya dengan kacamata untuk sementara waktu. Pasalnya dengan menggunakan lensa kontak seseorang akan lebih berisiko terinfeksi virus corona dibandingkan dengan mereka yang menggunakan kacamata.

Dr Thomas Steinemann dari American Academy of Ophthalmology mengatakan, dengan menggunakan lensa kontak seseorang akan lebih sering memegang wajah hingga matanya. Hal ini membuat mereka lebih rentan untuk terinfeksi virus corona COVID-19 dibandingkan dengan mengenakan kacamata.

Ia menambahkan, mengenakan kacamata juga bisa melindungi mata dari partikel-partikel yang terbawa di udara. Terlebih, ketika mengenakan lensa kontak seseorang akan lebih mudah mengucek mata atau menyentuh daerah mata dibanding dengan yang mengenakan kacamata. Hal ini sangat berbahaya jika tangan orang tersebut dalam keadaan kotor.

"Bagian ini lembap dan disukai virus, sebenarnya ada banyak organisme yang dapat menempel dengan mudah pada konjungtiva, atau dalam hal ini, menempel pada lensa kontak yang juga bertumpu pada konjungtiva Anda," katanya.

Gejala konjungtivitis meliputi rasa gatal atau terbakar, penglihatan kabur, merah atau merah muda pada bagian putih mata, nanah, lendir, dan cairan berwarna kuning di mata serta seringkali menempel di ujung mata setelah tidur.

Di samping itu, dr Steinemann mengimbau orang-orang untuk mencegah penyebaran virus corona, setiap orang disarankan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak menyentuh wajah, dan meningkatkan sistem imunitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar