Selasa, 28 April 2020

Trump Bersumpah Bakal Buat China Tanggung Jawab soal Corona

 Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersumpah akan terus melakukan investigasi agar China bertanggung jawab terhadap pandemi virus corona yang melanda dunia.

Trump percaya bahwa China seharusnya bisa mencegah Corona menjadi pandemi yang mempengaruhi dunia secara global.

"Ada banyak cara yang bisa kami lakukan untuk membuat mereka bertanggung jawab. Kami sedang melakukan investigasi dengan serius seperti yang kalian semua ketahui dan kami tak senang dengan situasi yang ada saat ini," ucap Trump dalam sesi konferensi pers dikutip dari AP.

Trump meyakini China seharusnya bisa bertindak lebih responsif dalam memutus penyebaran virus ketika terjadi wabah di Wuhan pada awal tahun ini.

"Kami tidak senang dengan seluruh situasi yang ada karena kami percaya bahwa virus ini bisa disetop di sumbernya. Virus ini seharusnya bisa disetop dengan cepat dan tidak menyebar ke seluruh dunia. Kami berpikir hal tersebut yang seharusnya terjadi."

"Jadi kami akan membuat kalian semua mengetahui hal ini pada waktu yang tepat," tutur Trump.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, menuduh China telah mengetahui penemuan virus corona pada awal November 2019.

Pada awalnya China menutup rapat informasi tentang kasus pneumonia yang misterius dan menahan orang-orang yang melaporkannya. Kemudian, dan dinyatakan sebagai pandemi pada 31 Desember.

AS lantas mendesak China untuk memberikan akses pemeriksaan ke laboratorium virologi di Wuhan. Mereka menduga virus menyebar dari laboratorium tersebut.

China membantah teori tersebut. Para ilmuwan mereka mengatakan bahwa virus itu mungkin ditularkan ke manusia di pasar daging di Wuhan yang memang menjual hewan-hewan eksotis.

Menurut data John Hopkins, hingga saat ini sudah ada 988.189 kasus positif corona di Amerika Serikat dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 56.225 jiwa. 

Trump Lepas Tangan soal Kasus Keracunan Disinfektan Meningkat

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan tidak bertanggung jawab atas peningkatan jumlah kasus keracunan yang dialami penduduk AS, usai pernyataannya guna menghalau virus corona.

Seperti dilansir CNN, Selasa (28/4), ketika ditanya tanggapannya soal pertambahan jumlah kasus keracunan tersebut, Trump mengatakan, "Saya tidak tahu kenapa."

Para jurnalis dalam jumpa pers kembali bertanya apakah dia merasa turut bertanggung jawab, Trump mengatakan, "Tentu tidak."


Badan Pusat Pengendalian Racun Kota New York melaporkan menangani lebih dari 30 kasus keracunan, sejak Trump melontarkan pernyataan kontroversial tersebut.

Badan Pusat Pengendalian Racun melaporkan menerima sembilan kasus keracunan akibat terpapar cairan Lysol, sebuah produk disinfektan buatan perusahaan AS.

Badan tersebut juga menerima laporan 10 laporan keracunan cairan pemutih dan 11 kasus terpapar cairan pembersih rumah tangga.

Meski begitu, sejauh ini belum ada laporan kematian atau orang yang dirawat di rumah sakit akibat keracunan bahan disinfektan tersebut.

Pada Kamis pekan lalu, Presiden Trump mengusulkan untuk menyuntikkan disinfektan untuk melindungi orang dari virus corona.

"Saya melihat disinfektan cukup ampuh (mematikan virus) dalam satu menit. Apakah ada cara yang bisa kita lakukan seperti menyuntikkan zat itu, itu akan sangat menarik untuk diuji. Sangat menarik bagi saya," kata Trump.

Pernyataan itu lantas menuai kritik publik lantaran dilontarkan Trump tanpa bukti penelitian ilmiah. Trump lantas mengatakan pernyataan tersebut bernada sarkas yang ditujukan kepada awak media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar