Beberapa orang yang dirumahkan sementara mungkin rindu dengan aktifitas normal mereka. Seperti wanita yang berlaga menjadi pramugari saat berada di rumah ini.
Seperti dilansir Fox News, Sabtu (4/4/2020) salah satu pramugari maskapai West Jet, merekam video pendek tentang pramugari juga bisa bekerja dari rumah.
Dalam video, pramugari bernama Kristin Gillet mengenakan seragam kerjanya. Seolah berada di pesawat, dia berakting menjadi pramugari.
Pada bagian awal video, Gillet menyapa suaminya yang menjadi penumpang pesawat. Dia kemudian menjelaskan 'titik-titik aman' untuk menuju pintu darurat yang mengarah ke balkon rumah mereka.
Saat suami Gillet, Baker, membuka laptop, beberapa kali Gillet juga meminta Baker untuk menyimpannya. Dia juga memberikan handuk panas dan cemilan manis dan asin di pertengahan penerbangan.
Gillet juga makan di sebelah toilet, sambil menjelaskan kepada suaminya bagaimana cara membuka pintu toilet. Dia seolah menunjukkan bagaimana kehidupan pramugari di dalam pesawat.
Tak hanya makan di samping toilet, Gillet juga memakan cemilan secara sembunyi-sembunyi seakan takut jika dilihat oleh orang lain. Berbagai komentar pun dilontarkan para netizen.
"Saya pramugari, saya hanya bisa mengatakan ini terlalu akurat dan lucu. Kami menghabiskan separuh waktu di tempat kerja untuk memberi tahu cara penumpang cara membuka pintu toilet," tulis seseorang.
Video yang begitu detail menarik perhatian orang yang melihatnya. Terutama bagi seorang pramugari.
"Saya seorang pramugari dan saya tidak bisa berhenti menontonnya. LOL, saya mungkin melihat 1K kali sendiri. Kerja bagus!," kata komentar lain.
Hal ini menjadi hiburan di tengah pandemi Corona yang mengharuskan banyak orang terpaksa selalu berada di rumah. Selain pramugari banyak komentar yang juga menyukai aksi wanita ini. Mungkin dia rindu dengan pekerjaannya.
Touring ke Himalaya, Bisa Sampai Mana?
Perjalanan ini dilakukan pada tahun 2016. Kami berkendara di Himalaya selama tujuh hari menuju titik tertinggi yang bisa digapai motor.
Kami disambut dengan jalan gravel dan lumpur. Hujan salju juga mengiringi touring ini.
Hari pertama perjalanan bermotor tim eskpedisi Indonesia ke Himalaya dilakukan di hari Jumat (11/3/2016). Kami menyusuri rute tanah menanjak hingga menyeberangi jembatan gantung sepanjang 344 meter.
Rombongan yang didukung Pertamina Enduro tiba di Phokara pada Kamis pukul 18.00 sore dan langsung melakukan loading dilanjutkan briefing. 15 motor dan dua jip disiapkan untuk petualangan mereka. Tiga orang tim dari Nepal terdiri dari mekanik dan tim medis serta Matt Gardner, pemilik motor beserta 2 orang driver.
Briefing mengenai rute perjalanan, situasi jalan dilakukan di workshop Matt di Phokara. Terlihat motor Royal Enfield Bullet, Classic dipersiapkan dengan baik oleh Matt. Tim dibagi menjadi 3 group, experienced rider dan fast rider serta group support yang ada di belakang.
Perjalanan 12 rider Indonesia dan lima orang tim support dimulai Jumat pagi pukul 09.00 pagi dengan suguhan jalan tanah berbukit sejauh 20 km melalui tempat paralayang. Pemandangannya sangat indah, Dauldagiri dan Annapurna terlihat di belakangnya.
Sebelumnya kami melakukan pengenalan motor. 12 motor yang kami pakai 5 mempunyai sistem berbeda. Selain masih kickstart, rem di kiri, gigi satunya ke bawah sementara 2-4 ke atas. Perlu penyesuaian untuk mengendarainya.
Kami harus adaptasi mengendarainya selama kurang lebih dua jam untuk mendapatkan irama. Kendala demi kendala mulai terasa.
Tiga motor tercatat mengalami masalah mulai berasap dan harus ganti busi. Ada pula yang tertinggal jauh di belakang karena karburator harus diganti baru. Malah, beberapa motor harus diganti bannya dan kerusakan pada rem blong dan juga pada perseneling.
Pengalaman seru dan mendebarkan adalah saat melintas Kushma Gyadi Suspension Bridge. Ini salah satu jembatan ayun tertinggi dan terpanjang di Nepal, ketinggiannya 117 meter dan panjang 344 meter.
Tiba di Sarangkot setelah menempuh jalan sepanjang 92 km selama sembilan jam karena kondisi jalan yang berat. Untungnya suhu udara masih normal yakni sekitar 20 derajat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar