Kamis, 05 Desember 2019

Tentang PT PANN yang Kata Erick Diisi Pensiunan

Nama perusahaan plat merah, PT PANN (Persero) tiba-tiba muncul di dalam daftar BUMN yang akan mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) di 2020. Nilainya cukup besar yakni Rp 3,76 triliun.

Tapi yang bikin BUMN ini memancing perbincangan adalah apa perseroan ini? Namanya sangat asing, bahkan di kuping sekelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan para anggota Komisi XI DPR RI.

Tak pernah terdengar bertahun-tahun, tiba-tiba PT PANN diusulkan mendapatkan suntikan modal dari negara. Suntikan modal itu untuk pembayaran konversi pokok utang subsidiary loan agreement (SLA). BUMN ini mengantongi izin agar utang SLA itu diselesaikan dengan PMN.

Keanehan dari BUMN 'asing' ini masih berlanjut. Menteri BUMN Erick Thohir ikut berkomentar. Dia bilang BUMN ini punya anak usaha yang 'menggemukkan diri' dan diisi oleh para oknum. Belum lagi ternyata perusahaan ini untuk menampung para orang tua pensiunan.

"Apalagi, visi presiden yang bicara cipta lapangan kerja, ternyata BUMN ini punya anak hanya menggemukkan diri dan diisi cuma kroni-kroni oknum bahkan orang-orang, mohon maaf saya bukan anti orang tua, saya sangat apresiasi, tapi kalau diisi pensiunan sedangkan 58% penduduk Indonesia di bawah 35 (tahun) berarti kan tidak membuka lapangan kerja," tuturnya.

Erick mengatakan BUMN ini memiliki direksi baru. Tapi, PT PANN punya masalah sejak tahun 1994.

PANN yang dulunya bernama Pengembangan Armada Niaga Nasional berdiri sejak 1974. Perusahaan berdiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1974 tentang Penyertaan Modal Negara untuk Pendirian Perseroan dalam bidang Pengembangan Armada Niaga Nasional.

Baca juga: Bikin Sri Mulyani Bingung, Ini PT PANN Penerima Rp 3,76 T

Berdirinya PT PANN (Persero) menjadi amanat Rencana Pembangunan Lima Tahun atau Repelita II. Dokumen Repelita II tersebut menyatakan agar pemerintah membentuk suatu badan yang bertugas di bidang pembiayaan dan pengembangan armada niaga nasional.

Awalnya perusahaan ini memberikan pembiayaan hanya untuk kapal laut. Nah menurut Erick awal mula perusahaan ini melempem ketika pada 1994 juga masuk membiayai pembelian pesawat.

Menurut catatan Kemenkeu, PANN berdiri dengan modal dasar Rp 180 miliar dan modal disetor pemerintah Rp 45 miliar. Sementara 93% sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan sekitar 6,9% dimiliki oleh Bank Mandiri.

Erick soal BUMN yang Bikin Sri Mulyani Bingung: Isinya Pensiunan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara mengenai PT PANN (Persero) yang membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bingung karena namanya asing. PT PANN merupakan satu dari tujuh perusahaan pelat merah yang menerima penyertaan modal negara (PMN) pada 2020 dengan total Rp 3,76 triliun.

Erick menjelaskan, jumlah BUMN saat ini terlalu banyak dan harus dikurangi. Kemudian, BUMN mesti kembali ke inti bisnis.

Soal PT PANN, Erick mengatakan, BUMN ini memiliki direksi baru. Tapi, PT PANN punya masalah sejak tahun 1994.

"Direksinya baru tapi ada problem dari 1994 ketika me-leasing pesawat terbang yang jumlahnya 10 pada saat itu. Saya rasa sangat tidak fair saya sebagai menteri langsung menyalahi direksi, tetapi ini adalah bagian BUMN terlalu banyak dan tidak kembali ke core bisnis. Padahal PT PANN itu awal didirikan untuk leasing kapal laut. Bukan kapal udara. Nanti ada kapal-kapal yang lain, kapal-kapalan," jelas Erick di Pacific Place, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Dia mengatakan, BUMN seperti PT PANN lah yang harus diperbaiki. Skemanya pun macam-macam bisa merger maupun ditutup.

"Inilah yang harus diperbaiki core bisnisnya, inilah harus di-merger atau ditutup tidak bisa berdiri sendiri terlalu banyak," ujarnya.

Terlebih, kata dia, pemerintah punya misi menciptakan lapangan kerja. Sementara, BUMN ini punya anak usaha yang 'menggemukkan diri' dan diisi oleh para oknum. Itu belum lagi perusahaan ini diisi oleh orang-orang tua pensiunan.

"Apalagi, visi presiden yang bicara cipta lapangan kerja, ternyata BUMN ini punya anak hanya menggemukkan diri dan diisi cuma kroni-kroni oknum bahkan orang-orang, mohon maaf saya bukan anti orang tua, saya sangat apresiasi, tapi kalau diisi pensiunan sedangkan 58% penduduk Indonesia di bawah 35 (tahun) berarti kan tidak membuka lapangan kerja," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar