Nama Labengki dan Sombori terkenal dengan keindahan alamnya yang perawan. Buat kamu yang mau ke sana, ini aneka surga yang bisa kamu jelajahi.
Pada bulan Februari 2019 lalu, saya dan temen-teman backpacker melakukan perjalanan ke lokasi wisata memukai di Sulawesi yaitu Labengki dan Sombori.
Kami berangkat pada sore hari dari Jakarta dengan transit terlebih dahulu di Makassar, kemudian ganti pesawat ke Kendari dengan total waktu 4 jam.
Ada beberapa spot yang wajib dan tidak boleh terlewat jika kamu sedang mengunjungi Labengki & Sombori.
Blue Lagoon
Blue Lagoon di Labengki mungkin lebih cocok disebut Green Lagoon karena air di lagunanya berwarna hijau, bukan biru. Untuk ke spot foto di laguna ini harus hati-hati karena banyak karang-karang tajam di sekelilingnya.
Pantai Pasir Panjang
Di pantai ini terhampar pasir putih halus yang dikelilingi oleh pohon-pohon kelapa. Pantai eksotis ini sangatlah bersih, dan menawarkan pemandangan indah dengan jernihnya air laut yang biru.
Puncak Khayangan
Spot ini mirip dengan Raja Ampat dan kita harus trekking ke puncak untuk menikmati keindahan dari atas tebing yang cukup curam. Diatas Puncak Khayangan kita mendapatkan pemandangan alam yang memukau dengan warna air gradasi hijau yang memukau mata.
Rumah Nenek
Rumah Nenek berada di Teluk Sombori, air lautnya sangatlah jernih dan indah untuk dipandang. Disebut Rumah Nenek karena rumah ini dihuni oleh seorang nenek dari Suku Bajo. Disini kami disuguhi pisang bakar dan segelas kopi oleh nenek.
Goa Allo
Spot lainnya yang harus kamu kunjungi yaitu Goa Allo. Di dalam mulut goa terdapat kolam yang dangkal dengan stalaktit dan stalakmit yang indah, di goa ini kamu bisa berenang dan bermain air.
Berwisata ke Labengki & Sombori tidak semahal ke Raja Ampat, banyak pilihan maskapai yang menawarkan harga tiket yang terjangkau. Dengan budget yang rendah kita dapat menikmati keindahan alam yang mempesona di Sulawesi Tenggara ini.
Dream Destination
Salah satu kota dalam daftar Dream Destination saya yaitu Dubai. Keindahan dan kemewahan di Dubai yang memukau dunia dengan gedung pencakar langit yang unik, canggih dan penuh inovasi dengan arsitektur modern yang tidak dapat dijumpai dikota manapun.
Di Dubai juga banyak tempat pusat perbelanjaan besar yang ingin saya kunjungi, yang menghadirkan pula atraksi di taman hiburan indoor.
Dubai juga menawarkan fasilitas yang lengkap untuk memanjakan para wisatawannya. Hal tersebut menjadikan Dubai sebagai negara favorit traveler dunia. Semoga suatu saat nanti saya dapat mengunjungi kota impian ini. Aamin.
Pulau Asmara dan Mitos Awet Jodoh di Kota Kembang
Inilah Pulau Asmara, tempat yang katanya bisa bikin awet jodoh bersama pasangan. Kamu yang liburan di Bandung bisa datang langsung ke Situ Patenggang.
Katanya, jika berkunjung ke Batu Cinta di Pulau Asmara yang berada di tengah Situ Patenggang bersama pasangan, maka hubunganmu dan si dia akan langgeng. Mitos ini yang membawa saya untuk bangun pagi-pagi sekali dan mengejar angkutan umum yang pertama lewat di depan penginapan, hanya untuk menyambangi Situ Patenggang,
Alkisah, Batu Cinta merupakan tempat bertemunya Ki Santang dan Dewi Rengganis setelah sekian lama mereka terpisah. Sementara air yang kemudian terkumpul dan menjadi danau di Situ Patenggang, merupakan derai air mata rindu dari keduanya yang sudah sangat lama ingin bertemu.
Batu Cinta di Pulau Asmara inilah yang menjadi saksi bisu pertemuan kedua hati yang saling merindukan itu. Begitulah kisah yang tertulis pada sebuah prasasti, tepat di tepian dermaga kecil dimana perahu yang saya sewa, bersandar.
Situ Patenggang terletak di kaki Gunung Patuha, sehingga udara di sana cenderung sejuk dan panorama alamnya pun tentu saja menggoda untuk diabadikan dengan kamera. Alasan lainnya, mengapa saya sangat beruntung karena bangun pagi pagi sekali demi bisa menikmati pagi di sini.
Pulau Asmara ini tidaklah berpenghuni. Pengunjung banyak yang sekedar singgah ke sana saat berkeliling danau dengan menyewa perahu. Beruntunglah saya yang kala itu datang cukup pagi, sehingga pengunjung masih cukup sepi.
Batas waktu untuk berfoto dan menikmati keindahan Pulau Asmara yang biasanya diberlakukan kepada para pengunjung, jadi tak berlaku bagi saya dan rombongan. Kami dibiarkan berlama-lama untuk mengambil gambar di sana.
Lalu apa yang saya temukan di Pulau Asmara selain Batu Cinta? Hanya hamparan rumput dan tanaman perdu yang seolah dibiarkan tumbuh begitu saja. Maka setelah matahari mulai meninggi, pilihan terbaik adalah kembali menyeberangi Situ Patenggang lalu duduk duduk di lesehan bambu yang cukup banyak disediakan di sana.
Suasananya tenang ditambah dengan angin yang semilir bertiup, sukses membuat saya betah berlama-lama. Mumpung masih pagi dan cukup sepi, berkeliling sebentar untuk memotret pun menjadi pilihan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar