Rabu, 25 Desember 2019

Pasangan yang Pernah Viral Foto Berbahaya di Bali, Berulah Lagi

Pasangan traveler ini pernah viral foto dengan pose berbahaya di Bali. Kini, mereka melakukan hal serupa di Peru.

Kelly dan Kody, adalah nama pasangan tersebut. Lewat akun Instagram positravelty yang punya 100 ribu lebih followers, mereka kerap memposting foto-foto perjalanan keliling dunia.

Namun beberapa fotonya, dinilai memiliki pose berbahaya. Seperti di Bali, mereka berpose di pinggir kolam yang ada di ketinggian tanpa pengaman.

Kali ini, Kelly dan Kody melakukan hal serupa di Peru. Tepatnya di Danau Humantay di Cusco, mereka berdua berpose di pinggir tebing dengan panorama perairan yang cantik di depannya.

Sang pria duduk di pinggir tebing, sambil memegang tangan sang wanita. Bahayanya, sang wanita berdiri hanya dengan satu kaki berpijak di tebing sambil menahan diri dan hanya berpegangan!

Fotonya mendapat 13 ribu Likes lebih. Namun tentu, pose seperti itu mengundang pro kontra. Ada yang bilang posenya begitu kreatif dan keren, tapi tak sedikit yang bilang terlalu berbahaya.

Apalagi, kalau sampai traveler lain mencontohnya. Tentu saat traveling, keselamatan nyawa adalah yang utama.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2019) Kelly dan Kody angkat bicara. Mereka berdua menegaskan, sudah memperhitungkan segala risiko saat pengambilan gambar.

"Seperti yang telah kami katakan dulu, fotografi adalah outlet kreatif kami. Kami tidak pernah menempatkan diri dalam bahaya untuk foto dan kami selalu memperhatikan aspek keselamatan," tegas Kody.

Rakornas Pariwisata Bahas 5 Destinasi Super Prioritas

Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka acara Rakornas Pariwisata. Pemerintah akan fokus mengembangkan 5 destinasi super prioritas.

Rakornas Pariwisata melibatkan sejumlah kementerian seperti Kemenpar, PUPR, Kemenhub, Bappenas dan Kementerian Keuangan. Destinasi super prioritas ini terdiri dari Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

"Kadang kadang kita menyebut 4 kadang 5, kita akan fokus pada 5 destinasi. Pertama Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Selasa (10/9/2019)

Rakornas ini bertujuan untuk mewujudkan instruksi Presiden Jokowi. presiden meminta infrastruktur pariwisata haruslah tuntas di 2020.

"Tujuan Rakornas ini berdasarkan instruksi Jokowi, diucapkan di Borobudur dan Danau Toba. Infrastuktur harus tuntas di tahun 2020. Tidak hanya instruksi, anggarannya pun diberikan," ungkap Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Indonesia memiliki 10 pariwisata prioritas. Pada awalnya diambil 3 destinasi pariwisata prioritas, namun akhirnya dipilih 5 destinasi unggulan.

"Dari 10 Bali baru, dambil 3 waktu itu Danau Toba, Morobudur, Mandalika. Lalu ditambahkan Labuan Bajo. Makanya beliau sering menyebutkan 4 destinasi," kata Arief.

Setelah 4 destinasi, 1 destinasi ditambahkan berdasarkan 5 destinasi pariwisata unggulan untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus. 5 destinasi ini terdiri dari Tanjung Gunung dan Sungai Liat di Bangka, Sukabumi, Pangandaran dan Likupang.

"Dari 5 diambil 1 yaitu Likupang kenapa dipilih karena Sulut itu pertumbuhan wismannya dalam waktu 5 tahun 500%, jadi layak dijadikan destimasi super prioritas," kata Arief.

5 destinasi super prioritas ini akhirnya ditetapkan pada 15 Juli 2019. Dengan penambahan Likupang yang berada di Minahasa Utara.

"Pada tanggal 15 Juli 2019 munculah istilah destinasi prioritas. Begitulah ceritanya. Mulai jadi ini saya standarisasi ada 5 destinasi super prioritas," ujar Arief.

Acara ini dibuka dengan pemukulan gendang oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Acara berlangsung mulai pukul 09.30 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar