Sabtu, 28 Desember 2019

Indonesia Juga Punya Cappadocia

 Turki punya Cappadocia, Indonesia juga punya. Bedanya di Turki bisa dinikmati setiap saat, tapi Cappadocia Indonesia hanya bisa dinikmati setahun sekali.

Festival Balon Pekalongan bisa dibilang Cappadocia-nya Indonesia. Digelar di Kota Pekalongan, biasanya festival ini diadakan seminggu setelah lebaran tiba, bertepatan dengan Lebaran Syawal.

Java Balloon Festival tahun 2019 kemarin diselenggarakan di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan yang dibanjiri pengunjung. Tidak hanya orang tua, muda tetapi anak-anak juga hadir memeriahkan suasana Festival Balon Pekalongan, yang diadakan satu tahun satu kali. Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, turut hadir memerikan sambutan.

Lomba Menambatkan Balon Udara

Kehebohan balon udara di Pekalongan tidak hanya sekadar festival saja, tetapi balon yang ditambatkan ini ada lombanya yang berhadiah jutaan rupiah. Bahkan penonton juga bisa ikutan lomba foto festival balonnya dan mendapatkan kesempatan hadiah juga.

Peserta kelompok yang menambatkan balon ada 105 kelompok, betapa meriahnya bukan stadion Hoegeng? Dibanding tahun lalu, di tahun 2019 ini peserta lomba festival balon meningkat banyak. Dari 38 peserta menjadi 105 peserta yang tumpah ruah, belum ditambah oleh pengunjung yang tidak hanya datang dari dalam kota tetapi juga luar kota.

Festival balon yang diadakan di Pekalongan ini juga tidak lepas dari kerjakeras Airnav Indonesia yang memberikan edukasi, soal mengapa balon udara tidak boleh terbang di udara. Tetapi hanya ditambatkan saja, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.

Jika tahun depan kamu akan menonton Pekalongan rasa Cappadocia, datanglah pada pagi buta. Karena biasanya festival balon udara sudah dimulai sejak pukul 05.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Momen yang sayang sekali untuk dilewatkan, karena masih Syawal dan banyak sekolah masih diliburkan.

Indahnya Langit Kota Pekalongan

Tidak mau melewatkan kesempatan, saya langsung mengabadikan kemeriahan dan keseruan festival balon di kota Pekalongan dengan video dan jepretan kamera. Memang amunisi seadanya, yang penting jepretannya berusaha untuk mengambil momen luar biasa.

Pintu sebelum masuk saja sudah berjubel dan dijaga oleh bapak Polisi, apalagi pintu stadion masyaAllah sikut kanan dan kiri hahaha ... harus siap-siap sabar ya, karena setelah mendekati pintu masuk ke stadion kita akan dibuat takjub dengan pemandangannya yang indah luar biasa.

Balon-balon ditambatkan di udara, melayang-layang tertiup angin. Meski hanya bisa ke kanan dan ke kiri, tidak mengurangi kecantikannya. Apalagi beragam motif yang diperlihatkan, dari motif batik yang beranekaragam khas Pekalongan. Ada juga motif tayo, bus biru kegemaran anak-anak. Motif garis, segitiga, wayang, dan lain sebagainya memenuhi stadion Hoegeng yang luas.

Awalnya saya masuk berputar di seluruh stadion, melihat berbagai balon yang ditambatkan dan peserta darimana saja. Kemudian saya berpindah tempat ke tribun atas, semakin takjub dan merasa bahagia bisa menyaksikan lagi. Ini tahun ke dua saya menonton festival balon di kota Pekalongan.

Tips berfoto di tengah keramaian

Momen keramaian pasti akan sering membuat foto kita menjadi penuh dengan orang-orang, selain kita sendiri. Nah, jika kamu ingin mendapatkan foto tanpa gangguan. Harus datang lebih pagi, misalnya jam buka pukul 06.00 WIB sebisa mungkin datang pas jam buka. Agar meminimalisir hasil foto yang tidak penuh dengan orang-orang.

Harus mau mengantri, karena banyak tempat spot wisata memang menjadi buruan untuk berfoto. Dengan mengantri akan memudahkan kita, dalam menunggu giliran. Sembari menunggu jangan lupa untuk menyiapkan gaya dan sudut pandang berbeda dari kebanyakan orang yang mengambil foto.

Saya jadi membayangkan Palm Jumeirah yang ada di Dubai, pulau buatan yang sangat memukau dan unik. Pengen bisa mengunjunginya dan merasakan keindahannya yang katanya surganya wisatawan. Bismillah semoga doaku terijabah, aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar