Mengunjungi Tokyo memang tidak cukup hanya sebentar. Tapi jika hanya memiliki waktu tiga hari, tempat-tempat ini bisa kamu tuju.
Di hari pertama, kamu bisa mengunjungi tempat yang tidak terlalu melelahkan setelah perjalanan cukup panjang dari Indonesia.
1. Shibuya
Datanglah pagi-pagi dengan metro. Keluar dari Stasiun Shibuya, kita akan menemukan patung Hachiko, anjing yang setia kepada tuannya. Lokasi ini hampir tak pernah sepi pengunjung karena itu harus sabar mengantri untuk berfoto.
Di sini pula kita bisa melihat Shibuya Crossing, persimpangan yang paling sibuk di dunia. Di Shibuya, terdapat berbagai toko branded bagi yang suka berbelanja.
2. Harajuku
Dari Shibuya kita bisa berjalan kaki untuk sampai ke Harajuku. Di depan Harajuku station, terdapat Meiji Jingu, kuil Shinto yang terletak di dalam hutan kota sehingga sangat teduh. Tidak dikenakan biaya masuk untuk masuk sini, kecuali kita memasuki taman tertentu.
Di Harajuku, jangan lewatkan juga jalan yang sangat terkenal, yaitu Takeshita Dori. Di sinilah terdapat berbagai macam toko, butik hingga cemilan dan fast food. Apalagi orang Jepang sangat kreatif sehingga makanannya pun banyak yang memiliki bentuk yang sangat menarik.
3. Shinjuku
Merupakan pusat perbelanjaan dan bisnis di sekitar Shinjuku Station. Shinjuku Station sendiri adalah stasiun kereta yang paling sibuk. Di sini pulalah lokasi gedung-gedung tinggi di Jepang.
Hari kedua lokasi ini bisa jadi pilihan:
1. Imperial Palace
Merupakan istana kekaisaran dengan tamannya yang luas dan dikelilingi oleh parit. Istana ini terdiri dari istana utama, kediaman pribadi keluarga kaisar, museum, juga kantor administratif. Tidak dikenakan biaya untuk masuk ke sini.
2. Asakusa Shrine
Kuil dengan warna khasnya yang terang, dan merupakan salah satu kuil Buddha yang paling populer di Tokyo. Dan yang menarik adalah banyaknya toko souvenir dan juga cemilan di jalan masuk ke kuil. Membuat saya ingin membeli semua!
3. Ginza
Pusat pertokoan dan perbelanjaan mewah di Tokyo. Tak hanya itu, restoran, kafe dan klub malam pun ada di sini.
Yang menarik, di saat akhir pekan dari pukul 12 siang hingga 5 sore, jalan utama Chuo Dori di Ginza bebas dari kendaraan bermotor sehingga pejalan kaki bebas melintasi jalan ini.
Hari ketiga bisa diisi dengan mengunjungi Gunung Fuji. Rasanya kurang afdol ke Jepang tanpa melihat Gunung Fuji.
Gunung Fuji bisa dilihat dari beberapa spot di antaranya dari sisi Danau Kawaguchiko atau dari Bukit Mount Tenjo. Untuk menuju kawasan Gunung Fuji, dari Tokyo bisa menggunakan bis ataupun kereta.
Meskipun keluar kota Tokyo, tak masalah karena transportasi di sana amat mudah. Selamat menikmati Jepang!
HUT Gong Perdamaian Dunia di Ciamis Jadi Daya Tarik Wisatawan
Tahukah Anda, di Ciamis ada Gong Perdamaian Dunia. Gong ini pun menjadi daya tarik untuk wisatawan.
Wisatawan di Situs Budaya Ciung Wanara dan masyarakat beramai-ramai mengikuti prosesi perayaan HUT ke-10 Gong Perdamaian Dunia di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Mereka sangat antusias mengikuti prosesi ini.
Perayaan ini dilangsungkan di Situs Budaya Ciung Wanara, Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/9/2019). Kegiatan ini dihadiri tokoh lintas agama dan Sekda Ciamis Asep Sudarman.
Gong Perdamaian Dunia berdiameter sekitar 3,33 meter yang dihiasi sekitar 200 bendera di Dunia merupakan simbol perdamaian. Di Indonesia hanya ada beberapa Kota / Kabupaten yang memilili gong tersebut, seperti Ambon, Yogyakarta, Blitar dan Bali. Gong Perdamaian Dunia di Ciamis ini merupakan yang terbesar.
Ciamis merupakan satu-satunya Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki Gong Perdamaian Dunia, berdiri sejak 9 September 2009. Penempatan tersebut digagas oleh mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charlian yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Kapolwil Priangan.
Gong Perdamaian Dunia ini ditempatkan di Ciamis ada alasannya, karena Tatar Galuh ini sebagai cikal bakal perdamaian di dunia. Ini tidak terlepas dari sejarah Galuh, karena situs ini merupakan petilasan Kerajaan Galuh (600M-1300M). Ini adalah ikon untuk memelihara perdamaian, kearifan lokal dan nilai-nilai leluhur.
Perayaan dimulai dengan kirab kebangsaan dari pintu masuk menuju lokasi gong. Puncaknya gong dibunyikan dengan cara dipukul oleh beberapa tokoh dan budayawan. Gong ini hanya dibunyikan setahun sekali saat perayaan saja. Setelah itu dilanjutkan dengan deklarasi damai dan pembacaan Sawala Galuh 737 antara Manarah (Galuh) dengan Raden Sanjaya (Kalingga).
"Damai ini berasal dari tatar Sunda, tepatnya di Galuh. Gong perdamaian dunia di sini karena ini tanah sunda. Dari sini bisa menjiwai generasi penerus untuk tetap menjaga perdamaian. Karena dengan damai akan jadi kuat," ujar Anton Charlian, Penggagas Gong Perdamaian Dunia di Ciamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar