Rabu, 25 Desember 2019

Rakornas Pariwisata Bahas 5 Destinasi Super Prioritas

Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka acara Rakornas Pariwisata. Pemerintah akan fokus mengembangkan 5 destinasi super prioritas.

Rakornas Pariwisata melibatkan sejumlah kementerian seperti Kemenpar, PUPR, Kemenhub, Bappenas dan Kementerian Keuangan. Destinasi super prioritas ini terdiri dari Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

"Kadang kadang kita menyebut 4 kadang 5, kita akan fokus pada 5 destinasi. Pertama Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Selasa (10/9/2019)

Rakornas ini bertujuan untuk mewujudkan instruksi Presiden Jokowi. presiden meminta infrastruktur pariwisata haruslah tuntas di 2020.

"Tujuan Rakornas ini berdasarkan instruksi Jokowi, diucapkan di Borobudur dan Danau Toba. Infrastuktur harus tuntas di tahun 2020. Tidak hanya instruksi, anggarannya pun diberikan," ungkap Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Indonesia memiliki 10 pariwisata prioritas. Pada awalnya diambil 3 destinasi pariwisata prioritas, namun akhirnya dipilih 5 destinasi unggulan.

"Dari 10 Bali baru, dambil 3 waktu itu Danau Toba, Morobudur, Mandalika. Lalu ditambahkan Labuan Bajo. Makanya beliau sering menyebutkan 4 destinasi," kata Arief.

Setelah 4 destinasi, 1 destinasi ditambahkan berdasarkan 5 destinasi pariwisata unggulan untuk pengembangan kawasan ekonomi khusus. 5 destinasi ini terdiri dari Tanjung Gunung dan Sungai Liat di Bangka, Sukabumi, Pangandaran dan Likupang.

"Dari 5 diambil 1 yaitu Likupang kenapa dipilih karena Sulut itu pertumbuhan wismannya dalam waktu 5 tahun 500%, jadi layak dijadikan destimasi super prioritas," kata Arief.

5 destinasi super prioritas ini akhirnya ditetapkan pada 15 Juli 2019. Dengan penambahan Likupang yang berada di Minahasa Utara.

"Pada tanggal 15 Juli 2019 munculah istilah destinasi prioritas. Begitulah ceritanya. Mulai jadi ini saya standarisasi ada 5 destinasi super prioritas," ujar Arief.

Acara ini dibuka dengan pemukulan gendang oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Acara berlangsung mulai pukul 09.30 WIB.

Dongkrak Jumlah Wisatawan, Puncak Sail Nias 2019 Bakal Spektakuler

Rangkaian acara Sail Nias 2019 akan mencapai puncaknya, Sabtu, 14 September 2019. Sejumlah acara dipersiapkan untuk menyambut event yang bakal dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo tersebut.

Untuk acara pertama akan digelar kontes surfing internasional bertajuk Nias Pro 2019 di Pantai Sorake, Nias Selatan, 10-15 September 2019. Persiapan sudah memasuki tahap akhir dengan mendirikan panggung, pembenahan jalan, listrik hingga yang utama kebersihan Pantai Sorake.

Rangkaian acara selanjutnya adalah pameran Nias Wonderful Expo di Lapangan Ororusa pada tanggal 11-15 September. Lalu pada Jumat (13/9), Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk melakukan kunjungan di cagar budaya nasional, Desa Bawomataluo . Di Desa Bawomataluo juga akan digelar acara adat dengan pemberian gelar pada Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Menpar Tindaklanjuti Kunjungan Jokowi ke Danau Toba
Sementara puncak acara Sail Nias 2019 akan diadakan di Pelabuhan Lama-Teluk Dalam, Nias Selatan. Agenda kegiatan di sana juga cukup banyak dan spektakuler yakni Festival Lompat Batu, Pagelaran Tari Kolosal Exotic Budaya Nias dengan 500 peserta, Parade Kapal Nelayan yang diikuti 14 paramotor dan 100 Kepala Nelayan.

Tak hanya itu puncak acara Sail Nias 2019 juga semakin meriah dengan atraksi terjun payung dari prajurit TNI AU dan TNI AL. Serta Flying Pass dari pesawat tempur TNI AU berjenis pesawat Hawk 100/200. Rombongan Presiden Jokowi juga dijadwalkan hadir untuk menyaksikan langsung puncak acara ini.

Sail Nias telah digelar sejak tahun 2009. Perhelatan ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah wisatawan yang hadir ke sana. Untuk Sail Nias 2019 melibatkan empat kabupaten dan satu kota di Pulau Nias yakni Kabupaten Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias serta Kota Gunungsitoli.

"Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan selain perikanan dan kelautan di Pulau Nias," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

"Kepulauan Nias layak dikembangkan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Kami proyeksikan akan ada kunjungan wisatawan sebesar satu juta orang pada tahun 2024 mendatang," ujarnya menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar