Kamis, 26 Desember 2019

Jembatan Peri China yang Dulunya Mematikan

Ada sebuah jembatan cantik di China, Buxian Bridge. Buxian dijuluki jembatan peri karena kesan magis yang diberikan. Masa lalunya pun kelam..

Keindahan alam Pegunungan Huangshan,Provinsi Anhui, China sudah jadi rahasia umum. Terletak di dalam pegunungannya, ada sebuah jembatan masuk dalam situs warisan dunia UNESCO.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2019), Buxian Bridge adalah jembatan batu yang menghubungkan dua tebing batu. Jembatan dibangun pada tahun 1987 di atas ketinggian 1320 mdpl.

Kalau dilihat, jembatan ini sangatlah pendek, hanya 1 meter. Namun karena efek tebing batu yang berhadapan, wisatawan akan merasa seperti dunia dongeng. Sebutan jembatan ini adalah Fairy Walking Bridge.

Pemandangan Pegunungan Huangshan yang berkabut menambah nuansa magis di atas Buxian Bridge. Belum lagi detail khas China di pembatas jembatan.

Mundur sedikit sebelum tahun 1987, masyarakat lokal harus berjalan di atas jurang di Pegunungan Huangshan. Jalan gantung dibuat di pinggir tebing supaya masyarakat bisa lewat.

Tapi resikonya pun sangat besar. masyarakat seringkali jatuh dan meninggal dari jalan ini. Pada tahun 1987 dibuatlah Buxian Bridge untuk sedikit membantu masyarakat setempat.

Meski demikian masih banyak juga korban yang berjatuhan. Sehingga hanya yang selamat dari jalan gantung yang bisa sampai ke jembatan ini. Inilah mengapa Buxian diberi julukan lain yaitu Bridge of the immortals.

Kini, Buxian Bridge menjadi salah satu destinasi popular di China. Untuk menikmati jembatan ini, traveler bisa membayar sebesar USD 20 atau sekitar Rp 282.365 per orang.

Wisata ini sangat cocok bagi traveler yang doyan treking sembari melihat pemandangan alam. Selamat berlibur!

Ternate, Bukti Maluku Utara yang Menawan

Ternate, mungkin namanya jarang kamu dengar. Ternate adalah bukti betapa menawannya destinasi wisata di Maluku Utara.

Ternate merupakan surga bahari Maluku Utara yang sayangnya kurang terkenal. Merupakan pusat perdagangan namun menyimpan keindahan alam yang menawan serta kuliner yang nikmat. Disini aku ingin sedikit memperkenalkan Ternate, tempat wisata yang tidak boleh dilewatkan oleh para traveler, karena tempat ini dapat memberikan pengalaman yang luar biasa.

Jika berbicara tentang wisata bahari, yang terlintas pertama kali pasti Bali, Lombok, Flores, dan Raja Ampat. Tetapi biasanya tempat dengan pantai-pantai yang indah, daerahnya masih terpencil atau aksesnya jauh dari kota. Terkadang hal itu membuat para traveler baru sedikit khawatir jika tidak terjangkau sinyal.

Tetapi tahukah kalian jika ada suatu tempat di Indonesia ini yang bisa menghadirkan keindahan alam dan keramaian kotanya sekaligus? Percayalah, karena tempat ini ada dan bisa menjadi bucket list selanjutnya untuk extraordinary traveling kalian.

Tempat ini berada di provinsi Maluku Utara tepatnya di kota Ternate, merupakan sebuah kota sekaligus sebuah pulau yang berada di kaki Gunung Gamalama. Dikelilingi oleh pulau Halmahera, Maitara, dan Tidore, Ternate dulunya adalah pusat pemerintahan dan perdagangan di Maluku Utara. Tetapi walaupun pusat pemerintahannya telah pindah ke Sofifi, Ternate tetap menjadi pusat perdagangan. Kota yang sibuk saat siang dan ramai saat malam.

Untuk ke Ternate dari Surabaya membutuhkan waktu sekitar empat jam perjalanan udara. Bisa penerbangan langsung atau transit dulu di Makassar atau Manado. Pemandangan indah langsung menyambut para penumpang saat akan mendarat di Bandara Sultan Babullah Ternate. Dari ketinggian terlihat Gunung Gamalama beserta deretan pulau-pulau kecil di lautan berwarna emerald yang berkilau, danau Tolire besar yang misterius, dan juga jejeran rumah penduduk beratap merah di lereng gunung yang berhadapan langsung dengan laut.

Saat turun dari pesawat, kalian langsung disambut dengan pemandangan laut dan Gunung Gamalama yang megah. Hal itu karena lokasi bandara ini berada tepat di pinggir laut, sehingga bisa dibilang ini adalah salah satu bandara dengan pemandangan paling indah di Indonesia.

Ternate yang merupakan sebuah pulau kecil, dikelilingi banyak sekali pantai-pandai yang indah. Untuk ke laut terdekat, hanya dibutuhkan perjalanan sepuluh menit naik motor dari pusat kota. Di Taman Nukila ini kalian bisa duduk bersantai sambil menikmati keindahan pemandangan laut dan pulau Tidore dengan kapal-kapal yang berlalu-lalang. Sambil mendengarkan alunan musik di bawah pohon rindang, makan es kacang yang segar dan ditemani angin sepoi yang berhembus menenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar