Imigrasi akan mengenakan denda buat Anda yang kehilangan paspor. Denda itu akan dikenakan saat proses pembuatan paspor baru.
Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi, Sam Fernando, menjelaskan penggantian paspor baru juga tidak bisa langsung diberikan, melainkan harus dilakukan pemeriksaan berita acara pemeriksaan (BAP).
"Dalam hal penggantian Dokumen Perjalanan Republik Indonesia karena hilang, dokumen perjalanan tidak dapat langsung diberikan, diharuskan melalui pengawasan berupa pemeriksaan yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan sesuai dengan pasal 40 ayat 2 Permenkumham No. 8 Tahun 2014 Tentang Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor," kata Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi, Sam Fernando, saat dikonfirmasi, Kamis (19/9/2019).
"Penggantian paspor karena hilang pun tidak luput dari biaya denda dan penangguhan pemberian penggantian paspor sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan," imbuhnya.
Sam menjelaskan, aturan baru imigrasi ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Aturan tersebut juga sesuai dengan pasal 41 Permenkumham No 8 Tahun 2014 Tentang Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.
Sam kemudian memberikan data soal biaya beban paspor hilang dan paspor rusak. Disebutkan, untuk biaya beban paspor hilang akan dikenakan denda Rp 1 juta, sementara biaya beban paspor rusak akan dikenakan denda Rp 500 ribu.
Berikut isi pasal 41 soal risiko paspor hilang atau rusak:
Pasal 41
(1) Dalam hal dari hasil pemeriksaan diperoleh petunjuk Paspor biasa hilang atau rusak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf c dan huruf d disebabkan karena:
a. musibah yang dialami oleh yang bersangkutan antara lain kebakaran, kebanjiran dan gempa bumi, dapat diberikan penggantian langsung;
b. ditemukan adanya unsur kekurang hati-hatian dan terjadinya kehilangan di luar kemampuan pemegang Paspor biasa, diberikan penggantian Paspor biasa;
c. ditemukan adanya unsur kecerobohan atau kelalaian disertai alasan yang tidak dapat diterima, pemberian Paspor biasa dapat ditangguhkan paling sedikit 6 (enam) bulan sampai dengan paling lama 2 (dua) tahun.
(2) Penggantian Paspor biasa karena hilang atau rusak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan biaya denda sebagai berikut:
a. disebabkan karena musibah, dibebaskan dari pengenaan denda;
b. disebabkan karena kekurang hati-hatian tanpa unsur kesengajaan, dikenakan denda sebesar biaya Paspor biasa yang hilang atau rusak; dan
c. disebabkan karena kecerobohan, dikenakan denda 2 (dua) kali lipat dari biaya Paspor biasa yang hilang atau rusak.
Nyantai di Pantai Tanjung Jumlai, Serasa Milik Pribadi!
Penajam Paser Utara punya garis pantai yang panjang. Ada banyak pantai cantik di ibu kota baru ini. Salah satunya Pantai Tanjung Jumlai, yang bagaikan pantai pribadi.
Ibu Kota Baru Indonesia sudah resmi akan dipindah. Dari Jakarta menuju ke Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Meski pindah, rupanya Penajam Paser Utara punya kemiripan dengan Jakarta.
Sama-sama berada di pesisir, Penajam Paser Utara juga punya banyak pantai untuk dikunjungi traveler. Salah satunya yaitu Pantai Tanjung Jumlai yang dikunjungi Tim Jelajah Ibu Kota Baru detikcom pada pekan lalu.
Mampir ke pantai ini, sedikit banyak mengingatkan saya dengan kawasan Anyer. Garis pantainya panjang sekali, seperti tidak putus-putus. Saya perkirakan panjangnya lebih dari garis Pantai Nipah-nipah, mungkin mencapai 1 kilometer lebih.
Berbeda dengan Pantai Nipah-nipah yang lebih kekinian. Di Pantai Tanjung Jumlai, suasananya lebih tenang dan cocok untuk melepas penat bersama keluarga. Ada banyak gazebo-gazebo di sepanjang pantai yang bisa dipakai buat duduk-duduk bersantai.
Sepanjang pantai juga dinaungi banyak pepohonan sehingga suasananya lebih asri, sejuk, dan banyak angin sepoi-sepoi. Duduk-duduk di sini selama kurang lebih 15 menit, mata langsung terasa mengantuk. Duh, jadi enggan pulang!
Untuk mengusir rasa kantuk, saya pun memesan es kelapa muda yang dijual di salah satu warung. Di sepanjang pantai memang banyak berdiri warung-warung makan milik warga. Jadi jangan takut kelaparan kalau berkunjung ke Pantai Tanjung Jumlai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar