Rabu, 25 Desember 2019

HUT Gong Perdamaian Dunia di Ciamis Jadi Daya Tarik Wisatawan

Tahukah Anda, di Ciamis ada Gong Perdamaian Dunia. Gong ini pun menjadi daya tarik untuk wisatawan.

Wisatawan di Situs Budaya Ciung Wanara dan masyarakat beramai-ramai mengikuti prosesi perayaan HUT ke-10 Gong Perdamaian Dunia di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Mereka sangat antusias mengikuti prosesi ini.

Perayaan ini dilangsungkan di Situs Budaya Ciung Wanara, Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/9/2019). Kegiatan ini dihadiri tokoh lintas agama dan Sekda Ciamis Asep Sudarman.

Gong Perdamaian Dunia berdiameter sekitar 3,33 meter yang dihiasi sekitar 200 bendera di Dunia merupakan simbol perdamaian. Di Indonesia hanya ada beberapa Kota / Kabupaten yang memilili gong tersebut, seperti Ambon, Yogyakarta, Blitar dan Bali. Gong Perdamaian Dunia di Ciamis ini merupakan yang terbesar.

Ciamis merupakan satu-satunya Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki Gong Perdamaian Dunia, berdiri sejak 9 September 2009. Penempatan tersebut digagas oleh mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charlian yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Kapolwil Priangan.

Gong Perdamaian Dunia ini ditempatkan di Ciamis ada alasannya, karena Tatar Galuh ini sebagai cikal bakal perdamaian di dunia. Ini tidak terlepas dari sejarah Galuh, karena situs ini merupakan petilasan Kerajaan Galuh (600M-1300M). Ini adalah ikon untuk memelihara perdamaian, kearifan lokal dan nilai-nilai leluhur.

Perayaan dimulai dengan kirab kebangsaan dari pintu masuk menuju lokasi gong. Puncaknya gong dibunyikan dengan cara dipukul oleh beberapa tokoh dan budayawan. Gong ini hanya dibunyikan setahun sekali saat perayaan saja. Setelah itu dilanjutkan dengan deklarasi damai dan pembacaan Sawala Galuh 737 antara Manarah (Galuh) dengan Raden Sanjaya (Kalingga).

"Damai ini berasal dari tatar Sunda, tepatnya di Galuh. Gong perdamaian dunia di sini karena ini tanah sunda. Dari sini bisa menjiwai generasi penerus untuk tetap menjaga perdamaian. Karena dengan damai akan jadi kuat," ujar Anton Charlian, Penggagas Gong Perdamaian Dunia di Ciamis.

Menurut Anton, pentingnya membangun kekuatan dengan kedamaian. Jangan sampai terpecah belah, adu domba antar sesama saudara.

"Tidak boleh menjelek-jelek, menghujat karena itu budaya asing. Jadi mari kembali kepada budaya kita yang cinta damai, karena kita bersaudara satu bangsa," kata Anton.

Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Ciamis yang juga Koordinator Penyelenggara HUT Gong Perdamaian Dunia Budi Kurnia mengatakan even ini sekaligus untuk menarik wisatawan dan mengenalkan potensi wisata di Ciamis.

Budi berharap Ciamis dengan Galuh yang sangat melekat dapat mendongkrak pariwisata. Kali ini perayaan dibarengi dengan doa bersama dan deklarasi kebangsaan.

"Karena memang Ciamis dengan Galuhnya punya akar sejarah. Yang jelas bicara perdamaian diambil dari isi Sawala antara Raden Manarah dan Raden Sanjaya. Hampir 13 abad. Galuh sudah berbicara perdamaian. Jauh sebelum dunia menyuarakan perdamaian," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar