Commuter Line yang dioperasikan KCI (Kereta Commuter Indonesia) kini melayani 79 stasiun di yang tersebar di Jabodetabek, Banten, dan Cikarang. Jangkauan rute KRL mencapai 418,5 km. Tercatat hingga 2019 ini, KCI memiliki 1.450 unit kereta dengan target penumpang mencapai 1,2 juta per hari. Ini tentunya juga memudahkan para calon penumpang, termasuk Traveler, untuk mencari stasiun terdekat dari lokasi keberadaan, tanpa menunggu terlalu lama untuk jarak tiap keretanya.
KCI menetapkan tarif yang bervariasi, tergantung pada jarak tempuh. Tarif yang diterapkan mulai dari Rp 3.000 hingga sekitar Rp 13.000. Masih terjangkau ya, Traveler. Itulah salah satu alasan mengapa pengguna KRL begitu banyak, termasuk pada akhir pekan. Ini disebabkan karena pada saat akhir pekan, biasanya banyak dari Traveler yang ingin berlibur bersama keluarga dan memanfaatkan KRL sebagai pilihan untuk mengantar sampai dekat titik tujuan.
Sama seperti Transjakarta, KRL juga menggunakan sistem e-ticketing. Jadi, persiapkan kartu uang elektronik Traveler sebelum masuk stasiun. Selain menggunakan kartu uang elektronik, Traveler juga dapat membeli tiket harian berjaminan (THB) atau kartu multitrip (KMT) di loket maupun vending machines yang tersedia di stasiun.
3. MRT
Ini dia salah satu transportasi massal terbaru yang ada di ibu kota. Hadirnya MRT atau Moda Raya Terpadu ini membuat Jakarta terlihat semakin maju. Bahkan di beberapa titik, Traveler dapat merasakan nuansa seperti tengah berada di luar negeri.
Untuk saat ini, baru ada 13 stasiun yang melayani rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Jalur ini menempuh jarak sejauh 16 kilometer. 16 stasiun ini terbagi menjadi tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. Stasiun layang meliputi Lebak Bulus yang digunakan sebagai lokasi depo, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan ASEAN. Sedangkan untuk stasiun bawah tanah di antaranya Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Jadwal kedatangan kereta setiap 5-10 menit sekali dengan jadwal operasi mulai dari 05.00-24.00.
Hingga saat ini, baru fase 1 yang beroperasi, pembangunannya sudah dimulai sejak 10 Oktober 2013, uji publik pada 12 Maret 2019 serta diresmikan pada 24 Maret 2019. Tarif MRT bervariasi tergantung jarak dan jumlah stasiun yang dilewati. Mulai 13 Mei 2019, penumpang dikenai tarif dari Rp 3.000-Rp 14.000 untuk sekali perjalanan.
Sama seperti dua transportasi sebelumnya, MRT juga memberlakukan e-ticketing. Jadi, ketika telah memiliki kartu uang elektronik, Traveler dapat menggunakan berbagai moda darat yang menggunakan sistem e-ticketing di ibu kota. Cukup satu kartu dapat digunakan untuk berbagai keperluan, asalkan Traveler tidak lupa untuk mengisi saldo yang cukup agar kartu dapat digunakan.
Adanya MRT mempersingkat waktu tempuh Lebak Bulus-Bundaran HI menjadi 30 menit. Tanpa harus bertemu dengan kemacetan Jakarta di jalan raya, Traveler dapat sampai ke tujuan dengan nyaman. Armada yang masih baru, kebersihan yang terjaga dan tidak berdesakan saat di kereta membuat MRT menjadi salah satu moda yang nyaman dengan segala kemudahannya. Sayangnya baru fase 1 yang beroperasi. Kita tunggu saja fase-fase selanjutnya yang kini tengah digarap, semoga bisa lebih mengurangi kemacetan di jalanan ibu kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar