Oase di Jakarta itu bernama Hutan Kota GBK. Hijau dan udaranya segar, sudah jalan-jalan ke sini?
Eits, jangan khawatir karena di Jakarta kini banyak ruang terbuka hijau salah satunya adalah Hutan Kota di Gelora Bung Karno, Jakarta. Kehadiran Hutan Kota GBK yang baru resmi dibuka November tahun lalu. Ini bisa menjadi alternatif berakhir pekan sehat bagi pengunjung bersama keluarga.
Hutan Kota GBK ini terdiri dari 10 fasilitas yang tersedia, mulai dari gerbang, Kios komersil, Pos keamanan, Taman ampiteater, Kolam trembesi, Plaza utama, Ruang ganti, Toilet publik, Ampiteater utama dan Cofftea house. Selain itu disini tersedia jogging track yang mengitari kawasan hutan kota ini. Biasanya jogging track ini digunakan pengunjung untuk berolahraga atau sekedar berjalan santai.
Selesai berolahraga kita bisa melepas lelah di kolam trembesi di depan cofftea house. Fasilitas kolam trembesi dibangun dengan dilengkapi air terjun mini dan bebatuan berukuran sedang dimana airnya jatuh langsung ke kolam yang lebih rendah. Di kolam terdapat banyak ikan berwarna รข€“ warni yang bisa kita lihat dari atas jembatan. Dari jembatan kecil ini pula kita dapat hamparan bunga teratai dan ampiteater utama menyerupai panggung kecil seperti tempat pentas kesenian skala kecil.
Tak jauh dari kolam berdiiri bangunan yang difungsikan sebagai cofftea house, sayangnya hingga saat ini belum ada aktivitas dari bangunan tersebut, padahal lokasinya lumayan strategis dan bisa digunakan untuk melepas penat di akhir pekan. Biasanya orang mengambil foto atau berselfie ria mengabadikan momen di hutan kota dengan latar belakang gedung-gedung tinggi di kawasan Sudirman.
Nah, tunggu apalagi yuk berwisata sehat di hijaunya Hutan Kota GBK yang bisa diakses melalui pintu 5 Gelora Bung Karno seberang pusat perbelanjaan FX Sudirman.
Tradisi Melluas, Rasa Syukur Panen Ala Sulawesi Barat
Beda tempat, beda juga budayanya. Seperti di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, masyarakat setempat mengucap syukur atas panen dalam tradisi Melluas.
Ratusan warga Dusun Parredeang, Desa Kurma, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, menggelar tradisi Melluas (dalam bahasa Indonesia sama dengan membersihkan diri), Minggu pagi (15/09/19). Tradisi ini digelar sebagai wujud rasa syukur setelah warga di daerah ini menggelar panen raya.
Tradisi yang telah digelar warga secara turun temurun setiap tahunnya ini, diawali dengan aktivitas menghanyutkan aneka makanan, seekor ayam hingga sejumlah uang ke sungai. Makanan, ayam dan uang tersebut disimpan di atas wadah berbahan batang pisang. Makanan yang dihanyutkan menjadi rebutan warga lainnya yang telah menunggu di arah hilir sungai, sekitar 200 meter dari lokasi tradisi melluas digelar.
Usai melarung makanan, warga kemudian menggelar doa bersama, kemudian menyantap aneka macam makanan yang telah disiapkan dari rumah masing-masing.
Puncak tradisi ini ditandai dengan aktivitas ratusan warga yang bersama sama turun ke sungai untuk melluas atau membersihkan diri.
"Ini kita syukuran karena sudah setiap tahun kita melakukan ini khususnya setelah panen, namanya melluas, selain wujud syukur juga untuk membersihkan diri menghilangkan yang kotor dan membuang sial " pungkas tokoh masyarakat setempat, Mahmuddin.
Berdasarkan pantauan wartawan, selama Melluas berlangsung, ratusan warga baik pria dan wanita, tua maupun muda tampak larut dalam suasana suka cita bermain air di dalam sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar