Prof Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan terkait kesiapan vaksinasi di Indonesia. Dalam pemaparannya, saat ini konteks vaksinasi di 34 provinsi Indonesia pengembangannya sudah sesuai dengan roadmap yang disusun Kementerian Kesehatan RI.
"Persiapan vaksinasi ini mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk logistik termasuk kesiapan sumber daya manusianya," jelas Prof Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Kamis (29/10/2020).
"Dan berdasarkan data dari Kemenkes secara logistik, kesiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan efektivitasnya sudah berjalan dengan baik," lanjutnya.
Prof Wiku menjelaskan saat ini rata-rata suhu vaksin yang berfungsi di Indonesia mencapai 97 persen.
Sedangkan untuk SDM, baik dari tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan, sudah disiapkan sebanyak rata-rata sebanyak 739.722 orang.
Selain itu, tenaga kesehatan lain yaitu vaksinator juga mulai disediakan di puskesmas maupun rumah sakit sebanyak 23.145. Dengan persiapan seperti ini, vaksinasi bisa berjalan aman dan sukses.
"Kami percaya, vaksinasi yang sukses adalah yang aman, efektif. Kami juga berharap masyarakat bisa sabar untuk menanti vaksinasi dengan sabar dan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Prof Wiku," ujarnya.
https://nonton08.com/3600-detik/
54 Wilayah di Zona Risiko Sedang Corona 10 Minggu Berturut-turut
Kasus Corona di Indonesia masih meningkat setiap harinya. Per Kamis (29/10/2020) kasus baru mengalami penambahan sebanyak 3.564 kasus, sehingga total akumulatif kasus COVID-19 tembus di angka 404.048.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap wilayah yang masih tetap berada pada zona orange selama berminggu-minggu. Disebutkan ada 54 kabupaten dan kota.
"Jika dilihat lebih jauh, terdapat 54 kabupaten dan kota yang selama 10 minggu berturut-turut selalu berada di zona oranye. Ini yang kami sebut sebagai perasaan nyaman tidak ada di zona merah, tetapi berada di zona orang dalam waktu lama," jelas Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Kamis (29/10/2020).
Selain itu, Wiku menyayangkan kondisi seperti tersebut, seluruh daerah harus terus belajar dan berupaya untuk meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing.
"Kami tau, keadaan yang berkepanjangan ini mungkin melelahkan, tapi kita tetap harus waspada, karena semuanya bisa menyangkut pada nyawa manusia. JIka selama 10 minggu berturut-turut tidak berpindah zona risiko, artinya, perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing," pungkasnya.
Berikut 54 Kab/Kota dengan zona orange tanpa perubahan selama 10 minggu. Mana saja?
Aceh
- Aceh Tengah
Sumatera Utara
- Asahan
- Karo
- Kota Pematangsiantar
- Labuhanbatu
- Padang Lawas
- Padang Lawas Utara
- Pakpak Bharat
- Samosir
- Serdang Bedagai
- Simalungun
- Toba Samosir
Sumatera Selatan
- Banyuasin
- Kota Palembang
- Kota Prabumulih
Sumatera Barat
- Kota Solok
Kepulauan Riau
- Bintan
Jawa Barat
- Bogor
Jawa Tengah
- Demak
- Grobogan
- Kota Magelang
- Purworejo
- Sragen
Jawa Timur
- Blitar
- Jember
- Jombang
Banten
- Pandeglang
DIY
- Bantul
- Kota Yogyakarta
- Kulonprogo
NTB
- Lombok Barat
Kalimantan Utara
- Bulungan
Kalimantan Timur
- Paser
Kalimantan Tengah
- Kapuas
- Katingan
- Pulang Pisau
Kalimantan Selatan
- Kota Banjarbaru
- Tanah Bumbu
Sulawesi Utara
- Kota Bitung
- Kota Kotamobagu
- Minahasa Selatan
Sulawesi Selatan
- Gowa
- Luwu Utara
- Maros
- Pangkajene dan Kepulauan
- Sinjai
Sulawesi Tenggara
- Buton
- Buton Tengah
- Kota Bau Bau
Sulawesi Barat
- Mamuju
Gorontalo
- Gorontalo Utara
Maluku Utara
- Halmahera Utara
- Kota Ternate
Papua
- Keerom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar