China melaporkan 20 kasus baru COVID-19 terkonfirmasi dan 161 kasus baru tak bergejala pada 25 Oktober 2020. Peningkatan kasus tak bergejala atau asimptomatis terjadi di wilayah Xianjiang.
Komisi kesehatan nasional dalam sebuah pernyataan menyebut seluruh kasus terkonfirmasi adalah kasus impor yang didapat dari luar negeri. Sedangkan dari 161 kasus tak bergejala, yang tidak dikategorikan kasus terkonfirmasi, 137 di antaranya merupakan transmisi lokal.
Dikutip dari Reuters, wilayah Kashgar di Xianjiang pada Sabtu mengetes 4,75 juta warganya setelah menemukan seorang pasien tak bergejala di sebuah perusahaan garment. Ada 137 kasus tak bergejala lainnya yang dilaporkan pada 25 Oktober.
Dikutip dari Worldometer.info, tercatat saat ini ada 85.810 kasus positif COVID-19 di China. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80.911 dinyatakan sembuh dan 4.634 meninggal.
Jumlah kasus aktif tercatat 265 kasus.
https://nonton08.com/thank-you-cinta/
Rapid Test GeNose UGM Diklaim Efektif Deteksi Virus 97% Lewat Napas
Konsorsium riset inovasi yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi/badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) telah menghasilkan sejumlah inovasi untuk penanganan COVID-19. Inovasi yang telah dihasilkan tersebut, antara lain rapid diagnostic test, polymerase chain reaction (PCR) test kit, dan ventilator.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan konsorsium yang dinaungi orang-orang dari unsur perguruan tinggi, lembaga penelitian, dunia usaha, industri swasta, BUMN, serta berbagai unsur pemerintah itu juga tengah mendalami riset Vaksin Merah Putih.
Bambang menerangkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 yang dinamai GeNose hasil inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah diproduksi. Alat tersebut dapat mendeteksi virus Corona lewat hembusan napas. Bambang menyebut GeNose memiliki tingkat akurasi hingga 97 persen mendekati hasil tes PCR yang menjadi gold standard pengetesan COVID-19. Kelebihan lainnya, biaya pengetesan dengan GeNose lebih murah.
"Rapid test atau tes cepat berbasis antibodi produksinya sudah mencapai 350 ribu unit per bulan. Diperkirakan dalam beberapa bulan mendatang jumlahnya bertambah mencapai satu juta unit per bulan," jelas Bambang dikutip dari situs covid19.go.id, Senin (26/10/2020).
Sementara itu, alat rapid test berbasis antigen atau rapid swab test dengan teknologi RT Lamp yang dikembangkan oleh LIPI diupayakan selesai pada akhir 2020.
Bambang menambahkan produk inovasi lain yang telah diproduksi yaitu PCR test kit hasil kerja sama dengan PT Bio Farma. Ia mengatakan produksinya sudah mencapai satu setengah juta unit per bulan.
Selain itu, lanjut Bambang, ada pula produk inovasi Mobile Lab BSL 2. Alat tersebut kini dalam tahap modifikasi agar tidak hanya berbentuk kontainer. Alat tersebut membantu meningkatkan jumlah testing di berbagai daerah yang mengalami lonjakan kasus dan sudah dipakai di beberapa rumah sakit.
Sementara itu, produk ventilator sudah diproduksi oleh industri, dan telah dipakai di berbagai rumah sakit di Indonesia. Produk ini mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar