Ketua Perosi (Perhimpunan Osteoporosis Indonesia), Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K) mengatakan osteoporosis adalah suatu kondisi kerapuhan dari tulang yang dapat berakibat patah tulang. Menurutnya risiko osteoporosis wanita lebih tinggi dibanding pria.
"Ini dapat terjadi pada 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di usia lebih dari 50 tahun," kata dr. Fiastuti dalam acara virtual melalui aplikasi zoom bertajuk 'Hari Osteoporosis Nasional 2020' yang diselenggarakan Perhimpunan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Selasa (20/10/2020).
Menurutnya, kondisi patah tulang ini tentu dapat berakibat disabilitas dan dapat berakibat juga kematian. Kondisi ini yang menurut dr. Fiastuti harus dicegah. Sebab beberapa faktor risiko osteoporosis bisa dicegah.
"Contoh misalnya pola makan yang buruk, kekurangan kalsium, kekurangan vitamin D, mengonsumsi makanan dengan risiko tinggi seperti minum soda, makan garam yang berlebihan, itu semua dapat kita cegah," katanya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto menyebut prevalensi osteoporosis dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga bisa menjadi ancaman serius bagi pembangunan kesehatan nasional karena osteoporosis dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali pada anak muda.
"Namun bila masyarakat mengabaikannya, maka sudah dapat dipastikan kasusnya terus bertambah dari hari ke hari," ujar Achmad.Achmad mengatakan berdasarkan data Perosi pada 2013 prevalensi osteoporosis pada wanita antara usia 50-70 tahun adalah 23%, pada wanita usia lebih dari 70 tahun lebih dari 70 tahun adalah 53%.
Sementara itu prevalensi patah tulang panggul adalah 119 dari 100 ribu populasi. Kemudian di tahun 2010 insiden patah tulang paha atas sekitar 200 di antara 100 ribu kasus wanita dan pria di atas usia 40 tahun.
Melihat data tersebut, Achmad menyebut perlu upaya serius serta inovasi yang melibatkan semua pihak agar osteoporosis bisa dicegah. Ia pun mengapresiasi kegiatan senam virtual osteoporosis yang diselenggarakan secara virtual oleh Perwatusi pada Hari Osteoporosis Nasional 2020.
Kegiatan senam osteoporosis secara virtual yang akan terus diselenggarakan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu ini juga diapresiasi oleh Group Business Head Entrasol, Christofer S. Lesmana. Ia menyebut pihaknya mendukung acara ini sebagai bagian dari pencegahan osteoporosis sesuai visi dan misi Kalbe Nutritional, yakni providing best nutrition for better life.
"Entrasol pun hadir untuk memberikan nutrisi yang baik kepada seluruh masyarakat Indonesia dan terutama kepada usia lanjut. Kita percaya dengan asupan nutrisi yang tepat dan olahraga yang baik, sebenarnya osteoporosis tersebut bisa dicegah," pungkasnya.
https://indomovie28.net/veil-2016/
Hari Osteoporosis: Ingat Pentingnya Gerak, Kalsium, & Sinar Matahari
Mencegah osteoporosis memang gampang-gampang susah. Di hari steoporosis yang jatuh hari ini, Ketua Bidang Pendidikan & Pelatihan Perhimpunan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Dr. Ade Tobing, SpKO memaparkan pencegahan osteoporosis bisa dilakukan dengan 3 hal utama, yakni bergerak, mengonsumsi kalsium, dan paparan sinar matahari.
"Pencegahan osteoporosis itu gampang-gampang sulit ya, bagi orang mau bergerak oke lah karena aktivitas fisik itu nomor satunya," kata Dr Ade dalam acara virtual melalui aplikasi zoom bertajuk 'Hari Osteoporosis Nasional 2020' yang diselenggarakan Perwatusi, Selasa (20/10/2020).
Hal kedua yang perlu diperhatikan untuk mencegah osteoporosis menurut Dr. Ade adalah asupan nutrisi, khususnya kalsium. Menurutnya, kalsium adalah nutrisi penting untuk mencegah osteoporosis dan sumbernya banyak tersedia di Indonesia.
"Kalsium banyak di Indonesia, seperti sayuran hijau, ikan-ikanan, banyak sekali daripada sumber kalsium. Kacang-kacangan, tahu, tempe, itu sumber kalsium. Ikan teri, itu semua sumber kalsium," papar Dr Ade lebih lanjut.
Terakhir, Dr Ade mengatakan jangan lupa untuk selalu memastikan tubuh terpapar sinar matahari. Sinar matahari adalah sumber vitamin D yang tentunya sangat baik untuk kesehatan tulang.
"Nah yang satu lagi, jangan lupa setiap hari harus terpapar sinar matahari boleh pagi, boleh sore yang aman 10-20 menit," kata Dr Ade.
Selain ketiga hal tersebut, Dr Ade menerangkan cara mencegah osteoporosis lainnya, seperti tidak minum alkohol dan tidak merokok. Kedua hal tersebut merupakan faktor risiko yang bisa menimbulkan osteoporosis.
Senada dengan hal tersebut, Ketua PEROSI (Perhimpunan Osteoporosis Indonesia), Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K) menyebut beberapa faktor risiko osteoporosis adalah faktor risiko yang bisa dicegah, di antaranya pola makan yang buruk, kekurangan kalsium, kekurangan vitamin D, mengonsumsi makanan ringan, risiko tinggi seperti minum soda dan makan garam berlebihan. Pencegahan bisa dilakukan dengan rutin melakukan aktivitas fisik di bawah arahan instruktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar