Kehadiran momongan adalah hal yang ditunggu oleh pasangan suami istri. Tak jarang, untuk mencapainya banyak yang melakukan program kehamilan agar cepat dikaruniai anak.
Cara lain sebenarnya dapat ditempuh dengan mengubah posisi saat melakukan seks. Dikutip dari The Bump, sejumlah posisi bercinta dapat mempermudah sperma bertemu sel telur dan peluang kehamilan lebih besar.
Anda dapat melakukan beberapa posisi seks di bawah ini yang dapat memperbesar peluang kehamilan.
1. Misionaris
Pada posisi ini, pria memiliki kendali untuk berada di atas wanita. Misionaris menjadi posisi klasik yang banyak dilakukan oleh pasutri.
Saat pria di atas, sperma dapat dengan mudah mengalir ke menuju ke rahim wanita. Tips tambahan bagi pasutri yang melakukan posisi ini dapat mengganjal bagian pantat wanita untuk membuat sperma lebih mudah menjangkau rahim.
2. Doggie
Menurut ahli, Posisi doggie dapat membuat proses penetrasi lebih dalam ketimbang beberapa posisi lainnya. Penetrasi lebih dalam dapat mendekatkan sperma dengan leher rahim yang mendorong proses pembuahan menjadi lebih cepat.
3. Posisi kaki di bahu
Pada dasarnya posisi ini merupakan variasi dari posisi misionaris. Dalam posisi ini, kaki wanita ditaruh di bahu pasangan sehingga penetrasi dapat sampai ke leher rahim.
Posisi kaki wanita menumpang di bahu pasangan juga dapat mendekatkan sperma pada leher rahim sehingga dapat mempercepat proses pembuahan.
4. Cowgirl
Menurut peneliti, sejumlah wanita memiliki rahim atau kandungan dalam posisi terbalik. Sehingga cara cowgirl lebih efektif untuk mempercepat pembuahan dibandingkan posisi lainnya.
Posisi menempatkan wanita di atas pria namun dengan membalik arah hadap wanita membelakangi pasangannya.
5. Posisi membelakangi pasangan
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Sex and Marital Therapy menemukan bahwa posisi ini memperbesar peluang kehamilan karena penetrasi lebih dalam dibandingkan gaya klasik seperti misionaris. Penelitian ini melakukan pemeriksaan pengaruh dari posisi membelakangi pasangan dengan peluang kehamilan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI).
6. Posisi wheelbarrow
Gaya wheelbarrow selain dapat membuat penetrasi lebih dalam juga dapat membakar lebih banyak kalori dibandingkan gaya lainnya.
Gaya ini merupakan variasi dari gaya doggie. Posisi ini dapat dilakukan dengan menahan posisi kedua tangan stabil dengan bertumpu pada lantai atau ranjang oleh wanita.
Sedangkan, pria mengangkat kaki wanita satu per satu. Setelah kedua kaki wanita ada di tangannya, baru posisikan tubuh dengan lutut bertopang di paha pria.
Selain posisi seks, mempercepat kehamilan juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti waktu subur, kesehatan pasangan dan lain sebagainya.
https://nonton08.com/a-sunday-horse/
Temui Sultan, Rektor UGM Bahas Pengembangan Alat Deteksi COVID-19 Genose
Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pertemuan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X terkait perkembangan alat pendeteksi COVID-19 bernama GeNose. Peneliti GeNose menyebut alatnya mulai dapat diproduksi akhir tahun ini.
"Kami bersilaturahmi dengan Sri Sultan (HB X) terkait perkembangan inovasi GeNose, alat pendeteksi positif negatif dari pasien atau untuk melihat seseorang mengidap virus Corona, COVID-19 apa tidak," kata Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono saat ditemui wartawan di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Senin (12/10/2020).
Selain itu, pihaknya meminta dukungan Ngarso Dalem agar alat tersebut bisa secepatnya beredar di masyarakat. Terlebih saat ini GeNose sudah masuk dalam tahap uji klinis dan uji diagnosis.
"Yang itu sekarang dalam tahap uji klinis dan uji diagnosis dan menunggu izin edar dari Kemenkes. Tadi kita menyampaikan progres itu ke Ngarso Dalem untuk memohon doa restu dan dukungan agar alat ini bisa cepat beredar di masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, salah satu peneliti GeNose, dr. Dian Kesumapramudya Nurputra menambahkan, saat ini pihaknya sedang dalam persiapan uji diagnosis di sembilan rumah sakit. Bahkan bimbingan teknis untuk uji diagnosis pun sudah berjalan.
Nantinya, jika semuanya berjalan lancar, tim peneliti berharap pada pertengahan November 2020 atau paling tidak di akhir November 2020, proses produksi massal GeNose bisa dimulai.
"Kalau surat kelayakan uji fungsi dari alat ini sudah keluar dan komite etik sudah oke, pertengahan November sudah bisa mulai produksi massal," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar