Sabtu, 10 Oktober 2020

5 Tips Isolasi Mandiri di Rumah bagi Pasien COVID-19

 Dokter Spesialis Paru-paru RS Siloam ASRI Jakarta dr. Maydie Esfandiari, Sp.P menyatakan pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG yang menjalani isolasi mandiri di rumah sebisa mungkin menghindari sentuhan dengan anggota keluarga lainnya guna menghindari penularan.

Menurutnya pasien tanpa gejala diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah selama memiliki tempat. Namun jika tempatnya tak memungkinkan, dr. Maydie menyarankan lebih baik ke rumah sakit atau hotel isolasi mandiri yang telah disiapkan pemerintah setempat.


Tapi jika terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumah dr. Maydie pun memberikan lima hal penting yang perlu diperhatikan bagi pasien OTG. Hal ini diungkapkannya dalam talkshow 'Update Wisma Atlet: Harapan Sembuh bagi Pasien Covid-19' di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta.


"Pertama, pantau suhu tubuh dua kali sehari guna memastikan stabil. Jika suhunya terus naik, maka segera periksakan ke rumah sakit terdekat," ujarnya dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19, Kamis (8/10/2020)


Kedua, kata dia, pasien harus berada di dalam kamar dan tidak keluar guna menghindari penularan ke anggota keluarga lainnya. Bagi anggota keluarga, harus menggunakan masker.


"Ketiga, fasilitas kamar yang ditempati pasien diusahakan terdapat ventilasi agar sirkulasi udara berjalan normal," imbuhnya.


Keempat, usahakan peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, dan garpu tersendiri atau tidak campur dengan anggota keluarga lainnya. Begitu juga dengan pakaian yang dikenakannya dipisahkan, serta direndam menggunakan air panas dan deterjen.


Adapun kelima, keluarga terdekat harus menjalani rapid test dan jika statusnya pekerja maka wajib segera menginformasikan ke kantornya agar segera melakukan tracing dan penyemprotan desinfektan di lingkungan tempat kerja.


"Diusahakan saat menjalani isolasi mandiri tidak melakukan kontak kepada siapapun," jelas dr. Maydie.


Lebih lanjut ia menekankan jika mengalami gejala sesak nafas, nyeri dada, atau merasa tak nyaman maka segera lah pergi ke rumah sakit dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.


Sebagai informasi, untuk meningkatkan kembali angka kesembuhan dan menekan kasus aktif COVID-19 masyarakat dihimbau, tetap selalu #IngatPesanIbu untuk memutus rantai COVID-19 seperti yang dijelaskan #SatgasCOVID19 dengan melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

https://nonton08.com/mann/


Kenali Dampak Gas Air Mata, Seperti yang Masih Menyisa di Harmoni Usai Demo


 Dampak gas air mata pagi ini, dirasakan warga sekitaran Harmoni, Jakarta Pusat. Hal ini terjadi usai aksi demo penolakan Omnibus Law Cipta kerja di Harmoni rusuh dan diwarnai tembakan gas air mata.

"Gas air mata sampai sekarang masih berasa, ini mata masih perih saja nih," ucap Anjar (39), petugas keamanan di salah satu bank kawasan Harmoni saat ditemui detikcom Jumat (9/10/2020).


Dampak gas air mata bisa langsung terasa saat pertama kali terhidup. Dada terasa sesak juga bisa menjadi dampak gas air mata.


"Setelah terhirup, baru bereaksi pada kelenjar air mata jadi terasa pedih hingga mata berair," kata dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia beberapa waktu lalu.


Selain itu, dampak gas air mata juga bisa membuat seseorang merasa mual dan muntah. Berikut beberapa dampak gas air mata jangka pendek dikutip dari Medical News Today.


Rasa terbakar dan kemerahan pada mata

Penglihatan kabur

Rasa terbakar dan iritasi di mulut dan hidung

Kesulitan menelan

Mual dan muntah

Sulit bernapas

Batuk

Iritasi kulit

Ruam


Dampak gas air mata juga bisa disebut terjadi secara jangka panjang dalam beberapa kondisi. Berikut dampaknya:


Masalah pernapasan

Efek kesehatan mental

Kebutaan

Kerusakan otak

Kondisi kulit

Dampak gas air mata secara jangka panjang yang memicu kondisi fatal didasari sebuah studi 2017. Studi tersebut mengumpulkan data selama 25 tahun melihat dampak gas air mata pada tubuh.


Ada dua kematian yang tercatat dari 5.910 orang dalam penelitian ini. Pertama, keluarnya gas air mata di rumah seseorang yang menyebabkan kematian akibat gagal napas. Kematian kedua melibatkan benturan tabung gas air mata yang menyebabkan cedera kepala yang fatal.


Artinya, dampak gas air mata yang fatal dilatarbelakangi berbagai kondisi.


Apa yang harus dilakukan saat terkena efek gas air mata?


Apabila mata sudah terasa perih akibat dampak gas air mata, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyingkir sejauh mungkin dari lokasi kejadian. Selanjutnya, bilas dengan air bersih yang mengalir.

https://nonton08.com/lone-survivor/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar