Kamis, 15 Oktober 2020

Bagaimana kaitannya lebih banyak ejakulasi bisa mencegah kanker prostat?

 Dikutip dari Healthline, para peneliti tidak memahami secara pasti mengapa semakin sering ejakulasi dapat mencegah kanker prostat. Satu teori mengatakan bahwa ejakulasi menghilangkan bahan penyebab kanker, infeksi, dan materi yang dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar prostat.


Meskipun ada bukti kuat yang mendukung seringnya ejakulasi, teori tersebut tetap kontroversial. Hal ini dikarenakan ada temuan yang saling bertentangan. Kontroversi terbesar mengenai penelitian ini adalah tentang usia saat ejakulasi terjadi.


Sebuah studi tahun 2008 menetapkan bahwa pria lebih mungkin mengembangkan kanker prostat jika mereka sangat aktif secara seksual di usia dua puluhan dan tiga puluhan. Studi tersebut juga tidak menemukan bukti konklusif bahwa masturbasi memberikan risiko yang lebih besar daripada hubungan seksual.


Studi Harvard Trusted Source tidak mendukung temuan terkait usia dari studi 2008. Tidak ditemukan adanya peningkatan risiko kanker prostat terkait usia ejakulasi, meskipun hal itu menunjukkan bahwa manfaatnya meningkat seiring bertambahnya usia pria. Sementara penelitian di Australia menunjukkan penurunan risiko kanker prostat jika ejakulasi sering terjadi selama masa dewasa muda.


Lebih banyak penelitian diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara kanker prostat dan ejakulasi. Lantas apa saja faktor yang bisa mempengaruhi terkena kanker prostat?


- Usia di atas 50 tahun

- Memiliki riwayat kanker prostat di lingkungan keluarga

- Obesitas

- Diet tinggi lemak hewani

https://kamumovie28.com/goodbye-mr-loser-2015/


Vaksin COVID-19 Tiba di RI November, Ini Hasil Inspeksi BPOM


Vaksin COVID-19 disebut tiba November 2020, ada tiga vaksin yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Cansino. Vaksin COVID-19 rencananya akan disuntikkan Desember dengan syarat emergency use ditujukan pada nakes dan layanan publik di tahap awal.

Untuk melihat efektivitas dan keamanannya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi ke China bersama dengan Kementerian Kesehatan, LPP POM MUI, Bio Farma sebagai produsen yang mengimpor vaksin COVID-19 tersebut. Bagaimana hasil inspeksi BPOM?


"Sebagai bentuk pengawalan khasiat keamanan dan mutu dari vaksin COVID-19 BPOM terus melakukan berbagai upaya salah satunya dengan melakukan inspeksi cara pembuatan obat yang baik, yang dilakukan di fasilitas produksi vaksin untuk memastikan mutu produk vaksin," jelas Dr Lucia Rizka Andalusia Apt M Pharm MARS Direktur Registrasi Obat BPOM dalam konferensi pers Kamis (15/10/2020).


Per hari ini, tim BPOM juga melakukan inspeksi ke China. Inspeksi dilakukan demi memastikan keamanan akses vaksin COVID-19 yang cepat dan bermutu.


Beberapa yang dikawal BPOM terkait vaksin COVID-19 yang dipakai di Indonesia mulai dari penyusunan protokol uji klinik, pemberian, hingga pelaksanaan uji klinik.


"Tim inspeksi BPOM akan melakukan inspeksi ke tiga sarana produksi di China yaitu Sinovac, Sinopharm dan Cansino. Dengan melakukan inspeksi tersebut BPOM dapat memastikan mutu vaksin mulai dari pengamatan terhadap kepatuhan industri dan memproduksi vaksin sesuai dengan persyaratan CPOB," lanjutnya.


Dari hasil inspeksi BPOM hingga saat ini, belum ada efek samping serius yang ditemukan.


"Sejauh ini dari hasil inspeksi kami tidak ada laporan efek samping yang serius akibat pemberian vaksin uji tersebut," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/delusion-paranoia-2016/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar