Rabu, 28 Oktober 2020

Tak Alami Gejala, Berapa Lama Ronaldinho Bisa Sembuh dari COVID-19?

  Legenda hidup sepabola dari Brasil, Ronaldinho, mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus Corona COVID-19 pada Minggu (25/10/2020).

Saat itu ia sedang berada di Belo Horizonte, Brasil, untuk menghadiri suatu acara, namun ia dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan tes. Ronaldinho pun mengaku tidak mengalami gejala apapun.


"Saya sudah berada di Belo Horizonte sejak kemarin. Saya datang ke sebuah event," kata Ronaldinho.


"Saya menjalani tes dan dinyatakan positif COVID. Saya baik-baik saja, tanpa gejala, tapi kami harus meninggalkan acaranya. Kita akan berjumpa lagi nanti. Peluk erat," ujarnya.


Meski tak mengalami gejala, Ronaldinho tetap dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri agar tidak menularkan COVID-19 ke orang lain. Namun, berapa lama Ronaldinho bisa sembuh?


Menurut sebuah studi di Jepang, pasien COVID-19 tanpa gejala bisa pulih dalam waktu sembilan hari.


Dalam studi tersebut, para peneliti melihat bagaimana perkembangan virus Corona pada 90 orang pasien COVID-19 tanpa gejala di kapal pesiar Diamond Princess.


Hasilnya, hampir setengah dari mereka pulih dalam waktu sembilan hari setelah tes pertama dan sebagian lainnya sembuh dalam 15 hari.


"Awalnya partikel virus mungkin muncul setelah enam hari, tetapi kemungkinan pasien (tanpa gejala) akan terbebas dari virus setelah delapan hingga 10 hari," tulis peneliti, dokter, sekaligus profesor Fujita Health University, Yohei Doi yang dikutip dari laman The Japan Times.

https://nonton08.com/underworld-rise-of-the-lycans-2009/


25 Wilayah di Indonesia Masih Nihil Kasus COVID-19, Ini Daftarnya


Virus Corona COVID-19 masih mewabah di Indonesia. Saat ini, Senin (26/10/2020), total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 389.712 kasus.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 313.764 pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dan 13.299 lainnya meninggal dunia.


Meski kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah, namun faktanya ada beberapa wilayah yang dikategorikan nol kasus COVID-19.


Berdasarkan laporan peta risiko covid19.go.id pada Senin (26/10/2020), ada 25 wilayah di Indonesia yang dikategorikan nol kasus COVID-19 atau termasuk ke dalam zona hijau, yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu 12 wilayah berstatus 'tidak ada kasus' dan 13 wilayah berstatus 'tidak terdampak'.


Berikut ini rincian 25 wilayah di Indonesia yang termasuk dalam zona hijau.


Wilayah tidak ada kasus COVID-19

1. Sulawesi Tengah:

Tojo Una-Una

2. Papua:

Mamberamo Tengah

Yalimo

Waropen

3. Nusa Tenggara Timur:

Lembata

4. Maluku Utara:

Pulau Taliabu

5. Maluku:

Maluku Barat Daya

Buru Selatan

6. Lampung:

Mesuji

7. Kepulauan Riau:

Lingga

8. Bengkulu:

Bengkulu Selatan

Lebong

Wilayah tidak terdampak COVID-19

1. Papua Barat:

Pegunungan Arfak

2. Papua:

Dogiyai

Yahukimo

Deiyai

Mamberamo Raya

Nduga

Asmat

Puncak

Intan Jaya

3. Nusa Tenggara Timur:

Sabu Raijua

4. Maluku:

Maluku Tenggara Barat

5. Kepulauan Riau:

Natuna

Kepulauan Anambas


Seberapa Berbahaya Teknik Kuncian 'Chokehold' Khabib Nurmagomedov?


Dalam laga UFC melawan Justin Gaethje, Khabib Nurmagomedov mengeluarkan teknik andalannya yakni kuncian leher 'chokehold'. Teknik ini tampaknya sukses melumpuhkan Gaethje hingga tampak 'tertidur' ketika kuncian dilepaskan.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Gaethje?

Dalam teknik tersebut, Nurmagomedov melilitkan kakinya ke leher Gaethje. Brian Sutterer, MD, seorang dokter rehabilitasi, dalam tayangan YouTube mengatakan tekanan pada leher membatasi aliran darah ke otak dan membuat Gaethje kehilangan kesadaran untuk sesaat.


Pada saat itulah, Gaethje mengalami apa yang disebut syncope. Menurut dr Brian, syncope adalah istilah medis untuk menyebut orang yang pingsan.


"Bahkan ketika Gaethje berguling ke belakang dan kita bisa melihat matanya terbuka, dia tidak sadar, dia tidak merespons, dia mungkin masih tidak sadar pada titik ini," jelasnya.


Syncope disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak karena tekanan pada pembuluh darah di leher. Dalam hal ini, kemungkinan kuncian 'chokehold' Nurmagomedov menekan pembuluh darah arteri karotid di leher Gaethje.


"Ketika arteri tersebut tertekan dalam waktu lama, itu akan mengurangi aliran darah ke jaringan otak dan membuatmu pingsan," lanjutnya.


Menurut Brian, kuncian seperti ini mungkin tidak memberikan dampak serius pada otak bila terjadi hanya dalam 5-10 detik meski tetap bisa memberikan trauma di leher. Namun jika berlangsung dalam waktu lama, seseorang bisa mengalami kematian jaringan otak yang permanen.

https://nonton08.com/kiss-of-the-spider-woman-1985/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar