Jumat, 09 Oktober 2020

Apa yang Dimaksud Gas Air Mata yang Dipakai Polisi Saat Demo Omnibus Law?

  Gas air mata biasanya digunakan oleh polisi untuk memukul mundur para pendemo. Dalam video yang beredar di sosial media, gas air mata juga mewarnai aksi demo mahasiswa terkait penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law.

Apa yang dimaksud dengan gas air mata?

Dikutip dari laman Encyclopedia Britannica, lakrimator atau sering disebut gas air mata adalah suatu zat yang dapat mengiritasi selaput lendir mata yang menyebabkan munculnya sensasi yang menyengat dan air mata.


Gas air mata atau riot control agent ini juga mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, yang bisa menyebabkan batuk, tersedak, dan lemas.


Gas air mata ini juga mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, yang bisa menyebabkan batuk, tersedak, dan lemas. Gas air mata pertama kali digunakan saat Perang Dunia I, karena efek gas air mata hanya jangka pendek dan tidak mampu untuk melumpuhkan, gas air mata mulai digunakan aparat untuk membubarkan demi seperti demo mahasiswa soal UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).


Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gas air mata ini biasanya digunakan oleh petugas penegak hukum untuk mengendalikan kerumunan. Selain itu, gas air mata juga bisa melindungi seseorang untuk melindungi diri.


Zat yang sering digunakan sebagai gas air mata adalah senyawa halogen organik sintetik. Isi gas air mata pun bukan benar-benar 'gas', melainkan suatu cairan atau padatan yang dapat tersebar halus ke udara dengan cara semprotan, granat, dan generator.


Dua kandungan dari gas air mata yang paling sering digunakan adalah w-chloroacetophenone, atau CN, dan o-chlorobenzylidenemalononitrile, atau CS. Cn adalah suatu komponen utama dari aerosol Mace dan banyak digunakan untuk menangani kerumunan. Kandungan ini pun sangat mempengaruhi mata.


Sedangkan CS adalah suatu komponen yang lebih kuat dan bisa menyebabkan sensasi terbakar di saluran pernapasan dan mata dengan otomatis akan tertutup. Namun, efek dari CS ini akan hilang lebih cepat selama 5 sampai 10 menit menghirup udara segar.

https://nonton08.com/good-sister-in-law/


Gas Air Mata Masih Tercium di Harmoni, Warga: Untung Semalam Hujan


 Efek gas air mata sisa demo kerusuhan penolakan Omnibus Law Cipta Kerja kemarin, Rabu (8/10/2020), masih terasa di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

"Saya dari jam 5 (pagi) masih kerasa pedas, sama batuk-batuk, pernapasan agak terganggu," keluh salah satu petugas Satuan Pelaksana Perhubungan (Satpelhub) Kecamatan Gambir, yang sedang bertugas di simpang Harmoni, Kamis (9/10/2020).


Meski begitu, Hakim bersyukur guyuran hujan semalam di Jakarta membuat efek perih akibat gas air mata bisa menjadi lebih berkurang. "Kalau gak hujan mungkin lebih parah lagi perihnya," ujarnya.


Salah seorang petugas keamanan di salah satu bank di kawasan Harmoni, Anjar (39), pun berharap Jakarta kembali diguyur hujan agar efek sisa gas air mata di sekitar lokasi kerusuhan bisa lebih berkurang.


"Kalau hujan jadi lebih enak lagi jadi adem, kaya semalam hujan jadi agak mendingan," ucap Anjar dalam wawancara terpisah.


Efek gas air mata memang dapat berlangsung cukup lama tergantung dari bahan kimia yang digunakan. Dampaknya jika terhirup pun bisa memicu iritasi pada selaput lendir yang ada di mata maupun hidung, sehingga mata akan terasa perih dan berair.

https://nonton08.com/house-of-wolves/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar