Rabu, 28 Oktober 2020

Rapid Test GeNose UGM Diklaim Efektif Deteksi Virus 97% Lewat Napas

 Konsorsium riset inovasi yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi/badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) telah menghasilkan sejumlah inovasi untuk penanganan COVID-19. Inovasi yang telah dihasilkan tersebut, antara lain rapid diagnostic test, polymerase chain reaction (PCR) test kit, dan ventilator.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan konsorsium yang dinaungi orang-orang dari unsur perguruan tinggi, lembaga penelitian, dunia usaha, industri swasta, BUMN, serta berbagai unsur pemerintah itu juga tengah mendalami riset Vaksin Merah Putih.


Bambang menerangkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 yang dinamai GeNose hasil inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah diproduksi. Alat tersebut dapat mendeteksi virus Corona lewat hembusan napas. Bambang menyebut GeNose memiliki tingkat akurasi hingga 97 persen mendekati hasil tes PCR yang menjadi gold standard pengetesan COVID-19. Kelebihan lainnya, biaya pengetesan dengan GeNose lebih murah.


"Rapid test atau tes cepat berbasis antibodi produksinya sudah mencapai 350 ribu unit per bulan. Diperkirakan dalam beberapa bulan mendatang jumlahnya bertambah mencapai satu juta unit per bulan," jelas Bambang dikutip dari situs covid19.go.id, Senin (26/10/2020).


Sementara itu, alat rapid test berbasis antigen atau rapid swab test dengan teknologi RT Lamp yang dikembangkan oleh LIPI diupayakan selesai pada akhir 2020.


Bambang menambahkan produk inovasi lain yang telah diproduksi yaitu PCR test kit hasil kerja sama dengan PT Bio Farma. Ia mengatakan produksinya sudah mencapai satu setengah juta unit per bulan.


Selain itu, lanjut Bambang, ada pula produk inovasi Mobile Lab BSL 2. Alat tersebut kini dalam tahap modifikasi agar tidak hanya berbentuk kontainer. Alat tersebut membantu meningkatkan jumlah testing di berbagai daerah yang mengalami lonjakan kasus dan sudah dipakai di beberapa rumah sakit.


Sementara itu, produk ventilator sudah diproduksi oleh industri, dan telah dipakai di berbagai rumah sakit di Indonesia. Produk ini mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan.

https://nonton08.com/with/


Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov Positif Terinfeksi COVID-19


 Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov positif terinfeksi virus Corona COVID-19. Hal ini disampaikan oleh Borissov pada Minggu (25/10/2020).

"Setelah dua kali tes PCR, mulai hari ini saya positif COVID-19," tulis Borissov di halaman Facebook-nya. Selain itu, ia mengatakan bahwa dirinya hanya mengalami gejala ringan dan akan melakukan karantina di rumah.


Seperti dikutip dari laman Reuters, Borissov (61), mengisolasi diri pada Jumat malam setelah wakil menteri yang sempat ia temui positif terkena virus COVID-19.


Namun, otoritas kesehatan setempat mencabut karantina Perdana Menteri pada Sabtu malam setelah dua tes hasil PCR menunjukkan negatif Corona. Tes pertama dilakukan pada Jumat pagi sebelum Borisov bertemu dengan Wakil Menteri Amerika Serikat Keith Krach. Tes Corona kedua, dilakukan keesokan harinya. Tetapi pada Minggu dia dinyatakan positif terinfeksi Corona.


Borisov mengatakan bahwa dia tetap mengisolasi diri, menunda semua pertemuan publik sejak Jumat lalu.


Bulgaria, negara berpenduduk tidak lebih dari 7 juta orang, berhasil melewati gelombang pertama virus Corona dengan baik. Namun, jumlah kasus dan rawat inap melonjak dalam beberapa pekan terakhir, hingga mencapai lebih dari 37.500 kasus dan 1.084 kematian pada hari Minggu.


Pada hari Kamis, pemerintah mewajibkan masker di luar ruangan yang banyak orang, di samping penggunaan di dalam area publik dan transportasi.


Sebelum Boyko, sejumlah kepala negara telah dinyatakan positif Corona, yang terbaru Presiden Polandia, Andrzej Duda. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Brasil juga sempat dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Sebelumnya juga ada PM Inggris Boris Johnson dan Presiden Bolivia Jeanine Anez.

https://nonton08.com/tiran-mati-di-ranjang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar