Jumat, 09 Oktober 2020

Gas Air Mata Masih Tercium di Harmoni, Warga: Untung Semalam Hujan

 Efek gas air mata sisa demo kerusuhan penolakan Omnibus Law Cipta Kerja kemarin, Rabu (8/10/2020), masih terasa di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

"Saya dari jam 5 (pagi) masih kerasa pedas, sama batuk-batuk, pernapasan agak terganggu," keluh salah satu petugas Satuan Pelaksana Perhubungan (Satpelhub) Kecamatan Gambir, yang sedang bertugas di simpang Harmoni, Kamis (9/10/2020).


Meski begitu, Hakim bersyukur guyuran hujan semalam di Jakarta membuat efek perih akibat gas air mata bisa menjadi lebih berkurang. "Kalau gak hujan mungkin lebih parah lagi perihnya," ujarnya.


Salah seorang petugas keamanan di salah satu bank di kawasan Harmoni, Anjar (39), pun berharap Jakarta kembali diguyur hujan agar efek sisa gas air mata di sekitar lokasi kerusuhan bisa lebih berkurang.


"Kalau hujan jadi lebih enak lagi jadi adem, kaya semalam hujan jadi agak mendingan," ucap Anjar dalam wawancara terpisah.


Efek gas air mata memang dapat berlangsung cukup lama tergantung dari bahan kimia yang digunakan. Dampaknya jika terhirup pun bisa memicu iritasi pada selaput lendir yang ada di mata maupun hidung, sehingga mata akan terasa perih dan berair.

https://nonton08.com/lady-driver/


5 Tips Isolasi Mandiri di Rumah bagi Pasien COVID-19


Dokter Spesialis Paru-paru RS Siloam ASRI Jakarta dr. Maydie Esfandiari, Sp.P menyatakan pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG yang menjalani isolasi mandiri di rumah sebisa mungkin menghindari sentuhan dengan anggota keluarga lainnya guna menghindari penularan.

Menurutnya pasien tanpa gejala diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah selama memiliki tempat. Namun jika tempatnya tak memungkinkan, dr. Maydie menyarankan lebih baik ke rumah sakit atau hotel isolasi mandiri yang telah disiapkan pemerintah setempat.


Tapi jika terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumah dr. Maydie pun memberikan lima hal penting yang perlu diperhatikan bagi pasien OTG. Hal ini diungkapkannya dalam talkshow 'Update Wisma Atlet: Harapan Sembuh bagi Pasien Covid-19' di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta.


"Pertama, pantau suhu tubuh dua kali sehari guna memastikan stabil. Jika suhunya terus naik, maka segera periksakan ke rumah sakit terdekat," ujarnya dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19, Kamis (8/10/2020)


Kedua, kata dia, pasien harus berada di dalam kamar dan tidak keluar guna menghindari penularan ke anggota keluarga lainnya. Bagi anggota keluarga, harus menggunakan masker.


"Ketiga, fasilitas kamar yang ditempati pasien diusahakan terdapat ventilasi agar sirkulasi udara berjalan normal," imbuhnya.


Keempat, usahakan peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, dan garpu tersendiri atau tidak campur dengan anggota keluarga lainnya. Begitu juga dengan pakaian yang dikenakannya dipisahkan, serta direndam menggunakan air panas dan deterjen.


Adapun kelima, keluarga terdekat harus menjalani rapid test dan jika statusnya pekerja maka wajib segera menginformasikan ke kantornya agar segera melakukan tracing dan penyemprotan desinfektan di lingkungan tempat kerja.


"Diusahakan saat menjalani isolasi mandiri tidak melakukan kontak kepada siapapun," jelas dr. Maydie.


Lebih lanjut ia menekankan jika mengalami gejala sesak nafas, nyeri dada, atau merasa tak nyaman maka segera lah pergi ke rumah sakit dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.


Sebagai informasi, untuk meningkatkan kembali angka kesembuhan dan menekan kasus aktif COVID-19 masyarakat dihimbau, tetap selalu #IngatPesanIbu untuk memutus rantai COVID-19 seperti yang dijelaskan #SatgasCOVID19 dengan melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

https://nonton08.com/dark-feed/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar