Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dalam suratnya per tanggal 21 Oktober 2020 mendesak berbagai pihak untuk memperhatikan beberapa hal terkait vaksinasi Corona. Termasuk dengan syarat penerima vaksin Corona yang akan dipakai Indonesia.
Tenaga kesehatan dipastikan menjadi kelompok prioritas untuk vaksinasi Corona yang rencananya akan dimulai pada November nanti menggunakan vaksin ready to use dari China. Namun di sisi lain, asosiasi dari para dokter pun tak ingin program ini dilaksanakan dengan terburu-buru.
"PDPI mengimbau agar setiap jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia harus melewati uji klinis pada populasi Indonesia sebelum disuntikkan ke orang Indonesia," sebut PDPI dalam rilis.
Berikut beberapa pandangan dari PDPI terkait vaksinasi Corona.
1. PDPI mendukung proses inisiasi dan pengadaan vaksin COVID-19 di Indonesia
2. PDPI mengimbau agar setiap jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia harus melewati uji klinis pada populasi Indonesia sebelum disuntikkan ke orang Indonesia
3. PDPI mengimbau agar setiap jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM
4. PDPI menilai bahwa Kemenkes perlu untuk menyampaikan syarat-syarat terkait indikasi penerima vaksin yang resmi dari Pemerintah
5. PDPI memohon kepada PDPI agar membuat panduan atau pedoman pemberian vaksin COVID-19 yang dapat dijadikan pegangan bagi anggota PB IDI dalam pemberian vaksinasi.
https://cinemamovie28.com/smiley-face/
Duh, Sejumlah Mahasiswa di AS Rela Disuntik COVID-19 Demi Tambahan Uang
Sejumlah mahasiswa di Universitas Brigham Young di Idaho, Amerika Serikat, diduga dengan sengaja disuntik SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, agar tertular penyakit tersebut.
Disebutkan bahwa alasan mereka ingin terinfeksi adalah untuk menghasilkan antibodi COVID-19 yang nantinya bisa dijual kemudian mendapat uang tunai.
Mengetahui kejadian tersebut otoritas Brigham Young University melakukan penyelidikan untuk mengantisipasi aksi nekat yang dilakukan oleh mahasiswanya. Pihak universitas pun menuntut keras perilaku mahasiswanya dan mengumumkan akan menangguhkan kelulusan mahasiswa yang dengan sengaja menyuntikkan COVID-19.
"Kontraksi dan penyebaran COVID-19 bukanlah hal yang ringan. Pengabaian yang sembrono terhadap keselamatan dan kesehatan pasti akan menyebabkan penyakit dan hilangnya nyawa di komunitas kita," tulis pihak univeristas dikutip dari Oddity Central.
Di Idaho sendiri telah ada beberapa pusat donasi yang ingin membayar plasma antibodi COVID-19 demi membuat mereka kebal. Bahkan ada ada yang siap membayar hingga 200 dolar AS (Rp 2,8 juta) untuk satu kantong plasma darah antibodi COVID-19.
Pemberian uang memang sengaja dilakukan karena sebagai 'ucapan terima kasih khusus' kepada pihak yang dianggap telah menyelamatkan nyawa di masa pandemi.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), plasma darah dari pasien COVID-19 yang sembuh bisa saja efektif dalam mengobati pasien. Meski demikian penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Hingga Selasa (20/10), Universitas Brigham Young telah mengonfirmasi 119 mahasiswa positif COVID-19.
https://cinemamovie28.com/slave-city/
#Cokelathitamdanalmond #Telurrebus #Sardenkalengan #Edamame #camilansehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar