Tes swab mandiri selama ini dikenakan dengan harga yang beragam. Namun, baru-baru ini Kementerian Kesehatan RI menetapkan harga swab mandiri dengan batasan tertinggi sebesar Rp 900 ribu.
"Tim Kemenkes dan BPKN menyetujui batas tertinggi swab yang bisa kami pertanggungjawabkan kepada masyarakat yaitu Rp 900 ribu," ujar Pl. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Dr H Abdul Kadir, PHD, SpTHT-KL (K), MARS dalam konferensi pers di kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (2/10/2020).
Sesuai edaran Menteri Kesehatan, ketetapan harga maksimal itu mulai berlaku Senin 5 Oktober 2020. Namun dalam praktiknya, masih ada beberapa fasilitas layanan kesehatan yang mematok tarif di atas harga tersebut, bahkan ada yang masih ada harganya di atas Rp 3 juta.
Namun bukan berarti tidak ada yang mematuhi aturan tersebut. Beberapa Rumah Sakit lain sudah menerapkan tarif tes swab mandiri sebesar Rp 900 ribu dengan beberapa ketentuan. Hasil tes dengan tarif Rp 900 ribu di beberapa RS umumnya tidak keluar dalam sehari. Jika menghendaki hasil yang lebih cepat, baru dikenai harga ekstra.
Berdasarkan survei detikcom, Kamis (8/10/2020), berikut daftar beberapa rumah sakit yang sudah menetapkan harga swab mandiri dengan tarif Rp 900 ribu.
1. RS Eka Hospital (BSD, Cibubur, Bekasi)
Harga: Rp 899.000
Berlaku untuk drive thru dan IGD (TB dots)
Hasil tes: 2-3 hari kerja
Jadwal tes: Senin-Minggu 09.00-17.00 WIB
2. RS Harapan Bunda Jakarta
Harga: Rp 990.000
Hasil tes: 2-3 hari kerja
Jadwal tes: Senin-Sabtu 09.00-10.00
3. RS Grha Kedoya
Harga: Rp 900.000
Hasil tes: 3 hari kerja
Kuota terbatas: 20 orang/per hari
Jadwal tes: Senin-Sabtu 07.00-09.00
Untuk hasil 1 hari kerja dikenakan biaya tambahan 30 persen. Pemeriksaan melalui drive thru.
4. RS Grhamm2100 (Cikarang Barat-Bekasi)
Harga: Rp 900.000
Hasil tes: 3 hari kerja
Jadwal tes:
- Senin-Jumat 07.30-14.00 WIB
- Sabtu: 07.30- 09.30
Untuk hasil tes 1 hari kerja dikenakan Rp 1.200.000.
5. RS Pertamedika Bekasi
Harga: Rp 900.000
Hasil tes: 3 hari kerja
Jadwal tes:
- Senin-Jumat 08.00-12.00
6. RS Sentra Medika Cibinong
Harga: Rp 900.000 (harga belum termasuk administrasi dan APBD)
Hasil tes: 2-3 hari kerja
7. RS Premier Jatinegara
- Pemeriksaan Swab PCR hasil 1 hari harga Rp 1.500.000
- Pemeriksaan Swab PCR hasil 3 hari harga Rp 900.000
Waktu pemeriksaan setiap hari Senin-Minggu pukul 07.00-20.00 WIB.
https://nonton08.com/the-whispers/
Gas Air Mata Bikin Mata Perih, Terbuat dari Apa Sih?
Gas air mata yang digunakan untuk menenangkan massa demo penolakan Omnibus Law Cipta kerja masih meninggalkan bekasnya di sekitaran daerah Harmoni, Jakarta Pusat. Bahkan efek perihnya masih sangat terasa.
Banyak warga sekitar yang merasakan matanya terasa perih, pedas, batuk, sampai pernapasannya terganggu akibat sisa tembakan gas air mata ini. Sebenarnya terbuat dari apa sih gas air mata itu?
Dalam wawancara dengan detikcom, Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Agus Haryono menjelaskan bahwa gas air mata ini memiliki kandungan bahan kimia yang sangat banyak.
"Yang paling banyak digunakan adalah gas CS (Chlorobenzalmalonitrile)," jelas Agus pada detikcom beberapa waktu lalu.
Senyawa CS yang menjadi salah satu bahan pembuatnya ini bisa mengaktifkan reseptor di tubuh dan berhubungan dengan rasa sakit. Selain itu, masih banyak senyawa lain yang digunakan dalam pembuatan gas air mata.
"Gas CN (Choloroacetophenone), bromoaseton, fenasil bromida, xylil bromide, semprotan merica atau minyak cabai, dan lain-lain," lanjutnya.
Efeknya ini bisa membuat mata terasa perih dan juga pedas. Selain itu, pelarut yang ada di dalam gas air mata yaitu MIBK (methyl isobutyl ketone) ternyata berbahaya jika terpapar pada janin dan ibu hamil.
"Sebenarnya bukan dari CS-nya sendiri, tapi dari komposisi pelarut bisa mengakibatkan gangguan kromosom pada janin, kalau ibu hamil terpapar berkali-kali," ujar Agus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar