Jumlah kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Total tercatat 579 kasus positif dengan 30 kasus dinyatakan sembuh dan 49 meninggal dunia.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Ahmad Yurianto, Senin (23/3/2020).
"Total kasus pada hari ini menjadi 579," lanjutnya.
Jumlah pasien sembuh mengalami peningkatan sebanyak 1 kasus menjadi 30, sedangkan pasien yang meninggal mengalami peningkatan 1 kasus menjadi 49 kasus.
Serba Kekurangan, Tenaga Medis RI Butuh Bala Bantuan APD!
Kurangnya persediaan alat pelindung diri (APD) menjadi kendala di sejumlah rumah sakit dalam menangani pasien virus corona di Indonesia. Tentu hal ini membuat para tenaga medis yang sedang bertugas menjadi sangat berisiko tertular penyakit ini.
Bahkan dalam beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial, video seorang tenaga medis di RSUD Lanto Dg Pasewang, Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang sedang mengenakan jas hujan plastik sebagai pengganti APD.
"Kami hanya bisa gunakan APD seadanya pak @jokowi tolong bantu kami. Pujian tidak ada gunanya pak," tulis @non_tary dalam video viral yang diunggahnya tersebut di Twitter, Jumat (20/3/2020).
Sementara itu, RSUD Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pun hingga membuka bantuan donasi berupa APD karena persediaannya yang mulai menipis.
"Kami menerima bantuan APD terkait penanganan dan perawatan kasus COVID 19 di RSUD Palabuhanratu. Dikarenakan keterbatasan APD atau bisa menyumbang lain-lainnya berupa suplemen, vitamin dll," tulis pemilik akun Instagram @arieprtm_ seperti dilihat detikcom, Senin (23/3/2020).
Tentu kelangkaan APD tak hanya terjadi pada di kedua rumah sakit tersebut. Apabila hal ini terus berlanjut para tenaga medis pun akan berada dalam bahaya, mengingat sudah enam dokter di Indonesia yang meninggal dunia akibat virus corona.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan jika hal ini terus berlanjut akan lebih banyak tenaga medis yang terinfeksi dan pelayanan pasien pun akan menjadi lumpuh.
"Ini jelas kejadian sangat tragis, jika tenaga kesehatan (nakes) tidak dilengkapi APD yang memadai dan standar. Tenaga kesehatan adalah garda depan dalam melayani pasien positif COVID-19," Jelas Tulus.
"Pelayanan pasien bisa lumpuh jika tenaga kesehatan bertumbangan karena terinfeksi virus, dan akibatnya membuat kinerja tenaga kesehatan yang lain tidak optimal. Klimaksnya tingkat fasilitas pasien COVID-19 di Indonesia persentasenya akan semakin tinggi," lanjutnya.
Tulus pun meminta pemerintah untuk lebih mengutamakan keselamatan tenaga medis yaitu dengan cara menyediakan APD yang memadai dan lengkap di seluruh rumah sakit di Indonesia.
"Meninggalnya nakes dalam melayani pasien COVID-19 tidak boleh terjadi atau terulang kembali. Semua pihak pemerintah harus memprioritaskan permasalahan minimnya APD bagi nakes," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar