Senin, 18 Mei 2020

1 Dari 3 Pasien Positif Corona Ditemukan Tanpa Gejala

 Jumlah orang yang terinfeksi virus corona yang tidak menunjukkan gejala atau gejala minimal mencapai sepertiga dari mereka yang dinyatakan positif mengidap virus corona COVID-19. Mengutip Daily Mail, menurut data rahasia pemerintah Tiongkok yang dilaporkan oleh South China Morning Post, skala sebenarnya dan jumlah tersembunyi dari 'pasien tanpa gejala' ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Dikatakan pada akhir Februari, lebih dari 43.000 orang positif virus corona di China tidak menunjukkan gejala. Penemuan ini memiliki konsekuensi besar bagi strategi yang digunakan oleh negara-negara dalam menangani virus corona.

Para ilmuwan saat ini belum menjelaskan secara resmi terkait transmisi asimtomatik dalam menyebarkan penyakit dan bagaimana orang bisa menularkan tanpa ia memiliki gejala. Namun makin banyak ilmuwan yang menentang pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya yang mengatakan bahwa penularan tanpa gejala sangat jarang ditemukan.

Laporan sebelumnya oleh misi internasional WHO ke China memperkirakan bahwa infeksi tanpa gejala merupakan 1 hingga 3 persen dari kasus. Sementara itu, pada bulan Februari, sekelompok ahli Jepang yang dipimpin oleh Hiroshi Nishiura, seorang ahli epidemiologi di Universitas Hokkaido, menulis surat kepada International Journal of Infectious Diseases.

"Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia terus bertambah, dan kesenjangan antara laporan dari Tiongkok dan perkiraan statistik kejadian berdasarkan kasus yang didiagnosis di luar China menunjukkan bahwa sejumlah besar kasus kurang terdiagnosis," ungkap Nishiura.

Nishiura mengatakan proporsi pasien Jepang tanpa gejala yang dievakuasi dari Wuhan sebesar 30,8 persen. "Rasio asimtomatik ... bisa lebih tinggi di antara anak-anak daripada orang dewasa yang lebih tua," lanjutnya.

Data yang dikumpulkan oleh pemerintah Jepang dari kapal pesiar Diamond Princess menunjukkan bahwa dari 712 penumpang dan awak yang dinyatakan positif, 334 tidak menunjukkan gejala. Selain itu, sebuah studi terpisah oleh para ilmuwan dari University of Texas di Austin, untuk jurnal Emerging Infectious Diseases, memperkirakan bahwa orang yang belum mengembangkan gejala menularkan sekitar 10 persen dari 450 kasus yang mereka pelajari di 93 kota China.

PNS Pemprov NTT Mulai Kembali Bekerja di Kantor

 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali bekerja di kantor mulai hari ini, (18/5). Aktivitas bekerja di kantor tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).

"Pemerintah provinsi memastikan bahwa ASN yang kembali bekerja di kantor hari ini tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19 terkait dengan physical distancing dan sebagainya," kata Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah NTT Marius Ardu Jelamu, di Kupang, Senin (18/5) dikutip dari Antara.

Marius mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas pencegahan Covid-19, seperti thermogun, bilik disinfektan, tempat cuci tangan, serta mewajibkan seluruh ASN menggunakan masker.


Selain itu, ruangan kerja setiap unit juga diatur kembali dengan jarak aman tertentu dan dengan menerapkan pola jam kerja tertentu. Pihak Pemprov NTT pun memberikan keleluasaan kepada para kepala daerah di 22 kabupaten/kota untuk menerapkan pola kerja tersebut.

"Jadi, tidak harus setiap hari masuk semua, bisa saja dalam satu unit itu yang masuk 10 atau 15 orang yang dipastikan berkaitan dengan kebutuhan pemerintah saat hari itu, lalu besoknya juga demikian dan seterusnya," ujarnya.

Pemprov NTT, lanjut Marius, menyadari kasus positif virus corona di NTT masih meningkat. Berbagai upaya pencegahan dan penanganan sedang dilakukan pemerintah dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

Namun, Marius menyebut tata kelola pemerintahan, pembangunan ekonomi, pelayanan publik, dan lainnya harus tetap berjalan secara efektif di tengah pandemi virus corona.

Menurutnya, masyarakat juga membutuhkan pelayanan pemerintah, mulai di bidang ekonomi, kesehatan, dan sebagainya. Oleh karena itu, Pemprov NTT harus bisa bekerja secara efektif.

"Artinya, kita tidak bisa pastikan kapan wabah Covid-19 ini akan berakhir sehingga upaya pencegahan dan penanganan tetap dilakukan, di sisi lain aspek-aspek pembangunan juga harus berjalan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar