Rabu, 20 Mei 2020

Misteri Kematian Tragisnya Terungkap, Sintya Tewas Dibunuh Pencuri

 Polres Jepara mengungkapkan penyebab kematian Sintya Wulandari (21) adalah tewas dibunuh. Pelaku nekat membunuh Sintya karena kepergok mencuri.
"Pelaku masuk ke kamar korban ambil kunci dan diketahui korban. Karena pelaku panik, korban dipukul dan ditendang," kata Kapolres Jepara AKP Nugroho Tri Nuryanto saat jumpa pers di Mapolres Jepara, Rabu (20/5/2020).

Polisi telah menangkap pelaku seorang pria berinisial IP (26). Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, IP mengaku berniat mencuri di rumah Sintya di Desa Dongos, Kecamatan Kedung pada Rabu (13/5) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu pelaku masuk ke kamar korban untuk mengambil kunci motor.

"Jadi korban ini atas nama SW pulang dari kerja untuk istirahat, untuk melaksanakan salat itu. Atas nama inisial IP akan menguasai dan mencuri barang kepunyaan korban," jelas Nugroho.

Namun ketika masuk kamar, pelaku kepergok korban yang selesai salat. Karena panik pelaku kemudian menganiaya korban.

"Setelah korban diketahui meninggal dunia kuncinya diambil dan termasuk dompet, HP diambil sama pelaku dan sepeda motor diambil menuju Tasikmalaya, Jawa Barat," ungkap Nugroho.

Selanjutnya sekitar pukul 17.00 WIB, kakak korban pulang ke rumah dan mendapati adiknya itu tidak bernyawa di kamarnya masih mengenakan mukena. Korban diketahui hanya tinggal berdua bersama kakaknya.

"Kakak korban saudara AA pulang sekitar jam 5 sore, masuk ke kamar dan melihat korban dalam posisi terungkap dan kaku dalam kondisi meninggal dunia," jelasnya.

Kakak korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jepara. Sehingga polisi langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di Cengkareng pada Senin (18/5) kemarin.

"Langsung kakak korban melaporkan ke Polres Jepara. Kami dari tim langsung menindaklanjuti. Dan berhasil menangkap pelaku," ungkapnya.

Bertambah Satu, Total 21 Perawat RI Meninggal Selama Pandemi Corona

Satu per satu tenaga medis Indonesia berguguran selama pandemi Corona. Kabar duka terbaru datang dari perawat Surabaya.
Perawat di RSUD dr M Soewandhie, Suhartatik, Amd, Kep, meninggal dunia dan dinyatakan positif terinfeksi virus Corona pada Rabu (20/5/2020).

Sejauh ini, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, SKep, SH, MKep, mengatakan sudah ada 21 perawat yang meninggal selama pandemi virus Corona. Baik yang statusnya positif terinfeksi maupun pasien dalam pemantauan (PDP).

"Jadi 21 sama yang ini (Suhartatik)," ujar Harif saat dihubungi detikcom, Rabu (20/5/2020).

Berikut daftar 21 perawat yang meninggal dengan status pasien dalam pemantauan (PDP) maupun positif tertular virus Corona, berdasarkan data dari PPNI.

1. Ninuk Dwi SKep, (RS Cipto Mangunkusumo)
2. Sugiharto, Amd, Kep, (RSPAD Gatot Subroto)
3. Harmoko, SKepNs, SH, MH (Kes) (PKM Tambak Aji)
4. Letkol (kowal) Mulatsih WA, AMK, SH, (RS Marinir Cilandak)
5. Setia Aribowo, Amd, Kep, (RS Premier Bintaro)
6. Mursyida, Amd, Kep, (PKM Kp Teleng Sawahlunto)
7. Zaenal Khalib SKep, Ns, (PKM Semanding)
8. Adharul Anam SKep, (RS Mitra Kelapa Gading)
9. Nuria Kurniasih, AMK, (RSUP DR Kariadi)
10. Nur Putri Julianty, AMK, (RS Andhika)
11. Elok Widyaningsih, Skep, (RS Eka Hospital BSD)
12. Novera, Amd, Kep, (RSPAD Gatot Subroto)
13. Hastuti Yulistiorini, Amd, Kep, (RS Siloam Surabaya)
14. Rina Iswati Wuryaning Wulan, SKep, (RSUP Dr Kariadi)
15. Reno Tri Palupi, Amk, (RSUD Pasar Rebo)
16. Shelly Ziendia Putri (AGD Dinkes Pemprov DKI Jakarta)
17. Agus Indarto, Amd, Kep, (RS D. Oen Solo Baru)
18. Heri Soesilo, (RSPI Sulianti Saroso)
19. Nani Suhartini, AMK (RS Sukmul Sisma Medika)
20. Ari Puspita Sari, SKep NS, (RS Royal)
21. Suhartatik, Amd, Kep, (RSUD dr M Soewandhie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar