Kamis, 21 Mei 2020

Dokter China Klaim Temukan Virus Corona Baru, Beda dari Virus di Wuhan

Dokter di China melihat adanya virus Corona COVID-19 yang berbeda di kelompok pasien kasus baru di wilayah timur laut, dengan wabah asli yang terjadi di Wuhan. Ini menunjukkan adanya kemungkinan patogen berubah dengan cara yang tidak diketahui, bahkan semakin sulit untuk dimusnahkan.
Salah satu dokter bagian perawatan klinis, Qiu Haibo, mengatakan pasien yang ditemukan di provinsi utara Jilin dan Heilongjiang mungkin terinfeksi virus yang berbeda. Virus ini butuh waktu yang lama untuk mengujinya sampai temukan hasil negatif.

Selain itu, para pasien di sana membutuhkan waktu yang lebih lama sampai gejalanya muncul daripada yang bersumber di Wuhan. Virus ini membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk proses pengembangan gejalanya setelah terinfeksi.

"Periode yang lebih lama, di mana pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala menciptakan kelompok infeksi di keluarga," kata Qiu yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/5/2020).

Sekitar 46 kasus seperti itu terjadi selama dua minggu terakhir yang tersebar di tiga kota, yaitu Shulan, Kota Jilin, dan Shengyang. Para ilmuwan pun masih belum sepenuhnya memahami bagaimana virus ini berubah secara signifikan dan memunculkan perbedaan yang dilihat dokter tersebut.

Qiu mengatakan, dokter juga memperhatikan pasien yang ada di cluster timur laut dan terlihat memiliki kerusakan paling besar di organ paru-paru. Sementara pasien di Wuhan menderita kerusakan pada multi-organ di jantung, ginjal, dan usus.

Sempat Akan Dilelang Sarah Salsabila, Apa Sih Ciri-ciri Keperawanan?

Bikin heboh jagat maya, selebgram Sarah Salsabila sempat akan melelang keperawanannya untuk menggalang dana terkait virus Corona COVID-19. Menurut dokter, bakal sulit membuktikan keperawanan karena tidak ada ciri spesifik yang bisa dikenali. Bahkan, definisi keperawanan sendiri juga kontroversial.
Menurut dokter kandungan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, dr Dinda Derdameisya, SpOG, secara fisik bisa dokter bisa menilai kondisi selaput dara seseorang. Tetapi, selaput dara yang sudah robek juga tak bisa langsung dikatakan bahwa ia tidak perawan.

"Secara anatomi jika perempuan sudah berhubungan badan biasanya terjadi robekan pada selaput dara. Tapi, tidak serta merta perempuan yang selaput daranya robek diakibatkan oleh berhubungan seks, bisa saja karena trauma," kata dr Dinda kepada detikcom, Kamis (21/5/2020).

Sementara itu, dr Poedjo Hartono, SpOG(K), seorang dokter kandungan dari Rumah Sakit Premier Surabaya mengatakan tidak ada ciri-ciri khusus yang menandakan seorang wanita masih perawan atau tidak.

"Nggak ada, sama saja, kalau dibilang perawan atau tidak kan nggak tahu. Wanita yang sudah menikah tetapi tidak melakukan hubungan seks, dan sudah nenek-nenek juga dibilangnya masih perawan," ucap dr Poedjo, Kamis (21/5/2020).

Sarah Salsabila Lelang Keperawanan, Bagaimana Cara Membuktikannya?

Selebgram Sarah Salsabila bikin heboh karena akan melelang keperawanan untuk menggalang dana. Ia membuka harga Rp 2 miliar dan hasil lelang akan digunakan untuk donasi terkait virus Corona COVID-19.
Tetapi, bagaimana caranya seseorang bisa mengklaim dirinya masih perawan atau tidak?

Menurut dokter kandungan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, dr Dinda Derdameisya, SpOG, tidak ada istilah keperawanan di dunia medis. Dokter hanya bisa menilai selaput dara yang masih utuh atau tidak.

"Medis nggak ada istilah perawan. Istilah di kita ya selaput dara utuh atau robek, gitu saja," kata dr Dinda kepada detikcom, Kamis (21/5/2020).

Selaput dara robek tidak serta merta bisa diartikan tidak perawan. Terjatuh atau mengalami trauma fisik, juga bisa memicu kerusakan selaput dara. Karenanya, kondisi selaput dara hanya menjadi simbol di masyarakat dan tidak ada hubungannya dengan medis.

"Arti keperawanan kembali ke masing-masing individu, karena sebenarnya perawan itu adalah pernah atau tidaknya seorang perempuan berhubungan seks," lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar