Kamis, 21 Mei 2020

Donald Trump Comot Jurnal Kedokteran Soal Corona, Tapi Bohong...

 Presiden AS Donald Trump mengutip jurnal kedokteran untuk menuding China soal COVID-19. Tapi ternyata tidak sesuai fakta dan ilmuwan pun kesal.

Jadi ceritanya begini, Presiden AS Donald Trump pada Selasa lalu menyurati Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus soal ancaman untuk menyetop dana. Masih ingat kan?

Dalam argumennya, Trump bilang WHO mengabaikan laporan penyebaran virus Corona di Wuhan awal Desember 2019 dengan mengaku mengutip jurnal kedokteran The Lancet. Argumen Trump itu ternyata bohong.

Diberitakan South China Morning Post saat dilihat Kamis (21/5/2020) Pemred The Lancet, Richard Horton geram bukan main. Menurut dia, tidak pernah The Lancet menulis semacam itu.

"The Lancet tidak menerbitkan laporan apapun pada awal Desember 2019 tentang virus menyebar di Wuhan. Laporan pertama yang kami terbitkan adalah dari para ilmuwan China pada 24 Januari 2020," kata Horton kesal.

Lebih jauh lagi The Lancet sebagai sebuah jurnal ilmiah yang diakui para ilmuwan, mengeluarkan pernyataan resmi yang menantang sesumbar Trump. Mereka menunjukkan bukti 2 laporan ilmuwan tertanggal 24 Januari 2020.

"Tuduhan terhadap WHO dalam surat Presiden Trump adalah serius dan merusak upaya menguatkan kerja sama internasional untuk mengendalikan pandemi," tegas The Lancet.
Beri Waktu 30 Hari, Trump Ancam Setop Dana untuk WHO Secara Permanen

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menarik pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara permanen, jika organisasi tersebut tidak 'berkomitmen untuk melakukan perbaikan besar dalam 30 hari ke depan'.
Seperti dilansir CNN, Selasa (19/5/2020), ancaman itu disampaikan Trump dalam suratnya kepada Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Surat ini juga diposting pada akun Twitter pribadi milik Trump.

"Jelas bahwa salah langkah yang berulang kali dilakukan oleh Anda dan organisasi Anda dalam merespons pandemi (virus Corona) telah memicu penderitaan bagi dunia. Satu-satunya jalan ke depan untuk Organisasi Kesehatan Dunia adalah jika organisasi ini bisa benar-benar menunjukkan kemandirian dari China," tulis Trump.

"Pemerintahan saya telah memulai diskusi dengan Anda soal bagaimana mereformasi organisasi ini. Tapi tindakan diperlakukan dengan cepat. Kita tidak punya waktu untuk disia-siakan," imbuhnya.

Dalam surat yang menyertakan bahasa-bahasa keras ini, Trump menuduh WHO telah 'secara konsisten mengabaikan laporan-laporan kredibel soal penyebaran virus Corona di Wuhan pada awal Desember 2019 atau bahkan lebih awal'. WHO juga dituduh 'berulang kali menyampaikan klaim soal virus Corona yang sangat tidak akurat atau menyesatkan'.

Lebih lanjut, Trump mengkritik WHO telah melakukan 'permainan politik' dengan memuji perbatasan perjalanan domestik China yang ketat, namun 'entah kenapa menentang penutupan perbatasan Amerika Serikat'. Tidak hanya itu, Trump juga menyoroti soal penegasan kembali WHO atas 'klaim China yang sekarang dibantah, bahwa virus Corona tidak bisa menular antar manusia'.

Surat Trump yang menggunakan kop Gedung Putih ini, menyerang perlakuan WHO terhadap China selama pandemi Corona dan menyebut secara detail serangkaian tuduhan bahwa WHO mengabaikan peringatan-peringatan awal.

"Itulah mengapa ini menjadi tugas saya, sebagai Presiden Amerika Serikat, untuk memberitahu Anda bahwa, jika Organisasi Kesehatan Dunia tidak melakukan perbaikan besar yang substantif dalam 30 hari, saya akan membuat pembekuan sementara terhadap pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia menjadi permanen dan mempertimbangkan keanggotaan kami dalam organisasi ini," tegas Trump.

"Saya tidak bisa membiarkan dolar dari para wajib pajak Amerika untuk terus mendanai sebuah organisasi, yang pada saat ini, jelas tidak melayani kepentingan Amerika," tandasnya.

Diketahui bahwa bulan lalu, Trump mengumumkan pembekuan pendanaan untuk WHO. AS diketahui memberikan pendanaan sebesar US$ 400 juta kepada WHO setiap tahunnya -- yang terbesar dibanding negara-negara anggota WHO lainnya.

Belum ada tanggapan Tedros maupun WHO terhadap surat Trump ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar