Senin, 25 Mei 2020

Pakar UGM Bagi-bagi Tips Anti-Stres Hadapi Pandemi Corona

Virus Corona atau Covid-19 telah menjadi pandemi yang menjangkit ribuan orang di dunia. Pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berbagi tips agar tak stres menghadapi informasi terkait pandemi Corona yang berpotensi membuat panik.
Pakar Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, PhD., menyebutkan rasa cemas, khawatir, serta stres sering dialami banyak orang saat menghadapi situasi krisis, termasuk menghadapi Pandemi Corona atau COVID-19.

"Pertama, masyarakat disarankan untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang COVID-19. Kedua, mencari tahu tentang kondisi kesehatan diri melalui skrining mandiri. Ketiga, menentukan sikap dan langkah sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini," kata Fatwa Sari dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom dari Humas UGM, Rabu (18/3/2020).

Dia mengatakan, stres bisa menurunkan imunitas tubuh. Sedangkan yang dibutuhkan untuk menangkal Virus Corona atau COVID-19 adalah kekebalan tubuh yang baik.

"Misalnya dari hasil skrining mandiri diperoleh hasil sebagai warga yang tak pernah ada kontak dengan pasien Covid berstatus apapun, maka disarankan untuk membiasakan diri berpola PHBS untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga jarak yang cukup dengan orang lain," jelasnya.

Fatwa menyampaikan ada berbagai cara untuk mengelola stres. Salah satunya dengan mulai membicarakan perasaan yang tengah dialaminya dengan orang terdekat atau yang dapat dipercaya untuk membantu.

"Jangan menjadikan alkohol, rokok, atau obat-obatan lain sebagai pelarian," tegas tim Health Promoting University (HPU) UGM ini.

Fatwa menjelaskan langkah penting lain untuk menekan stres, bingung, serta takut menghadapai Pandemi COVID-19 adalah dengan memfilter bacaan maupun tontonan. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengelola kecemasan individu dan keluarga dengan membatasi paparan informasi yang membuat semakin merasa tertekan ataupun cemas.

Selain itu, langkah lain yang dapat ditempuh adalah mempertahankan gaya hidup sehat. Hal itu bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi dan seimbang, istirahat cukup, aktivitas fisik serta olahraga.

Dia juga menyarankan untuk mengumpulkan informasi yang akurat supaya dapat membantu dalam mengambil tindakan pencegahan melalui sumber kredibel dan terpercaya seperti WHO, Center for Disease Control (CDC), dan Kementerian Kesehatan RI.

"Yang terjadi saat ini adalah banyak informasi berlebihan sehingga menyulitkan identifikasi solusi atau yang disebut infodemik. Hal ini menyebabkan kepanikan masyarakat karena informasi yang simpang siur. Oleh sebab itu pilih sumber bacaan yang berkualitas dari WHO, CDC, Kemenkes, atau bagi warga UGM bisa mengakses info dari Health Promoting University (HPU)," paparnya.

Viral Prediksi Lonjakan Kasus Corona RI, Ini Kata Penelitinya

Baru-baru ini viral soal prediksi kasus corona Indonesia di media sosial. Dalam proyeksi tersebut menunjukkan kalau kasus corona di Indonesia sudah mencapai 3.000 kasus.
Penelitinya adalah Arridhana Ciptadi, Head of Machine Learning Platform di San Francisco. Kepada detikcom ia menjelaskan, awal mula membuat model tersebut berawal dari asumsi terkait kebijakan social distancing yang diterapkan di Indonesia tidak kuat.

"Tujuan saya menulis adalah untuk menunjukkan pentingnya social distancing. Karena kalau tidak, besar kemungkinan bahwa jumlah kasus akan bertumbuh sangat cepat (seperti yang dituliskan di website yang saya buat)," ungkapnya kepada detikcom melalui email pada Rabu (18/3/2020).

"Korea Selatan merupakan contoh negara yang telah bisa menghambat perkembangan virus ini dengan tes yang banyak dan juga social distancing," tambahnya.
http://nonton08.com/ultraman-taiga-episode-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar