Minggu, 24 Mei 2020

Unsyiah Aceh Bikin Hand Sanitizer Pakai Minyak Nilam

Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala Aceh memproduksi hand sanitizer berbasis minyak atsiri nilam untuk umum. Inovasi yang diberi nama U-Hansa ini dibikin untuk mengatasi kelangkaan hand sanitizer di pasaran.
Produk U-Hansa bikinan Unsyiah terdiri dari tiga kemasan yaitu Spray 60 ml (travel friendly), Pet Spray 100 ml (bentuk spray besar yang diperuntukan untuk menyemprot kasur, kursi, baju dan lainnya). Terakhir yaitu pump 500 ml yang mudah diletakkan di kantor, ruangan, rumah dan tempat lainnya.

"ARC Unsyiah berkeinginan untuk memproduksi hand sanitizer lebih banyak dalam kemasan kecil dan bisa dibagikan gratis kepada masyarakat, semoga kita bisa mendapatkan pendanaan untuk ini," kata Kepala ARC Unsyiah Dr. Syaifullah dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).

Menurutnya, ARC Unsyiah sudah melakukan riset terkait produk hand sanitizer berbasis minyak atsiri nilam sejak 2018 silam. Selama ini, produk U-Hansa diproduksi hanya untuk keperluan internal kampus Jantong Hate Rakyat Aceh.

"Tapi karena permintaan yang begitu tinggi dari masyarakat, dan kelangkaan produk di pasaran, maka akhirnya diproduksi lebih banyak agar dapat membantu kebutuhan masyarakat terhadap hand sanitizer," jelas Syaifullah.

Syaifullah mengungkapkan, U-Hansa diproduksi dengan merujuk pada formulasi yang dikeluarkan WHO yaitu hand sanitizer berbasis etanol, peroksida, gliserin dan air. ARC Unsyiah kemudian melakukan sentuhan inovasi yakni dengan menambahkan lagi esensial oil minyak nilam.

"Minyak nilam yang ditambahkan ini merupakan hasil fraksinasi vakum yang kaya akan komponen komponen organik alami untuk anti kuman anti-virus pelembab kulit dan lain-lain," ungkapnya.

Syaiful mengungkapkan, secara kualitas produk hand sanitizer U-Hansa telah diuji pada Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unsyiah. Hasilnya menunjukkan aktivitas daya hambat bakteri/kuman yang sangat baik.

"Selain itu, U-Hansa juga memberikan rasa lembab pada kulit dan memilki aroma yang disukai dan relatif tahan lama yaitu kombinasi lemon dan nilam," bebernya.

Produk hand sanitizer U-Hansa diproduksi oleh tim peneliti dan produksi dari ARC dengan kordinasi langsung pada dirinya. Adapun peneliti Unsyiah lainnya yang terlibat adalah Prof. Rina, Dr. Khairan, Nadia, Zaira Munanda, Sabrina Khairunnisa, Khalid, Mulia, Friesca dan lainnya. Tim ini berkoordinasi dengan Wakil Rektor 1 Unsyiah Prof. Dr. Marwan dan Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir.

7 Kesalahan Cuci Tangan yang Perlu Dikoreksi Agar Tak Kena Virus Corona

 Salah satu cara pencegahan virus corona COVID-19 yang paling mudah dan murah adalah mencuci tangan dengan baik. Saat melakukannya, dianjurkan menggunakan air yang mengalir dan sabun untuk membersihkan kuman atau virus yang ada di tangan.
Meskipun sudah cuci tangan, bisa saja kuman, bakteri, bahkan virus akan menempel lagi pada permukaan tangan. Bisa jadi, ada kesalahan yang dilakukan saat mencuci tangan, yang membuatnya tidak bersih.

Dikutip dari Reader's Digest, yuk perhatikan beberapa kesalahan yang mungkin sering dilakukan setelah mencuci tangan.

1. Mencucinya tidak cukup lama
Saat mencuci tangan, butuh waktu minimal selama 20-30 detik. Waktu tersebut dihitung selama menggosok tangan dengan sabun dan kemudian dibilas menggunakan air.

Sebuah studi menunjukkan, rata-rata orang hanya mencuci tangan selama 6 detik. Selain itu, 15 persen pria dan 7 persen wanita tidak mencuci tangan mereka setelah menggunakan toilet.

2. Tidak menggosok sampai ke sudut dan celah
Tak hanya telapak tangan dan jari, mencuci tangan juga harus sampai ke sudut dan celah yang ada. Hal ini karena kuman sering bersembunyi di bawah kuku dan sela-sela jari.

3. Tidak dikeringkan secara maksimal
"Kuman senang berkembang biak di tempat yang lembab," ujar dokter dari NYU medical center, Roshini Raj, MD.

Untuk mencegahnya, setelah mencuci harus dikeringkan secara maksimal hingga benar-benar kering. Untuk mengeringkannya, disarankan menggunakan tisu.

Tisu dikenal paling baik untuk mengeringkan tangan dan mengurangi berkembangnya kuman. Jika ingin menggunakan blower, kamu harus memastikan tangan kering dengan bantuan udara yang dihasilkan.

4. Mencuci tangan hanya setelah dari toilet
Mencuci tangan setelah dari toilet memang sangat dianjurkan. Tapi, apakah kuman hanya ada di toilet saja?

Kuman ada di berbagai tempat, misalnya tombol lift, pegangan tangga, mesin ATM, dan barang hingga permukaan lainnya. Sangat disarankan, setelah melakukan apapun harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Selain itu, bisa juga menggunakan hand sanitizer. CDC mengungkapkan, bahwa cairan yang mengandung 60 persen alkohol ini ampuh mematikan beberapa jenis kuman.
http://kamumovie28.com/kawin-laris/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar