Sabtu, 30 Mei 2020

Hati-hati, Pola Makan Buruk Bisa Berisiko Turunkan Jumlah Sperma

Para ahli sebut pola makan buruk bisa membuat jumlah sperma turus menurun. Studi ini dipublikasikan oleh jurnal JAMA Urology.
Dalam penelitian tersebut, para ahli meneliti pola makan dengan fungsi testis. "Ini merupakan studi terbesar di dunia yang menguji diet dengan fungsi testis," kata peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health, Feiby Nassan, dikutip dari CNN pada Senin (16/3/2020).

Peneliti menganalisis 2.935 laki-laki, dengan usia rata-rata 19 tahun, dan berat badan normal. Peneliti mengambil sampel sperma dan dibandingkan dengan pola makan sehari-hari.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan pria yang sering makan makanan tidak sehat seperti junkfood, atau pola makan tinggi garam, gula, minuman manis, dan makanan olahan jumlah spermanya menurun. Sedangkan pria yang mengonsumsi ikan, ayam, buah, sayuran, dan air putih yang cukup memiliki jumlah sperma yang paling tinggi atau 68 juta lebih banyak dibandingkan pria dengan pola makan buruk.

"Kesuburan bukan hanya penting untuk menghamili pasangan, tapi juga terkait dengan kesehatan umum dan harapan hidup seorang pria," kata Nassan.

Staf Medis Rentan Kena Corona, IDI Singgung Kurangnya Alat Pelindung

 Work From Home (WFH) saat ini diberlakukan untuk mencegah penularan virus corona COVID-19. WFH merupakan kebijakan perusahaan untuk karyawan agar bisa bekerja dari rumah, tanpa perlu datang ke kantor.
Banyak perusahaan sudah menerapkan WFH untuk karyawannya. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran berupa imbauan kepada perusahaan untuk menyuruh karyawannya bekerja dari rumah.

Namun di tengah ramainya WFH, petugas kesehatan menjadi salah satu profesi yang tidak mengenal istilah itu. Petugas kesehatan tetap bekerja menangani virus corona COVID-19.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, mengatakan banyak petugas kesehatan yang terinfeksi virus corona COVID-19 ini.

"Petugas kesehatan ada yang jadi korban, yang dirawat sudah banyak," kata Daeng, di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Menurutnya, pemerintah harus concern untuk menyiapkan logistik kesehatan termasuk Alat Pelindung Diri (APD) yang persediaannya masih kurang. Hal ini demi meminimalisir risiko penularan pada petugas kesehatan.

"Banyak petugas kesehatan tertular, mengurangi yang membantu (penanganan virus corona). Ini menjadi kerumitan tersendiri. APD ini perlu diperhatikan," lanjutnya.

Rekor Tertinggi, Pasien Sembuh dari Corona Tambah 523 Jadi 7.015 Kasus

Jumlah pasien sembuh pada Sabtu (30/5/2020) bertambah 523 kasus menjadi 7.015. Penambahan ini mencatatkan rekor terbanyak sejauh ini.
Rekor penambahan pasien sembuh sebelumnya tercatat sebanyak 285 pasien pada Jumat (15/5/2020).

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Sabtu (30/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 557 menjadi 25.773.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 529 menjadi 7.015.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 53 menjadi 1.573.
http://nonton08.com/death-note-episode-31/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar