Sabtu, 23 Mei 2020

Pesta Pernikahan Sebabkan Tamu Terinfeksi Virus Corona, Satu Meninggal

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menemukan penyelenggaraan acara pernikahan di Yordania Utara mengakibatkan 85 orang terinfeksi virus Corona, satu di antaranya meninggal dunia.
Menurut peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Yordania, acara pernikahan yang diselenggarakan pada 13 Maret lalu dan dihadiri oleh sekitar 400 tamu undangan diadakan di dalam ruangan di Kota Irbid. Sekitar waktu itu, Yordania hanya memiliki satu kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

Selang 4 pekan setelahnya, tim peneliti melakukan uji swab pada 350 tamu undangan baik yang menunjukkan gejala ataupun tidak. Peneliti juga mengambil sampel dari orang-orang yang kontak dekat dengan mereka yang menghadiri acara pernikahan tersebut.

Hasilnya, 76 orang yang hadir di acara pernikahan terindikasi positif virus Corona. Dipercayai bahwa pasien pertama adalah ayah dari pengantin wanita yang telah melakukan perjalanan dari Spanyol dan membawa virus ke Yordania. Sembilan orang lainnya adalah mereka yang tidak menghadiri acara pernikahan namun kontak dekat dengan tamu undangan.

Hampir setengah dari pasien positif COVID-19 dari tamu undangan tidak menunjukkan gejala saat didiagnosa. Sementara empat dari sembilan kasus positif tapi tidak menghadiri pesta pernikahan mulai menunjukkan gejala.

Hanya dua pasien yang memiliki kondisi serius atau kritis, termasuk seorang wanita berusia 80 tahun dengan kanker payudara yang menderita pneumonia dan gagal pernapasan, meninggal dua minggu setelah dirawat di rumah sakit untuk pemantauan.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa satu orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ke 2-3 orang yang rentan.

"Dalam pertemuan sosial yang tertutup dan padat, tingkat penularannya bisa jauh lebih tinggi, sebagaimana dibuktikan dari penyelidikan ini," tulis peneliti dikutip dari CNN International.

Tinggal Serumah dengan Ortu dan Bebas Corona, Boleh Sungkem Nggak?

Tradisi sungkeman tak bisa lepas dari perayaan lebaran. Namun ada yang patut diperhatikan, di tengah wabah virus Corona, dokter menyarankan agar menunda dulu sungkeman saat lebaran.
Ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, mengatakan sayangnya ada risiko penularan Corona yang bisa didapatkan saat sungkeman di hari lebaran. Bahkan jika tinggal serumah dan menjalani karantina atau isolasi mandiri selama PSBB.

"Kalau anggota rumahnya tidak ada yang keluar, WFH semua, dengan catatan tidak ada risiko menjadi OTG, sepertinya aman ya. Tetapi coba dinilai lagi, kasihan kalau sungkem. Kan sama orang tua," kata dr Erni kepada detikcom, Kamis (21/5/2020).

Saat ini kebanyakan pasien COVID-19 adalah OTG atau Orang Tanpa Gejala dan tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi COVID-19. Tentunya, risiko yang ditimbulkan akan jauh lebih besar jika OTG menginfeksi orang tua yang termasuk dalam kelompok rentan tertular virus Corona.

"Kalau tertular dari tradisi yang tidak 'wajib' hukumnya, kasihan," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/kamen-rider-drive-episode-13-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar