Senin, 18 Mei 2020

Penyemprotan Desinfektan di Mana-mana, Ini Efeknya Jika Terkena Kulit

Di tengah wabah virus corona COVID-19 yang semakin meluas terutama di Indonesia, berbagai tindakan dilakukan untuk mencegah orang yang terinfeksi lebih banyak. Mulai dari menyerukan himbauan untuk cuci tangan, melakukan social distancing, hingga lockdown.
Salah satu cara yang sudah mulai banyak dilakukan yaitu penyemprotan cairan desinfektan. Tindakan ini mulai dilakukan di perumahan warga hingga area perkantoran untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Desinfektan adalah sebutan bagi larutan atau zat kimia tertentu yang dapat membunuh bakteri atau mikroorganisme yang ada pada suatu objek tertentu. Sehingga membuat penggunaan desinfektan penting untuk mencegah terjadinya infeksi," jelas dr I Gusti Nyoman Darma Putra, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari DNI Skin Centre, saat dihubungi detikcom, Senin (23/3/2020).

Tapi, apakah cairan desinfektan itu aman jika mengenai kulit secara langsung?

dr Darma mengatakan karena fungsinya untuk mencegah infeksi, membuat cairan desinfektan itu bisa digunakan secara meluas pada kulit atau berbagai alat kesehatan. Pada kulit normal, cairan desinfektan tidak akan menimbulkan efek samping.

"Tetapi, jika kondisi kulit terdapat luka terbuka, bisa menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit," ujarnya.

"Selain luka, orang-orang dengan kulit yang sensitif juga bisa menimbulkan reaksi alergi terhadap bahan cairan desinfektan tersebut," imbuhnya.

Jika hal itu terjadi dan muncul gejala seperti gatal, merah, dan perih, segera bersihkan dengan air yang mengalir. Setelah itu, gunakan obat anti inflamasi untuk mencegah terjadinya infeksi yang berkelanjutan.

Tak Terima Diisolasi, Pasien Corona Ini Sengaja Batuk ke Wajah Perawat

Seorang pasien corona dilaporkan sengaja batuk di depan perawat di Irlandia. Kepolisian setempat tengah menyelidiki insiden yang terjadi di rumah sakit Dublin ini.
Kronologis sebelum kejadian tersebut terjadi, pasien diketahui mendatangi petugas medis dan melaporkan keluhan yang ia alami dicurigai mengarah ke gejala virus corona COVID-19. Dia meminta untuk segera dites dan difasilitasi masker bedah.

Setelah hasil tes dinyatakan positif, anehnya pasien ini malah berteriak kepada perawatnya yang akan membawanya ke ruang isolasi. Pasien menakut-nakuti perawat tersebut dengan batuk tepat di depan wajahnya sambil berteriak, sebelum akhirnya melarikan diri.

"Orang ini sangat agresif terhadap perawat dan dia tidak yakin apa yang dia katakan ketika dia berteriak," kata salah satu saksi, dikutip dari Daily Star pada Senin (23/3/2020).

Pihak kepolisian setempat mengonfirmasi kejadian ini termasuk dalam perilaku ancaman kepada seorang tenaga medis yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain. "Dia batuk pada petugas kesehatan dengan jelas untuk mengintimidasi dan menakutinya. Perawatnya kini tengah diperiksa apakah ia tertular virus tersebut," ungkapnya.

Alasan Kenapa Jenazah Pasien Corona Disarankan Tidak Dimandikan

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'aruf Amin mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa soal penanganan jenazah pasien virus corona COVID-19. Tujuannya agar tidak terjadi kebingungan dan kesulitan di tengah masyarakat bila jenazah tidak bisa dimandikan.
"Karena misalnya kurang petugas medis atau karena situasi tidak memungkinkan, kemungkinan untuk tidak dimandikan misalnya. Kami ingin meminta supaya Majelis Ulama dan ormas Islam membuat fatwa sehingga tidak kesulitan bila itu terjadi," kata Ma'aruf di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).

Dalam pemulsaran jenazah pasien yang terinfeksi virus corona, memang ada beberapa langkah yang harus dilakukan tidak seperti proses pemakaman jenazah biasa. Salah satunya memastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh yang bisa mencemari lingkungan.

National Environment Agency (NEA) Singapura menjelaskan bahwa ada kemungkinan cairan tubuh dari jenazah tersebut bisa menularkan penyakit. Oleh karena itu pada beberapa kasus jenazah sama sekali tidak dianjurkan untuk dimandikan atau diawetkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar