Senin, 18 Mei 2020

Tak Terima Diisolasi, Pasien Corona Ini Sengaja Batuk ke Wajah Perawat

Seorang pasien corona dilaporkan sengaja batuk di depan perawat di Irlandia. Kepolisian setempat tengah menyelidiki insiden yang terjadi di rumah sakit Dublin ini.
Kronologis sebelum kejadian tersebut terjadi, pasien diketahui mendatangi petugas medis dan melaporkan keluhan yang ia alami dicurigai mengarah ke gejala virus corona COVID-19. Dia meminta untuk segera dites dan difasilitasi masker bedah.

Setelah hasil tes dinyatakan positif, anehnya pasien ini malah berteriak kepada perawatnya yang akan membawanya ke ruang isolasi. Pasien menakut-nakuti perawat tersebut dengan batuk tepat di depan wajahnya sambil berteriak, sebelum akhirnya melarikan diri.

"Orang ini sangat agresif terhadap perawat dan dia tidak yakin apa yang dia katakan ketika dia berteriak," kata salah satu saksi, dikutip dari Daily Star pada Senin (23/3/2020).

Pihak kepolisian setempat mengonfirmasi kejadian ini termasuk dalam perilaku ancaman kepada seorang tenaga medis yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain. "Dia batuk pada petugas kesehatan dengan jelas untuk mengintimidasi dan menakutinya. Perawatnya kini tengah diperiksa apakah ia tertular virus tersebut," ungkapnya.

Alasan Kenapa Jenazah Pasien Corona Disarankan Tidak Dimandikan

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'aruf Amin mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa soal penanganan jenazah pasien virus corona COVID-19. Tujuannya agar tidak terjadi kebingungan dan kesulitan di tengah masyarakat bila jenazah tidak bisa dimandikan.
"Karena misalnya kurang petugas medis atau karena situasi tidak memungkinkan, kemungkinan untuk tidak dimandikan misalnya. Kami ingin meminta supaya Majelis Ulama dan ormas Islam membuat fatwa sehingga tidak kesulitan bila itu terjadi," kata Ma'aruf di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).

Dalam pemulsaran jenazah pasien yang terinfeksi virus corona, memang ada beberapa langkah yang harus dilakukan tidak seperti proses pemakaman jenazah biasa. Salah satunya memastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh yang bisa mencemari lingkungan.

National Environment Agency (NEA) Singapura menjelaskan bahwa ada kemungkinan cairan tubuh dari jenazah tersebut bisa menularkan penyakit. Oleh karena itu pada beberapa kasus jenazah sama sekali tidak dianjurkan untuk dimandikan atau diawetkan.

Berikut adalah langkah-langkah pemulsaran jenazah pasien virus corona yang dikutip dari Pedoman Kesiapsiagaan nCoV di Indonesia:

1. Petugas kesehatan harus menjalankan kewaspadaan standar ketika menangani pasien yang meninggal akibat penyakit menular.

2. APD lengkap harus digunakan petugas yang menangani jenazah jika pasien tersebut meninggal dalam masa penularan.

3. Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak mudah tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah.

4. Jangan ada kebocoran cairan tubuh yang mencemari bagian luar kantong jenazah.

5. Pindahkan sesegera mungkin ke kamar jenazah setelah meninggal dunia.

6. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah, diijinkan untuk melakukannya sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan menggunakan APD.

7. Petugas harus memberi penjelasan kepada pihak keluarga tentang penanganan khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular. Sensitivitas agama, adat istiadat dan budaya harus diperhatikan ketika seorang pasien dengan penyakit menular meninggal dunia.

8. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet.

9. Jenazah yang akan diautopsi harus dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan oleh keluarga dan direktur rumah sakit.

10. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.

11. Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah khusus.

12. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar