Senin, 18 Mei 2020

Curiga Tertular Virus Corona? Ini yang Harus Dilakukan

 Screening massal virus corona COVID-19 mulai dilakukan pada kelompok berisiko, terutama yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. Jika merasa sakit atau curiga tertular dari seseorang, maka disarankan untuk periksa.
"Konsultasikan dengan dokter, tidak perlu panik," saran juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Ahmad Yurianto, Senin (23/3/2020).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, akan dapat ditentukan ada tidaknya dugaan ke arah COVID-19. Sangat tidak dianjurkan untuk membuat keputusan sendiri dengan meminum obat tertentu sebagai pencegahan, misalnya klorokuin.

Soal rapid test, Yuri menyebut sudah ada 125 ribu kit yang akan disebarkan ke seluruh Indonesia mulai hari ini. Kegiatan screening massal dengan alat tersebut sudah mulai dilakukan.

"Kita mendapatkan beberapa hasil positif meskipun lebih banyak kita temukan yang hasilnya negatif," kata Yuri.

Ditegaskan, hasil negatif dalam rapid test tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit. Pemeriksaan rapid test ini berbasis serologi untuk mengukur kadar antibodi yang terbentuk saat infeksi. Butuh beberapa hari sejak infeksi terjadi hingga antibodi muncul dan bisa terdeteksi.

"Karena itu, pada saat pemeriksaan memberikan hasil negatif bisa saja sebenarnya antibodi belum terbentuk karena infeksi kurang dari 7 hari," lanjut Yuri.

Tes ulang akan dilakukan pada hari ke-7. Jika hasilnya tetap negatif, disimpulkan bahwa saat ini sedang tidak terinfeksi. Namun risiko untuk terinfeksi masih ada karena belum punya kekebalan untuk tidak terinfeksi sehingga kewaspadaan tetap sangat dianjurkan.

Sebaran 65 Kasus Baru Virus Corona COVID-19 di Indonesia

 Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia telah mencapai 579 kasus. Sebanyak 30 di antaranya sembuh dan 49 meninggal.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Ahmad Yurianto, Senin (23/3/2020).

Sebaran kasus baru pada Senin (23/3/2020) adalah sebagai berikut:
Bali 3 kasus
Banten 9 kasus
DKI Jakarta 44 kasus
Jambi 1 kasus
Kalimantan Timur 2 kasus
Kepulauan Riau 1 kasus
Maluku Utara 1 kasus
Verifikasi ulang 4 kasus

579 Kasus 49 Meninggal, Tingkat Kematian Corona RI Turun Jadi 8,4 Persen

Pemerintah pada hari Senin (23/3/2020) mengumumkan total kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia menjadi 579 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 49 di antaranya meninggal dunia sementara 30 orang lain dinyatakan sembuh.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (23/3/2020).

Dengan data tersebut artinya tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) virus corona di Indonesia saat ini ada di angka 8,46 persen. Angka tersebut turun dari hari Minggu kemarin yang mencapai 9,3 persen.

Sebagai perbandingan, menurut data yang dihimpun Research Center Johns Hopkins University, CFR wabah corona di dunia saat ini rata-rata 4,32 persen.

"Jadi memang CFR kita tinggi kemungkinan karena deteksi kasus di Indonesia masih sangat kurang sehingga yang terdeteksi saat ini adalah orang dengan gejala sedang sampai berat sehingga case fatalitynya bukan di antara seluruh kasus tapi dari kasus yang memang bisa mengakses pemeriksaan laboratorium," jelas Nurul Nadia, konsultan kesehatan masyarakat dari Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), kepada detikcom, Senin (23/3/2020).

Jika dilihat dari segi demografis, harusnya angka kematian di Indonesia sama seperti di Korea Selatan karena didominasi oleh penduduk usia produktif. Nadia menyebut di Italia angka kematian cukup tinggi karena struktrur demografis usia penduduk di sana banyak yang lanjut usia.

Italia yang sering disebut jadi episentrum wabah corona di Eropa pada hari Senin (23/3/2020) memiliki CFR 9,25 persen. Di lain sisi, Iran yang disebut episentrum corona di Timur Tengah memiliki CFR 7,78 persen.

Korea Selatan yang juga disebut jadi negara terdampak parah namun kini mulai berhasil mengendalikan wabah memiliki CFR 1,23 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar