Selasa, 19 Mei 2020

Ilmuwan Temukan Antibodi Virus Corona COVID-19 pada Mantan Pasien SARS

Penelitian berbagai macam terapi untuk virus Corona terus berkembang. Laporan terakhir menyebut ilmuwan sedang mengembangkan antibodi COVID-19 dari sampel darah mantan pasien severe acute respiratory syndrome (SARS).
Dalam rilis, ilmuwan dari University of Washington menjelaskan pasien ini berhasil sembuh dari SARS 17 tahun lalu. Di dalam tubuhnya terdapat antibodi bernama S309 yang dalam uji laboratorium dapat melumpuhkan reseptor COVID-19 sehingga virus tidak bisa masuk ke dalam sel.

Virus Corona SARS yang sempat mewabah pada tahun 2003 lalu termasuk kerabat dekat dari virus Corona COVID-19. Oleh karena itu beberapa ahli berpikir kemungkinan adanya antibodi pada pasien yang dulu berhasil sembuh.

Ahli biokimia Profesor David Veesler menjelaskan timnya sedang mengebut penelitian antibodi dari mantan pasien tersebut. Masih perlu uji klinis sebelum S309 bisa tersedia sebagai terapi standar untuk virus Corona COVID-19.

"Kami masih perlu membuktikan bahwa antibodi ini bisa tetap melindungi di sistem mahluk hidup. Sampai sekarang ini belum dilakukan," kata David seperti dikutip dari halaman resmi University of Washington School of Medicine, Selasa (19/5/2020).

Beberapa lembaga dilaporkan kini sedang mencoba mengembangkan S309 dicampur antibodi lainnya demi mendapat efek lebih kuat.

Mau Lebaran, Kolesterol Aman? Yuk Ngobrol Bareng Dokter Jantung di Sini

Kepedulian terhadap jantung sehat masih sangat kurang. Padahal, gaya hidup sehat penting bagi masyarakat yang produktif dan kompetitif seperti sekarang ini.
Tak hanya para lansia, ternyata kaum muda juga banyak loh yang mengidap penyakit jantung. Gaya hidup tidak sehat dan pola makan yang tidak seimbang menjadi pemicu utamanya.

Apalagi menjelang lebaran nih, pasti banyak sekali hidangan berlemak dan mengandung banyak santan. Kira-kira aman nggak sih buat kolesterol dan jantung?

Untuk tahu lebih banyak tentang kesehatan jantung dan pembuluh darah, dr Vito Damay, SpJP akan berbincang langsung dengan kamu semua melalui live Instagram. Dokter kece yang satu ini banyak dikenal sebagai pembicara, host, dan penulis buku. Pasti seru!

Catat jadwal live-nya di Instagram @detikcom pada Kamis (21/5/2020) pukul 20.00 WIB. Sudah tidak sabar ingin bertanya? Tinggalkan komentar di bawah ini.

Isolat SARS-CoV-2 Belum Ada, Kok Bisa Kementan Bikin Antivirus Corona?

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim telah menemukan formula untuk menangkal virus Corona. Formula itu pun telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal COVID-19 yakni inhaler, diffuser oil, hingga kalung antiCorona.
Menurut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, pihaknya telah menguji berbagai tumbuhan yang berpotensi sebagai antivirus Corona, dan hasilnya menunjukkan yang paling efektif mencegah COVID-19 adalah tanaman eucalyptus. Bahkan ia menegaskan temuan ini bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Kesimpulan kami bisa (membunuh COVID-19), karena bahan aktif yang dimiliki eucalyptus dan target bisa membunuh Mpro (enzim dalam virus Corona). Nah itu kandungan Mpro berlaku pada COVID-19," kata Fadjry, Senin (18/5/2020).

Namun klaim ini diragukan oleh ilmuwan. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio, menyebut antivirus berbahan dasar eucalyptus ini lebih tepat disebut sebagai terapi herbal.

Untuk bisa diklaim membunuh virus tertenty, menurut Prof Amin, produk tersebut harus diuji dengan virus yang spesifik. Termasuk pada virus Corona yang memicu wabah COVID-19 saat ini yakni SARS-CoV-2.

"Kalau toh dia punya misalnya dia pernah mencoba itu sebagai antivirus, misalnya digunakan untuk virus apa? Tapi yang saya yakin itu bukan virus Corona (COVID-19), karena yang mempunyai isolat virus SARS-COV-2 hingga saat ini di Indonesia belum ada," tegas Prof Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar