Ungkapan Indonesia Terserah sangat mewakili kekecewaan banyak orang, khususnya tenaga kesehatan yang berjibaku di garis depan penanganan virus Corona COVID-19. Kecewa boleh, tetapi bukan alasan untuk menyerah.
Psikiater dari RS Jiwa Marzoeki Mahdi, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menyiratkan bahwa segala kekecewaan bisa dipahami. Regulasi tidak jelas, warga banyak yang tidak patuh, seolah-olah pengorbanan sebagian warga lainnya tidak ada artinya.
Namun dr Lahargo mengingatkan, perjuangan belum berakhir. Pandemi virus Corona tetap harus dihadapi dan diatasi, seberat apapun tantangannya.
"Masyarakat belum paham mengenai bahaya dan bagaimana mencegahnya. Menganggap remeh keadaan menjadi sikap mental tanpa memikirkan perasaan banyak pihak yang berjuang mati-matian mengatasi, melawan, dan bertahan dari COVID-19 ini," ujar dr Lahargo melalui pesan yang diterima detikcom, Selasa (19/5/2020).
dr Lahargo mengatakan terserah dan menyerah bukanlah hal yang harus kita pilih. Ini yang sebaiknya dilakukan dalam situasi saat ini:
Terus belajar untuk menghadapi pandemi Corona
Selama kita masih hidup, segala sesuatu masih mungkin untuk kita pelajari, atasi dan hadapi. Kita masih bisa terus belajar dan berlatih untuk menghadapinya. Jangan terserah, jangan menyerah.
Realistis
Segala sesuatu memerlukan waktu, tidak ada yang instan. 'Practice makes things perfect'. Lakukan yang bisa kita kerjakan di depan mata, dan kerjakan dengan segenap hati kita. Jangan berharap terlalu tinggi, lihat kompetensi dan kemampuan kita, itulah realistis.
Bertahan
Bertahanlah kuat di setiap langkah yang kita ambil. Keberhasilan ditentukan oleh sebuah langkah kecil yang benar saat ini.
Berusaha lebih cerdas
Pada waktu kita belum berhasil sesungguhnya itu bukanlah kegagalan, tapi kita hanya perlu berusaha lagi dengan lebih keras dan cerdas.
Jangan mudah menyerah
Terserah dan menyerah adalah sikap mental orang yang depresi, yang tidak berdaya, tidak punya harapan, tidak punya masa depan, sedih , tidak semangat, lelah dan dekat dengan kematian.
"Jangan mau menjadi orang depresi dengan mengikuti arus dunia dan kebanyakan orang. Ikan yang hidup adalah ikan yang berani menentang arus, ikan yang mati akan hanyut terbawa arus," ungkapnya.
dr Lahargo mengatakan, pilihan ada di tangan masing-masing orang. Ia menghimbau masyarakat agar terus semangat melawan pandemi Corona sekuat tenaga karena masih ada harapan.
Manfaat Antioksidan: Jaga Imunitas & Cerahkan Kulit Saat COVID-19
Di tengah pandemi virus COVID-19, sangat penting bagi kamu untuk mengkonsumsi makanan maupun vitamin yang mengandung antioksidan tinggi. Selain membantu meningkatkan daya tahan tubuh, antioksidan dipercaya dapat menjaga kesegaran dan kecerahan kulit.
Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur menyebut antioksidan adalah zat yang bisa menangkal radikal bebas. Kulit yang rusak akibat dampak dari radikal bebas bisa diperbaiki dengan antioksidan.
"Untuk kulit dampak dari radikal bebas ini adalah kulit jadi kusam, lapisan kolagen kulit kadi rusak berujung kepada kelempaban, kerutan dan proses penuaan yg lebih cepat pada kulit. Itu fungsi antioksidan," jelas dr Muliaman baru-baru ini.
Bagi kamu yang kerap bertemu dengan banyak orang, ini akan sangat membantu, sebab dengan kulit yang cerah akan semakin percaya diri dan dapat menjalani hari dengan maksimal.
Antioksidan merupakan salah satu zat yang baik untuk menjaga kesegaran dan kecerahan kulit. Antioksidan memiliki berbagai manfaat seperti dilansir dari Overstock antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai anti-inflamasi
Antioksidan menghasilkan anti-inflamasi yang berharga dengan meningkatkan sirkulasi dan metabolisme sel, mengurangi peradangan, meningkatkan warna kulit, dan membantu mencegah timbulnya jerawat serta keriput.
2. Mengencangkan kulit
Manfaat lain yang dimiliki oleh antioksidan adalah dapat membalikkan efek dari penuaan dan meningkatkan kulit serta meremajakannya. Ketika menggunakan antioksidan, kulit pun akan tampak lebih kencang dan segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar