Selasa, 19 Mei 2020

Pasien Positif Corona Ini Akhirnya Sadar Setelah Koma Selama 4 Minggu

Brian Harvey, pria berusia 69 tahun asal Inggris, sebelumnya dirawat di Bristol Royal Infirmary pada 28 Maret lalu. Kondisi Brian saat dibawa ke rumah sakit diyakini mengidap pneumonia.
Sehari setelah rawat inap ia pun dinyatakan positif virus Corona COVID-19 dan harus dirawat di ICU karena koma. Terlepas dari peringatan bahwa Brian tak akan selamat, keluarganya tetap optimis bisa menyambutnya pulang di kemudian hari.

Akhirnya usai menjalani perawatan intensif selama 4 minggu, ia berhasil bangun dari koma. "Dia bahkan tidak tahu tentang virus Corona ketika dia bangun. Kami harus menjelaskan kepadanya bahwa ada virus di luar sana," jelas putrinya, Faye Stapleton.

Putrinya, Faye, menjelaskan petugas kesehatan di Inggris seolah tak pernah menyerah merawat kondisi ayahnya yang sudah kritis. Meski kini sudah sadarkan diri, ayahnya pun masih harus menggunakan ventilator.

"Mereka tidak pernah menyerah pada Ayah. Kami tidak bisa cukup berterima kasih kepada mereka. Mereka menyelamatkan hidupnya," kata Faye.

Brian pun diketahui memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuhnya sebelum dinyatakan positif Corona. Kini Brian harus belajar berjalan lagi karena koma begitu lama menyebabkan massa ototnya menurun.

Trump Klaim Cegah Corona dengan Konsumsi Hydroxychloroquine Setiap Hari

 Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal virus Corona kembali membuat heboh. Pasalnya, Trump kini mengaku dirinya konsumsi hydroxychloroquine untuk mencegah Corona.
"Saya minum hydroxychloroquine. Saya sudah meminumnya selama satu setengah minggu terakhir. Pil setiap hari," sebutnya dalam sesi wawancara bersama wartawan di Gedung Putih, Senin kemarin, dikutip dari Reuters pada Selasa (19/5/2020).

Beberapa minggu lalu, Trump dilaporkan mempromosikan obat ini sebagai pengobatan potensial berdasarkan laporan studi yang menunjukkan tentang keefektifan obat tersebut. Namun studi selanjutnya menemukan obat ini malah sama sekali tak membantu.

Food and Drug Administration (FDA) pun memberi peringatan serius terkait obat ini dalam pernyataannya akhir April lalu. "Mengetahui adanya laporan masalah irama jantung yang serius pada pasien dengan virus Corona COVID-19 yang diobati dengan hydroxychloroquine," jelas FDA, pada 24 April lalu.

Trump mengatakan dirinya mendapat izin dari dokter di Gedung Putih untuk mengkonsumsi hydroxychloroquine setiap hari. Dokter Gedung Putih, Sean Conley, menjelaskan dalam memo bahwa kondisi kesehatan Trump sangat baik.

Trump pun disebut menjalani tes virus Corona COVID-19 setiap harinya. Hingga saat ini hasilnya dinyatakan negatif Corona.

"Setelah banyak diskusi dia dan saya mengenai bukti untuk dan menentang penggunaan hydroxychloroquine, kami menyimpulkan manfaat potensial dari pengobatan melebihi risiko relatif," kata Conley dalam memo yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

Sementara itu pejabat AS lain menyoroti tindakan Trump ini melangkahi temuan ilmuwan. Hal ini dinilai akan sangat berbahaya.

"Dia adalah presiden kita. Saya lebih suka dia tidak mengambil sesuatu yang belum disetujui oleh para ilmuwan," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Demokrat, Nancy Pelosi, kepada CNN.

dr Bob Lahita, ketua kedokteran di Rumah Sakit Universitas St. Joseph di New Jersey, pun memperingatkan orang-orang untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine sebagai langkah pencegahan Corona.

"Tidak ada efek yang telah kita lihat dan kita telah merawat beberapa pasien dengan itu," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar